Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Minum Air Dingin Sebabkan Penyakit Jantung, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 22/08/2019, 15:52 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Selama ini masyarakat kerap mendapat informasi tentang bahaya air dingin bagi tubuh, mulai dari menggumpalkan lemak, tidak baik bagi kesehatan jantung, dan sebagainya.

Hal itu salah satunya sebagaimana pesan yang beredar luas melalui WhatsApp Group dan media sosial beberapa waktu terakhir.

Dalam pesan tersebut, disampaikan banyak informasi mengenai bahaya air atau makanan dingin bagi organ-organ tubuh salah satunya jantung.

Berikut ini sebagian informasi yang terdapat dalam pesan panjang.

Baca juga: Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Ternyata Baik, Tapi ...

Jantung paling pantangannya adalah semua makanan dan minuman yang bersifat dingin;

Jangan minum air es; jangan makan makanan dingin yang keluar dari kulkas.

Minum segelas air dingin/es setelah makan memang sangat nyaman, namun air dingin/es bisa membeku (menggumpal)kan minyak/lemak makanan yg barusan ditelan dalam perut, bahkan bisa menyebabkan pencernaan dalam lambung menjadi lamban.

Begitu gumpalan (pembekuan) makanan yang mirip lumpur itu bertemu asam lambung, maka akan terurai dgn cepat dan diserap oleh usus dan dia akan menempel di dinding usus.

Berselang tidak lama kemudian akan berubah menjadi lemak, yg jika setiap harinya terus menerus seperti ini, maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan penyakit, bahkan penyebab tumor/ kanker. Makanya setelah makan sebaiknya minum air hangat saja.

Mencoba mencari tahu kebenaran dari informasi tersebut, Kompas.com menghubungi dokter ahli jantung sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, dr. Tuko Srimulyo, SpJP, M.Kes, FIHA.

Ia menyebut, isi pesan yang beredar tidak sepenuhnya benar. Air dingin memang berbahaya bagi penderita penyakit jantung tertentu, tapi tidak semuanya.

“Dingin, udara maupun makanan minuman, hanya tidak baik pada pasien penyakit jantung (PJ) koroner tidak stabil. PJ koroner yang stabil tidak mengapa minum dingin, pergi ke Swiss pun tidak masalah,” kata Tuko melalui pesan WhatsApp, Kamis (22/8/2019) pagi.

Sementara jenis penyakit jantung ada beragam, mulai dari PJ katup, PJ hipertensi, PJ tiroid, PJ paru, PJ bawaan, PJ coroner, dan yang lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com