Kelompok U-11 untuk peserta berusia 8-10 tahun dan kelompok U-13 untuk peserta yang berusia 11-12 tahun.
Baca juga: Sederet Atlet Jebolan PB Djarum, dari Liem Swie King hingga Kevin Sanjaya
Pada tahun ini, audisi diselenggarakan di 5 kota dengan menerapkan sistem gugur.
Lima kota tempat diselenggarakannya audisi umum pada tahun ini adalah Bandung (28-30 Juli 2019); Purwokerto (8-10 September 2019); Surabaya (20-22 Oktober 2019); Solo Raya (27-29 Oktober 2019), dan Kudus (17-19 November 2019).
Mereka yang lolos hingga tahap final berhak mengikuti karantina selama sepekan di Asrama PB Djarum, Jati Kudus, Jawa Tengah.
Biasanya, audisi ini diikuti oleh para atlet muda bulu tangkis dari seluruh Indonesia.
Seperti diberitakan Harian Kompas, 9 Juli 2010, salah satu yang mengikuti audisi PB Djarum pada 2010 adalah Bayu Anggriawan yang saat itu berusia 12 tahun.
Ia adalah putra Agus Muchtar, seorang sopir angkutan kota dari Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
Menurut Agus kala itu, anaknya mencatat sejumlah prestasi, di antaranya Juara I Pekan Olahraga dan Seni Sulawesi Tengah 2008 dan Juara II Kejuaraan Daerah Sulawesi Tengah 2009.
Baca juga: Erick Thohir Akan Cari Jalan Tengah soal Polemik Audisi PB Djarum
Untuk sampai ke Kudus dan mengantarkan Bayu mengikuti audisi, Agus menabung selama setahun.
Dengan bekal uang tabungan Rp 5 juta, ia dan Bayu berangkat dari Luwuk menuju Kudus. Perjalanan empat hari empat malam ditempuhnya.
Namun, pada 2010 itu, Bayu hanya sampai pada tahap tiga. Meski belum berhasil hingga tahap akhir, ia bertekad akan kembali mencoba pada tahun berikutnya.
Keputusan PB Djarum menghentikan audisi umum mulai tahun depan mendapatkan respons beragam.
Di media sosial, khususnya Twitter, #KPAI menjadi trending pada Minggu (8/9/2019).
Warganet memberikan komentar beragam. Ada yang mendukung KPAI, ada pula yang mempertanyakan apa solusi KPAI atas hal ini.
“Terima kasih @KPAI_official dan @lenteraanak_ semoga kalian bersama Pemerintah (@KEMEPORA_RI) bisa menghasilkan bibit-bibit unggul bulutangkis Indonesia ke depannya dan semoga ini bukan awal dari kehancuran bulutangkis di Indonesia. Terima kasih untuk @PBDjarum atas dedikasinya,” demikian tulis salah satu akun.
Baca juga: PB Djarum Tegaskan Penghentian Audisi Umum Bersifat Final