KOMPAS.com - Di Indonesia, lebaran identik dengan memakan ketupat dan beberapa makanan lainnya, seperti opor dan sambal goreng kentang.
Sajian yang terbuat dari beras yang di rebus dalam anyaman janur ini umumnya dimasak dalam waktu 1-4 jam.
Agar menghemat gas yang digunakan, Anda sebenarnya bisa memasak ketupat hanya dalam waktu 30 menit saja.
Selain lebih cepat, ketupat yang sudah dimasak juga tidak mudah basi dan bisa dinikmati bersama keluarga.
Cara masak ketupat dalam 30 menit
Dikutip dari Kompas.com (3/5/2022), berikut cara memasak ketupat hanya dalam waktu 30 menit.
Tips membuat ketupat tidak mudah basi
1. Memakai kapur sirih
Dilansir dari Kompas.com (26/4/2022), Anda disarankan untuk menggunakan beras dengan kualitas baik saat memasak ketupat.
Cuci beras hingga semua kotorannya menghilang lalu rendam beras selama tiga jam dengan menggunakan air bersih.
Tambahkan sedikit air kapur sirih ke dalam beras agar tidak mudah basi. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan garam agar ketupat lebih gurih.
2. Menyiram ketupat dengan air es
Setelah dimasak, angkat ketupat lalu disiram dengan menggunakan air es agar tidak mudah basi.
Air es akan berfungsi untuk menghentikan proses pemasakan yang masih terjadi di dalam ketupat.
Selain itu, bahan ini juga akan membuat warna ketupat menjadi kuning cantik dan tidak pucat.
3. Perhatikan cara menghangatkan ketupat
Ketupat yang sudah matang setelah dimasak dapat dihangatkan kembali agar tetap nikmat saat disantap.
Agar teksturnya masih kenyal, keluarkan ketupat dari kulkas dan diamkan hingga dinginnya berkurang.
Setelah itu, masukkan air ke dalam panci dan tunggu hingga mendidih. Lalu rebus ketupat di dalam air selama 30 menit.
Asal usul ketupat
Dikutip dari Kompas.com (5/4/2023), ketupat diperkirakan sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Nusantara.
Pada masa itu, terdapat tanda bahwa masyarakat memakan sajian dari beras yang dibungkus dengan nyiur atau daun kelapa.
Namun, hidangan ketupat dikenal sejak masa hidup salah satu Wali Songo, Sunan Kalijaga dan dijadikan sebagai budaya dan filosofi Jawa yang bercampur dengan nilai keislaman.
Ketupat yang disebut sebagai "kupat" oleh masyarakat suku Jawa dan Sunda, memiliki arti ngaku lepat atau mau mengakui kesalahan.
Selain itu, kepanjangan dari ketupat yang lainnya adalah laku papat (empat laku) yang melambangkan empat sisi dari ketupat.
Adapun empat sisi dari ketupat ini mengandung empat makna, yaitu "lebaran", "luberan", "leburan", dan "laburan".
"Lebaran" yang berasal dari kata dasar lebar mempunyai arti pintu maaf yang terbuka lebar bagi orang lain.
Sementara itu, sisi "luberan" berasal dari kata luber yang berarti melimpah dan dapat memberi sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Sisi "leburan" berasal dari kata lebur yang memiliki arti melebur dosa yang dilakukan selama satu tahun.
Untuk sisi "laburan" sekaligus sisi terakhir, memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Kata "laburan" merupakan istilah lain dari kapur, yaitu batuan sedimen yang mempunyai warna putih bersih.
(Sumber: Kompas.com/Yuharrani Aisyah, Alma Erin Mentari, Verelladevanka Adryamarthanino| Editor: Yuharrani Aisyah, Alma Erin Mentari, Tri Indriawati)
https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/09/123000365/cara-masak-ketupat-dalam-30-menit-hemat-gas-dan-tidak-mudah-basi