Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

KOMPAS.com - Badai Matahari berskala besar memicu kemunculan aurora di sejumlah wilayah, baik di Inggris maupun Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini.

Kantor Meteorologi Britania Raya (Met Office) menyapaikan, aurora dapat disaksikan di Inggris dan AS, pada Jumat (10/5/2024) dan Sabtu (11/5/2204).

Wilayah yang berkesempatan menyaksikan fenomena langka ini yakni Liverpool dan sebagian kecil wilayah di Inggris.

Selain itu, aurora akibat badai matahari juga bisa disaksikan di beberapa negara bagian di AS, seperti Dakota Utara, Dakota Selatan, Idaho, Maine, Michigan, Minnesota, Montana, New Hampshire, New York, Vermont, Washington, dan Wisconsin.

Untuk diketahui, aurora adalah adalah tampilan cahaya berkilauan warna-warni di langit yang bergerak seperti tirai yang tersingkap, atau membentuk pendar spiral.

Fenomena tersebut umumnya bisa disaksikan hampir setiap malam di dekat Lingkaran Arktik dan Antartika, seperti Islandia, Norwegia, Swedia, dan Finlandia.

Selain itu, wilayah Antartika, Chili, Argentina, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Australia juga kebagian bisa menyaksikan fenomena aurora australis.

Pada kesempatan yang jarang terjadi, aurora borealis dapat terlihat sampai ke bagian selatan Mediterania dan wilayah selatan AS.

Met Office mengungkapkan, kemunculan aurora saat badai Matahari disebabkan oleh empat lontaran massa korona (CME) dari Matahari.

Kondisi tersebut menghasilkan sejumlah besar plasma dan fluks magnetik yang dipancarkan dari bintang terdekat dengan Bumi.

“Jika langit cerah dan kondisinya cukup gelap (minim cahaya), aurora diperkirakan akan terlihat di bagian utara Inggris, dengan kemungkinan aurora akan terlihat di seluruh bagian Inggris dan lintang geomagnetik yang serupa,” jelas Met Office dikutip dari The Independent, Jumat (10/5/2024).

Aktivitas aurora berpotensi meningkat

Met Office menyampaikan, ada kemungkinan aktivitas aurora terus meningkat seiring terjadinya lontaran massa korona yang mengarah ke Bumi dalam beberapa hari mendatang.

“Beberapa lontaran massa korona dari matahari diperkirakan mencapai Bumi dalam beberapa hari mendatang, membawa potensi penampakan aurora di atas Inggris, terutama pada Jumat malam,” jelas manajer cuaca antariksa Met Office, Krista Hammond dikutip dari The Guardian.

Otoritas tersebut menyatakan, waktu terbaik menyaksikan aurora ketika Matahari sudah terbenam atau sebelum terbit.

Cuaca di seluruh Kepulauan Inggris akan mendekati ideal untuk melihat aurora pada hari Jumat dan Sabtu.

Met Office memprediksi langit yang cerah di sebagian besar Inggris dan Irlandia setelah Matahari terbenam.

Selain itu, cuaca yang mendukung untuk menyaksikan aurora paling jelas bakal ada di wilayah Skotlandia, bagian utara Inggris, dan Irlandia.

Dampak aurora

Meski memanjakan mata, kemunculan aurora disebut Met Office berpotensi berdampak mengganggu komunikasi radio selama sekitar satu jam.

Karena alasan itulah badan tersebut mengeluarkan peringatan pemadaman radio sinar-X untuk hari Jumat sebagai akibat dari cuaca Matahari yang intens.

Di sisi lain, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menyebutkan, badai Matahari telah menghasilkan kobaran api yang kuat mulai Rabu (8/5/2024).

Selain menghasilkan fenomena unik aurora di AS yang membentang dari di bagian selatan seperti Alabama dan California bagian utara, NOAA juga mengeluarkan peringatan dini bakal ada badai geomagnetik (G4) akhir pekan ini. 

Untuk diketahui, badai ini terakhir kali dilaporkan di AS 2005 lalu. Badai geomagnetik terparah terjadi pada 2003, yakni pada skala G5. Kondisi ini membuat jaringan listrik di Swedia padam dan merusak sebagian trafo listrik di Afrika Selatan.

Aktivitas Matahari yang intens tersebut diprediksi dapat menghasilkan lima semburan plasma yang mampu mengganggu satelit di orbit dan jaringan listrik di Bumi.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/11/103000565/badai-matahari-besar-picu-kemunculan-aurora-di-inggris-sampai-as-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke