Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Pengadil asal Thailand itu dinilai membuat keputusan kontroversial yang memengaruhi hasil pertandingan yang dimenangi Uzbekistan.

Dalam pertandingan tersebut ada tiga keputusan VAR yang mendapat sorotan. Pertama, saat pemain Indonesia Witan Sulaeman dijatuhkan di pinggir kotak penalti Uzbekistan. 

Awalnya wasit tengah Shen Yinhao memberikan tendangan bebas bagi Indonesia. Namun, usai melihat tayangan ulang VAR, wasit membatalkan keputusan tersebut. 

Kontroversi kedua yakni saat wasit menganulir gol Muhammad Ferrari pada menit ke-61. Setelah melihat tayangan VAR, wasit membatalkan gol Indonesia karena dinilai offside. 

Selanjutnya keputusan wasit memberi kartu merah pada Rizki Ridho yang bermaksud membuang bola dan mengenai pemain Uzbekistan Jasurbek Jalliddinov .

Keputusan yang ditinjau dari VAR itu lalu membuat Sivakorn Pu-Udom mendapat sorotan karena dinilai berperan memengaruhi hasil pertandingan.

Profil wasit VAR Sivakorn Pu-Udom

Sivakorn Pu-Udom menjadi wasit VAR dalam semifinal Piala Asia U23 2024 Indonesia vs Uzbekistan mendampingi wasit utama asal China, Shen Yinhao.

Dikutip dari Transfermarkt, Sivakorn Pu-Udom merupakan wasit asal Thailand yang bertugas menjadi wasit sejak 2012-2013.

Sivakorn Pu-Udom lahir pada 26 November 1987 di Samut Sakhon, Thailand. Saat ini, warga Bangkok tersebut berusia 36 tahun.

Sivakorn memulai debutnya sebagai wasit dalam Liga 1 Thailand pada 30 Mei 2013. Sejak saat itu, dia mulai memimpin pertandingan Liga Super China, V. League 1, Liga Vietnam, dan kompetisi internasional lainnya.

Sivakorn tercatat menjadi wasit di Liga Super China musim 2013. Dia juga menjadi wasit VAR di ajang Kualifikasi Piala Dunia U20 2023.

Dia juga bertugas di Liga Champions Asia, Piala AFC, dan Piala Asia senior serta kelompok umur.

Sivakorn Pu-Udom bahkan ditunjuk FIFA untuk menjadi wasit VAR cabang olahraga sepakbola di Olimpiade 2024.

Selama 2023-2024, dia telah menjadi wasit pada 24 pertandingan dan mengeluarkan kartu kuning sebanyak 114, kartu kuning kedua 2 kali, dan tendangan pinalti 3 kali.

Pada turnamen Piala Asia U23 2024, timnas Indonesia berjumpa dengan Sivakorn sebanyak dua kali, saat kalah melawan Qatar pada laga pembuka kompetisi dan kalah dari Uzbekistan pada babak semifinal.

Diberitakan Kompas.com (28/4/2024), Sivakorn mengeluarkan keputusan kontroversi pada laga pembuka Piala Asia U23 2024 antara Indonesia vs Qatar, Senin (15/4/2024).

Sivakorn bersama wasit utama Nasrullo Kabirov dari Tajikistan memberikan dua kartu merah untuk Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta. Lalu, satu hukuman penalti diberikan ke Khalid Ali Sabah yang berbuah gol ke gawang Garuda Muda.

Kontroversi juga dilakukannya pada laga Qatar vs Yordania, Kamis (18/4/2024).

Kala itu, dirinya mengesahkan gol pemain Qatar Mohammad Al-Manai ke gawang Yordania pada menit ke-90+14. Padahal, Sivakorn hanya memberikan waktu tambahan selama 10 menit pada akhir babak kedua.

Kontroversi terbaru dialami Sivakorn pada semifinal Piala Asia U23 2024 Indonesia vs Uzbekistan, Senin (29/4/2024).

Dilansir dari Tribunnews (30/4/2024), Sivakorn menganggap kaki Ramadhan Santana dalam posisi offside berkat tinjauan VAR. Akibatnya, gol yang dibuat Muhammad Ferrarri dibatalkan.

Keputusan VAR juga membuat wasit menyatakan Rizky Ridho bertindak kasar saat dihadang lawan ketika menendang bola. Ini membuat kapten timnas U23 itu mendapatkan kartu kuning kedua yang berbuah kartu merah dan harus keluar lapangan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/30/183000665/wasit-var-sivakorn-pu-udom-dan-kontroversinya-di-piala-asia-u23-2024

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke