Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG

KOMPAS.com - Media sosial Instagram diramaikan dengan video kemunculan petir di puncak Gunung Ruang saat meletus.

Gunung yang terletak di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tersebut pertama kali erupsi secara eksplosif pada Selasa (16/4/2024) pukul 21.45 Wita.

Salah satu akun yang mengunggah video kemunculan petir di puncak Gunung Ruang saat letusan terjadi adalah @undercover.id pada Rabu (17/4/2024).

Dalam video yang beredar, petir tampak menyambar-nyambar ke arah atas dan bawah, tepat di tengah kolom abu yang membubung ke angkasa.

Puncak Gunung Ruang pun terlihat menyala benderang akibat lontaran material vulkanik dan kilatan petir tersebut.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 828 warga dievakuasi imbas Gunung Api Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam," tulis pengunggah dalam keterangan video.

Lantas, bagaimana bisa muncul petir di puncak Gunung Ruang saat letusan terjadi?

Penjelasan PVMBG

Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, buka suara soal kemunculan petir di puncak Gunung Ruang ketika meletus.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut merupakan petir vulkanik yang tidak disebabkan oleh faktor klimatologi atau iklim.

"Ini merupakan sebuah manifestasi yang mana ketika petir ini keluar berupa pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh adanya proses erupsi," ujar Heruningtyas ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/9/2024).

Heruningtyas mengatakan bahwa munculnya petir vulkanik berbeda dengan petir yang terjadi sebelum hujan turun.

Petir yang terjadi karena faktor klimatologi dapat dilihat secara visual di langit yang mendung lalu disusul dengan hujan, sementara petir vulkanik muncul di area kolom erupsi.

Petir vulkanik, lanjut Heruningtyas, dapat terjadi di beberapa gunung berapi, salah satunya Gunung Marapi yang meletus pada 2023.

Muncul listrik statis

Heruningtyas menerangkan, munculnya petir vulkanik menghasilkan listrik statis yang biasa terjadi dari dalam kolom letusan.

Hal tersebut dapat dialami oleh gunung berapi yang mempunyai tipe letusan eksplosif.

"Itu biasanya dia (gunung berapi) mengandung muatan listrik yang menghasilkan petir," kata Heruningtyas.

Saat Gunung Ruang meletus pada Rabu, Heruningtyas menyampaikan, erupsi dibarengi dengan hujan abu, pasir, dan air.

Hujan air terjadi beberapa jam setelah Gunung Ruang meletus, tepatnya pukul 02.00 Wita hingga pagi hari.

Petir vulkanik tidak merambat

Heruningtyas menjelaskan, kemunculan petir vulkanik berada di area atau sekitar kolom erupsi.

Sehingga, petir vulkanik tidak merambat seperti petir yang terjadi karena faktor klimatologi.

Meski begitu, PVMBG tetap memberikan rekomendasi supaya dilakukan pengosongan pada radius aman.

"Adanya pengosongan pada radius aman itu salah satunya juga dari faktor yang bisa menjadi susulan, salah satunya adalah adanya petir yang terjadi ketika erupsi eksplosif di gunung api itu," pungkas Heruningtyas.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/18/163000965/muncul-kilatan-petir-di-puncak-gunung-ruang-saat-meletus-ini-kata-pvmbg

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Tren
Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Tren
[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

Tren
Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Tren
Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Tren
Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Tren
Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Tren
Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Tren
Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Tren
5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

5 Minuman Penurun Tekanan Darah Tinggi, Ini Daftarnya

Tren
Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tanda-tanda Daging Kurban Tak Layak Konsumsi, Apa Saja?

Tren
Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Berapa Batas Maksimal Konsumsi Daging Kurban per Hari agar Tetap Sehat?

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Bagaimana Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Saat Idul Adha? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Setelah Makan Daging Kambing, Makan 7 Buah Ini untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Setelah Makan Daging Kambing, Makan 7 Buah Ini untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Tren
Tak Hanya Indonesia, 7 Negara di Asia Berikut Juga Rayakan Idul Adha Hari Ini

Tak Hanya Indonesia, 7 Negara di Asia Berikut Juga Rayakan Idul Adha Hari Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke