Sejumlah tanaman yang dulu dikenal berkhasiat sebagai obat dilarang peredarannya karena diolah menjadi narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Baca juga bagian kedua serial ini: Tanaman Obat yang Jadi Mudarat (2): Politik Ganja hingga Berakhirnya Nasib Kratom dan bagian ketiga Tanaman Obat yang Jadi Mudarat (3): Coca, Kokain, dan Coca Cola
---------------
KOMPAS.com - Menghilangkan nyeri, meningkatkan libido, hingga memperbaiki mood. Itulah beberapa khasiat yang diklaim terkandung dalam produk-produk daun kratom.
Selama dua dekade terakhir, daun ini populer sebagai obat herbal segala penyakit. Pasarnya sampai ke Eropa dan Amerika Serikat.
Namun, Badan Narkotika Nasional (BNN) berupaya melarang peredaran daun kebanggaan Kalimantan ini. Mereka menganggap kratom adalah narkotika.
Tumbuh di alam bebas, disadari kesaktiannya, namun kini dilarang. Cerita ini tentu tak asing.
Sepanjang peradaban manusia, berbagai tanaman yang terbukti punya banyak manfaat, pada akhirnya dilarang.
Kekhawatiran penyalahgunaan tanaman itu lebih besar daripada manfaatnya. Ada ganja, opium, hingga coca.
Benarkah mereka membahayakan kesehatan sehingga ilegal?
Sebelum adanya pil, tablet, suplemen, dan berbagai obat-obatan modern lainnya, selama ribuan tahun manusia mengandalkan tanaman. Mulai dari obat, penyedap, hingga bahan pakaian.
Tanaman poppy adalah salah satu tanaman tertua yang digunakan dalam dunia medis. Tanaman ini menghasilkan opium atau candu.
Bagi penggemar serial HBO Game of Thrones, istilah "milk of the poppy" mungkin tak asing. Milk of the poppy atau opium dikeluarkan saat ada yang terluka. Tujuannya, membuat mereka yang mengosumsinya tak sakit lagi
Di era modern, tanaman ini disalahgunakan untuk membuat heroin dan berbagai candu lainnya. Namun dulu, opium poppy diandalkan sebagai analgesik atau pereda nyeri.
Dikutip dari Plants and the Human Brain (2014), kira-kira 4000 tahun sebelum masehi, bangsa Sumerian menyebutnya sebagai hul gil atau joy plant.
Bunga poppy tumbuh subur di Asia Tengah dan Afrika Utara. Kegunaannya cukup banyak, mulai dari sesajen di Sumeria, masakan di Cina, hingga racun mematikan bebas sakit di Mesir.
Ilmuwan kebanggan Islam, Ibnu Sina, bahkan menyebut opium sebagai tanaman anestesi paling kuat dan efektif dibanding tanaman lainnya.