Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Modus Penipuan Kirim Dokumen WhatsApp Mengatasnamakan BNI, Ini Kata Pihak Bank

Unggahan itu dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @tanyakanrl pada Rabu (28/2/2024).

Dalam unggahan, terdapat foto yang menampilkan bukti pesan berbentuk dokumen yang didapatkan melalui aplikasi WhatsApp.

Pesan dokumen yang diberi keterangan “INFO BANK BNI” tersebut dikirim oleh orang tak dikenal dengan foto profil logo BNI.

“Tanyarl kaya gini tuh gaya baru apa gimana ya? Kepo mau klik, tapi takut juga,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Dokumen yang ada dalam unggahan nampak buram alias blur. 

Sejumlah warganet pun banyak mengomentari unggahan tersebut. Kebanyakan dari mereka menyebut pesan itu adalah penipuan atau scam.

“scam itu, jgn di klik ya nder,” tulis salah satu warganet.

“Kujuga tadi siang dapet Ga kubaca langsung aku hapus,” tulis warganet lainnya.

“tipu tipu,” kata warganet lain.

“BNI tidak pernah mengirimkan pesan menggunakan nomor selain nomor resmi BNI,” ujar Okki, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/2/2024).

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mewaspadai jika mendapatkan pesan seperti itu dengan tidak membukanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin mengetahui informasi atau mengonfirmasi pesan yang mengatasnamakan BNI, untuk langsung menghubungi call center.

“Call center di 1500046,” tuturnya.

Untuk informasi lebih lengkap, masyarakat juga bisa mengakses link ini.

Tanggapan pakar

Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mengatakan, saat ini terdapat modus penipuan dengan mengirimkan gambar buram serta menggunakan tombol "view" atau "lihat" seperti dalam unggahan.

Menurutnya, saat melakukan percobaan penipuan, pelaku akan mengirimkan surat yang dibuat seolah-olah adalah surat resmi dari pihak bank.

“Hampir semua bank besar pernah dicatut namanya untuk tulis dalam surat edaran palsu tersebut,” ucap Pratama saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Pratama menilai, gambar dibuat blur agar seakan-akan tidak terunduh di WhatsApp yang bisa dikarenakan koneksi internet sedang bermasalah atau pengaturan aplikasi dibuat untuk tidak mengunduhnya.

“Jangan diklik serta harus langsung diblokir. Melakukan klik tombol 'view' tersebut hanyalah akan membuka pesan secara utuh,” ucap Pratama.

“Yang berbahaya bukanlah tombol 'view' atau melihat isi pesan itu sendiri, namun link yang tercantum dalam pesan tersebut yang harus kita waspadai,” lanjutnya.

Ia juga mengimbau untuk mengecek ulang kepada pihak bank dengan nomor resmi yang tercantum di laman resminya, dan jangan menghubungi nomor telepon pengirim pesan.

“Jangan menghubungi nomor telepon yang tertera di surat edaran atau Whatsapp karena bisa jadi nomor tersebut adalah nomor pelaku yang akan lebih lanjut menjelaskan kepada korban bahwa pemberitahuan tersebut adalah resmi,” ucapnya.

“Jika kita menghubungi CS (customer service) melalui aplikasi perpesanan atau media sosial, pastikan akun tersebut sudah terverifikasi dengan tanda centang berwarna hijau atau biru,” imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/29/171500865/ramai-soal-modus-penipuan-kirim-dokumen-whatsapp-mengatasnamakan-bni-ini

Terkini Lainnya

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke