Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menghayati Kearifan "Ojo Pamer"

Di medsos berita tentang “crazy rich” merajalela berhias gelora persaingan pamer kekayaan harta benda mulai dari tas bermerek, arloji bertabur permata sampai rumah mewah beratap heliport, bahkan pesawat terbang jet.

Secara psikososial, pamer kekayaan sangat rawan memicu gejolak kecemburuan sosial terutama pada masyarakat dengan kadar kesenjangan sosial yang tinggi seperti telah terbukti terjadi pada Revolusi Perancis 1789, Revolusi Rusia 1916 maupun Huruhara Mei Indonesia 1998.

Satu di antara kearifan Jawa dengan kandungan falsafahiah multi kompleks sekaligus multi dimensional adalah Ojo Dumeh.

“Ojo” relatif lebih mudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai “jangan”, sementara alih bahasa “dumeh” lebih problematis akibat jauh lebih lintas matra sehingga gerak semantika “dumeh” jauh lebih lentur merambah ke berbagai penjuru ketimbang “ojo”.

Pada permukaan kulit makna, “dumeh” bisa ditafsirkan ke aneka-makna beraroma kurang sedap semisal terkebur, sombong, besar kepala, tinggi hati, pongah, arogan, lupa daratan, durhaka seperti tersirat pada peribahasa kacang lupa kulitnya yang dilakukan oleh Malin Kundang terhadap ibundanya, Kurawa terhadap Pandawa menurut Mahabharata atau Rahwana menurut Ramayana versi Walmiki.

Ojo Dumeh memiliki beberapa anak-makna, yaitu Ojo Gumunan, Ojo Kagetan, Ojo Gragas, Ojo Lali, Ojo Keblinger.

Masih ada satu lagi anak-makna Ojo Dumeh, yaitu Ojo Pamer yang alih-bahasa ke Indonesia adalah jangan pamer.

Kata pamer dalam bahasa Jawa sama-huruf dengan pamer dalam bahasa Indonesia seperti yang digunakan Didi Kempot pada lirik lagu Pamer Bojo.

Sifat kata pamer memang cenderung negatif, bahkan destruktif, maka istilah pamer di ranah seni rupa ditambah akhiran “an” menjadi pameran demi menghindari konotasi buruk kata pamer.

Secara kodrati, naluri pamer dapat ditemukan pada margasatwa, semisal, burung merak jantan pamer keindahan ekor demi memikat betina.

Sikap pamer juga ditemukan pada margapuspa, semisal, bunga mawar pamer warna semarak dan aroma wewangian atau sebaliknya bunga raflesia alias bunga bangkai pamer bau busuk demi memikat para serangga hinggap pada dirinya.

Namun kehadiran naluri pamer para satwa dan puspa pada hakikatnya justru eksplisit membedakan diri mereka dari manusia demi menyadarkan manusia agar sebagai mahluk berakhlak seyogianya jangan berperilaku pamer.

Kasus dugaan korupsi konon ratusan triliun rupiah di jalur tata niaga timah akhir-akhir ini secara tidak langsung terbongkar akibat ulah pamer kekayaan harta-benda yang dilakukan oleh para pelaku yang kurang menghayati kedalaman, keluasan serta ketinggian inti makna luhur yang terkandung di dalam kearifan Ojo Pamer.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/07/174830465/menghayati-kearifan-ojo-pamer

Terkini Lainnya

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke