Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Prakiraan BMKG: Wilayah Hujan Lebat dan Angin Kencang 11-12 April 2024

KOMPAS.com - Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiksika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami hujan lebat dan angin kencang pada 11-12 April 2024.

Hal tersebut diumumkan BMKG melalui laman resminya pada Rabu (10/4/2024).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, terjadinya hujan lebat dan angin kencang salah satunya dipicu kemunculan siklon tropis Olga.

Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya hujan lebat dan angin kencang adalah sirkulasi siklonik.

BMKG: Wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang

Dari penjelasan Guswanto, berikut wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada 11-12 April 2024:

11 April 2024

1. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

2. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan , angin kencang, dan petir:

12 April 2024

1. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua.

2. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan , angin kencang, dan petir:

Penyebab cuaca ekstrem Indonesia

Guswanto menjelaskan bahwa siklon tropis Olga yang memicu cuaca ekstrem di Indonesia berada di Samudera Hindia selatan Kepulauan Nusa Tenggara.

Siklon tropis tersebut bergerak dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau sekitar 74 kilometer per jam dan tekanan udara maksimum 998 hPa.

Siklon tropis Olga diprediksi bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi melemah dalam 12 jam ke depan.

Meski begitu, siklon tropis Olga menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di sekitarnya sehingga memicu peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di sisi lain, Guswanto juga menerangkan, pihaknya turut mendeteksi sirkulasi siklonik di perairan utara Jawa Timur dan Papua Selatan.

Sirkulasi siklonik membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Selatan.

Daerah konvergensi juga terbentuk di Selat Karimata, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Laut Banda hingga Laut Seram, dan Papua Barat hingga Papua Pegunungan.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Barat hingga Jambi, Jawa Barat hingga Perairan utara Jawa Timur, Kalimantan Barat, NTB, Laut Timor, dan Sulawesi Tengah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," jelas Guswanto.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/11/050000565/prakiraan-bmkg--wilayah-hujan-lebat-dan-angin-kencang-11-12-april-2024

Terkini Lainnya

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting

Tren
Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Juta, Miliar, Triliun, Apa Sebutan Bilangan Angka di Atasnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke