KOMPAS.com - Seorang penggembala bersama dengan 19 ekor kerbau ternaknya tewas akibat sambaran petir, Senin (19/8/2019) malam, di Dusun II, Desa Urutan, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah.
Mengutip pemberitaan Kompas.com (9/7/2015) yang bersumber dari National Weather Service, diperkirakan 1 dari 12.000 orang berpotensi tersambar petir dalam hidupnya.
Untuk meminimalisasi kemungkinan tersambar petir, berikut beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari saat terjadi petir:
1. Beraktivitas di luar ruangan
Kilatan petir cukup berbahaya bagi mereka yang menjalankan aktivitas di alam atau ruang terbuka.
Pemberitaan Kompas.com (27/4/2017), menyebutkan, petir cenderung memilih tempat terbuka, obyek yang tinggi, dan tonjolan di permukaan bumi.
Jika seseorang melakukan aktivitas di luar ruangan saat petir, maka ia bisa menjadi tonjolan yang siap disambar oleh petir, seperti kasus di Tapanuli Tengah.
Hal itu dikarenakan sifat petir yang langsung mengantarkan arus ke bumi, sehingga akan menyambar semua tonjolan di bumi tanpa pilih-pilih.
2. Mandi dan cuci tangan
Berada di dalam ruangan saat petir bukan berarti Anda bebas melakukan apa pun tanpa khawatir akan risiko tersambar petir.
Ketika hujan, petir dapat melewati pipa air dan bisa menyambar seseorang yang sedang mandi atau cuci tangan.
Kamar mandi yang menggunakan saluran listrik, seperti untuk air penghangat, juga sebaiknya tidak dinyalakan ketika ada petir.
3. Menggunakan telepon kabel
Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh lembaga cuaca Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), penggunaan telepon kabel seperti telepon rumah saat petir harus dihindari.
Kabel telepon tersebut bisa menjadi penghantar listrik yang membahayakan penggunanya.