Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga China Enggan Punya Anak karena Biaya Hidup Tinggi

Merujuk laporan Reuters, populasi di Negeri Tirai Bambu mengalami penurunan pada 2022-2023 imbas angka kelahiran yang rendah dan pandemi Covid-19.

Biro Statistik Nasional China mengatakan, jumlah total penduduk turun sebanyak 2,08 juta jiwa sehingga populasi negara ini menjadi 1,409 miliar jiwa pada 2023.

Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang penurunan populasi sebesar 850.000 jiwa pada 2022.

Alasan warga China enggan memiliki anak

Sebagian warga China yang sudah menikah mengungkap alasan mereka memilih tidak mempunyai anak.

Seorang warga Beijing yang bekerja di sektor keuangan, Wang (42), mengatakan keputusan untuk mempunyai anak terlalu berisiko.

Ia menggambarkan memiliki keturunan seperti membuka kotak misteri dan pengeluarannya akan menjadi mahal bila keluarganya mempunyai anak.

"Saya tidak punya keberanian untuk membukanya," kata Wang dikutip dari ABC.

Wang juga menyatakan, kualitas hidupnya menjadi berkurang jika kehadiran anak ada dalam hidupnya.

"Uang yang saya tabung bisa digunakan untuk berbelanja. Saya tidak perlu khawatir tentang kehidupan anak-anak, kesehatan, keselamatan, dan lain-lain," sambungnya.

Tidak memiliki anak karena faktor ketidakpastian

Seorang warga Tianjing yang bekerja di perusahaan makanan hewan peliharaan, Nancy Zhang (34) mengaku, ia tidak memiliki anak karena terlalu banyak faktor yang tidak pasti dalam masyarakat China, seperti akses pendidikan.

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah menjalin rumah tangga selama enam tahun dan bisa menikmati hidupnya tanpa kehadiran anak.

Menurut Zhang, tidak ada jaminan bahwa hidupnya akan menjadi bahagia jika memiliki anak.

Dia mengatakan, terlalu banyak tekanan untuk memiliki anak, baik secara fisik maupun mental.

Selain itu, biaya pendidikan dan pengasuhan anak juga menghabiskan uang yang tidak sedikit. 

"Perempuan cenderung menanggung lebih banyak tekanan daripada laki-laki begitu mereka memiliki anak," ujar Zhang.


Ingin habiskan semua uang sebelum meninggal

Warga China lainnya yang tinggal di Dalian, Jian Ma (49), mengatakan kualitas hidupnya akan turun apabila memiliki anak.

Sambil menilai keputusan tersebut sebagai hal yang keren, Ma menyampaikan, hidupnya akan menjadi lebih baik jika dapat menghabiskan semua uang sebelum dirinya meninggal.

Padahal, Ma pernah berjanji kepada ayahnya untuk mempunyai anak suatu saat nanti.

Ma mengaku, ia bersama istrinya memutuskan untuk tidak memiliki anak karena usia istrinya dan keadaan mereka.

Mereka juga merasa bahwa mereka dapat melakukan perencanaan pensiun dengan cara yang berbeda.

"Saya punya dua rencana. Salah satunya adalah saya akan pindah ke negara yang memiliki kesejahteraan sosial yang tinggi," ungkap Ma.

"(Rencana lainnya) adalah semua tabungan saya akan diberikan ke panti jompo untuk merawat saya di masa depan, atau seorang pengacara yang akan mengelolanya," sambungnya.

Faktor warga China enggan memiliki anak

Menurut sosiolog di Chinese University of Hong Kong, Yuying Tong, warga China enggan memiliki anak karena meningkatnya pilihan untuk pensiun dan perbaikan dalam sistem sosial di negara ini yang berdampak pada tingkat kelahiran.

Ia menjelaskan, jaminan sosial di China yang berkembang telah mengurangi ketergantungan orang pada keluarga ketika mereka menua. 

Banyak orang kemudian merasa bahwa membesarkan anak bukanlah hal yang proporsional.

"Dengan perkembangan sosio-ekonomi yang dipengaruhi oleh budaya Barat, keluarga tidak lagi menjadi tujuan terpenting yang menjadi fokus masyarakat," kata Tong.

Selain itu, faktor lainnya adalah biaya membesarkan anak di China menjadi yang tertinggi kedua di dunia.

Lembaga penelitian Yuwa Population Research menyebutkan, biaya membesarkan anak di China 3,3 kali lebih mahal daripada di Australia.

Harga properti di China mahal

Di sisi lain, masalah turunnya populasi juga dibarengi dengan harga properti di China yang begitu tinggi.

Kondisi seperti itu menghambat keluarga di China dalam memiliki rumah, menurut seorang ekonom independen, Andy Xie.

"Harga rumah harus turun setidaknya 50 persen agar pernikahan menjadi lebih diminati," ujarnya dikutip dari CNBC.

"Tidak ada solusi tunggal di sini. Ketersediaan dan harga rumah bergantung pada pernikahan dan jumlah anak yang dimiliki pasangan," jelas Xie.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/28/093000065/warga-china-enggan-punya-anak-karena-biaya-hidup-tinggi

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke