Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kecelakaan tersebut terjadi usai bus dengan nomor polisi AD 7524 OG tersebut menabrak sebuah mobil Daihatsu Feroza dan tiga sepeda motor yang terparkir di samping jalan.

Kasi Humas Polres Subang AKP Yusman mengatakan, bus sempat oleng sebelum akhirnya menabrak kendaraan sekitar. Adapun, bus tersebut melaju dari arah selatan menuju utara.

"Saat melaju pada jalan yang menurun, bus oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu.

Akibatnya, insiden tersebut menewaskan 11 orang, termasuk siswa, guru, dan seorang pengendara sepeda motor.

Kecelakaan tersebut juga mendapat sorotan dari beberapa media luar negeri, seperti New York Times, Washington Post, dan media ternama lainnya.

Media asing soroti kecelakaan di Subang

Berikut beberapa media asing yang turut memberitakan insiden tragis yang melibatkan siswa-siswi SMK Lingga Kencana Depok.

Banyak di antaranya menyoroti sistem transportasi Indonesia yanng dinilai kurang baik.

1. AP News

Kantor berita ternama di New York, AS, AP News memberitakan kecelakaan maut di Subang dengan judul "Sedikitnya 11 orang tewas, sebagian besar pelajar, dalam kecelakaan bus di Indonesia setelah rem blong, kata polisi".

Dalam artikelnya, media itu menjelaskan bagaimana sebuah bus yang mengangkut puluhan pelajar menabrak mobil dan sepeda motor setelah remnya tidak berfungsi.

"Bus tersebut melaju tak terkendali di jalan menurun dan melintasi jalur, menabrak beberapa mobil dan sepeda motor sebelum menabrak tiang listrik," tulis AP News.

Bus tersebut membawa 61 siswa, termasuk guru, di mana sembilan orang meninggal dunia di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit.

Selain itu, AP News juga menyoroti bagaimana kecelakaan lalu lintas sering kali terjadi di Indonesia karena buruknya standar keselamatan dan infrastruktur.

2. India Today

Kecelakaan yang melibatkan bus rombongan pelajar di Indonesia juga mendapatkan sorotan dari media India, India Today.

Dalam artikel yang dipublikasikan pada Minggu (12/5/2024), India Today memuat judul "11 orang tewas setelah bus sekolah bertabrakan dengan mobil dan sepeda motor di Indonesia".

Media tersebut menuliskan, kecelakaan bus tersebut terjadi ketika para siswa dan guru baru saja merayakan kelulusan mereka.

Namun, saat sedang dalam perjalanan kembali ke sekolah, bus tiba-tiba kehilangan kendali dan miring ke kiri, menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor.

Kepala polisi lalu lintas setempat, Undang Syarif Hidayat, menduga rem bus tidak berfungsi sebelum kecelakaan terjadi.

Adapun, media ini juga menyinggung bagaimana kecelakaan lalu lintas yang mematikan sering terjadi di Indonesia.

"Kecelakaan lalu lintas yang mematikan sering terjadi di Indonesia, di mana kendaraan sering kali sudah tua atau tidak dirawat dengan baik, dan peraturan lalu lintas sering diabaikan," tulisnya.

3. Washington Post

Media asal AS lainnya, Washington Post menuliskan kecelakaan bus yang terjadi di wilayah Subang, Jawa Barat itu terjadi karena rem bus yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

"Akibat insiden tersebut, setidaknya ada 11 orang yang meninggal dunia, termasuk siswa, guru, dan pengendara sepeda motor," tulisnya.

Washington Post menuliskan, bus yang membawa 61 siswa dan guru itu kembali ke sebuah sekolah menengah di Depok pada Sabtu malam dari kawasan perbukitan Bandung setelah perayaan kelulusan.

Namun, saat perjalanan, bus melaju tak terkendali di jalan menurun dan melintasi jalur.

Bus kemudian menabrak beberapa mobil dan sepeda motor sebelum menabrak tiang listrik, menurut kepolisian.

Adapun sembilan orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit, termasuk seorang guru dan seorang pengendara mobil setempat.

Di sisi lain, sebanyak 53 orang lainnya dirawat di rumah sakit karena luka-luka, termasuk beberapa dalam kondisi kritis.

Adapun, media ini juga menyoroti terkait buruknya standar keselamatan di Indonesia. Hal ini dilihat dari banyaknya kecelakaan yang melibatkan sarana transportasi di jalan umum.

"Kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Indonesia karena buruknya standar keselamatan dan infrastruktur" tulis Washington Post.

"Tahun lalu, sebuah bus wisata dengan sopir yang tampak mengantuk menabrak papan iklan di jalan raya di Jawa Timur, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 19 lainnya," imbuhnya.

Lalu pada 2021, sebuah bus wisata terjun ke jurang di resor perbukitan Puncak di Jawa Barat setelah remnya tidak berfungsi, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 39 lainnya.

4. The New York Times

The New York Times memuat berita berjudul "Kecelakaan Bus di Indonesia Tewaskan 11 Orang, Termasuk Pelajar, Usai Perayaan Wisuda".

Petugas berwenang mengatakan, bus tersebut melaju tak terkendali di jalan menurun dan menabrak beberapa kendaraan.

"Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa bus tersebut tampaknya tidak layak jalan dan remnya tidak berfungsi," tulisnya.

Adapun sebuah siaran televisi lokal menayangkan video yang memperlihatkan bus yang terbalik dengan jendela-jendela pecah dan rangkanya rusak parah.

Selain itu, The New York Times mengomentari terkait banyaknya kecelakaan bus yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

"Kecelakaan lalu lintas yang memakan banyak korban jiwa bukanlah hal yang jarang terjadi di Indonesia, di mana medan berbukit dan penerangan jalan yang tidak memadai menyebabkan kondisi berkendara yang berbahaya dan sering menyebabkan kecelakaan," tulis The New York Times.

Tiga tahun lalu, kecelakaan bus menewaskan 29 orang, termasuk siswa sekolah menengah yang sedang dalam perjalanan pulang dari perjalanan sekolah. Investigasi polisi menyebutkan rem tidak berfungsi dalam kecelakaan itu.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/13/160000465/kata-media-asing-soal-kecelakaan-di-subang-soroti-buruknya-standar

Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke