Cuaca ekstrem tersebut diprediksi dapat berupa hujan lebat, angin kencang, petir, dan kilat.
Selain itu, kondisi ini juga berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi basah berupa banjir dan tanah longsor.
Penyebab cuaca ekstrem di Jawa Tengah
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengungkapkan, cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dipicu adanya dinamika atmosfer yang terjadi, salah satunya aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia
Selain itu, aktivitas Monsun Asia juga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jawa Tengah.
"Aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jawa Tengah juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca ekstrem tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Yoga melanjutkan, Bibit Siklon Tropis 91S juga terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten bergerak ke arah tenggara (selatan Pulau Jawa).
Tak hanya itu, adanya daerah konvergensi (daerah pertemuan angin) dan belokan angin juga terpantau di sekitar Jawa Tengah.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga telah diamati berada di Jawa Tengah.
"Kondisi di atas menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 13-14 Maret 2024," terang Yoga.
Wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem di Jawa Tengah
Berdasarkan data yang dirilis BMKG, berikut sejumlah wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang dapat disertai petir dan kilat:
14 Maret 2024
Yoga mengungkapkan, selain potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, ada pula potensi angin kencang dalam kurun waktu beberapa hari ke depan, terutama di wilayah pesisir baik pantura ataupun pesisir selatan Jawa Tengah.
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," pungkasnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/12/160000565/daftar-wilayah-di-jawa-tengah-yang-berpotensi-dilanda-hujan-lebat-dan-angin