Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data "Real Count" KPU Sudah Menyentuh 65,21 Persen, Akankah Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 Diumumkan Lebih Cepat Sebelum 20 Maret?

Berdasarkan data penghitungan suara yang masuk hingga Sabtu (17/2/2024) pukul 15.00 WIB, total data yang masuk sudah ada 536.841 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 65.21 persen, dengan rincian sebagai perikut:

  1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar: 20.417.414 suara atau 24,6 persen
  2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka: 47.752.015 suara atau 57,53 persen
  3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD: 14.834.594 suara atau 17,87 persen.

KPU masih akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang hingga Rabu (20/3/2024).

Sementara itu, penetapan hasil Pemilu 2024 dilakukan paling lambat tiga hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Lantas, apakah penetapan hasil Pemilu 2024 bisa berpotensi lebih cepat dari yang dijadwalkan? 

Penjelasan KPU

Saat dikonfirmasi, Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan, pelaksanaan teknis rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024, termasuk jadwalnya, telah diatur dalam Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2024 dan Keputusan KPU Nomor 219 Tahun 2024.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa rekapitulasi hasil penghitungan suara berlangsung dari Kamis (15/2/2024) hingga Rabu (20/3/2024).

"Sementara itu, pelaksanaan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan perolehan suara di tingkat kecamatan atau PPK pada 15 Februari-3 Maret 2024," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

Idham kemudian menjelaskan, cepat atau tidaknya rekapitulasi dan penetapan hasil Pemilu 2024 tergantung pada kinerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

PPK adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di tingkat kecamatan atau sebutan lainnya dan bersifat sementara.

"Efektivitas dan efisiensi pelaksanan rekapitulasi tersebut sangat bergantung pada performa atau kinerja PPK dan banyak TPS (tempat pemungutan suara) dalam wilayah kerja PPK yang direkapitulasi," ujar Idham.

"Oleh karena itu, untuk PPK dengan jumlah TPS yang (sangat) banyak, KPU menerbitkan kebijakan agar pelaksanakan rekapitulasi dapat dilaksanakan dengan metode panel, di mana tidak hanya 4 panel tetapi juga lebih dari itu," sambungnya.

KPU mewajibkan PPK menyediakan live streaming

Lebih lanjut Idham mengatakan bahwa jumlah panel rekapitulasi dapat disesuaikan dengan jumlah TPS yang hasil perolehan suaranya direkapitulasi.

"Jika PPK akan melaksanakan lebih dari 4 panel rekapitulasi maka wajib mendapatkan persetujuan dari KPU Kabupaten/Kota, misalnya PPK Cakung di Jakarta Timur memiliki 1.461 TPS," imbuhnya.

Ia menegaskan, meskipun data di real count sudah mencapai lebih 60 persen pada Sabtu (17/2/2024), namun soal apakah pelaksanaan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara bisa lebih cepat atau tidaknya tergantung pada performa atau kinerja dari PPK itu sendiri.

"Oleh karena itu agar masyarakat bisa menyaksikan secara langsung proses rapat rekapitulasi di tingkat PPK, maka KPU mewajibkan kepada PPK agar menyediakan link media internet dengan teknologi Live Streaming," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/17/183000765/data-real-count-kpu-sudah-menyentuh-65-21-persen-akankah-hasil-rekapitulasi

Terkini Lainnya

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Tren
6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

Tren
Cara Daftar BCA ID untuk Aktivasi Layanan myBCA, Transaksi Perbankan Jadi Lebih Mudah

Cara Daftar BCA ID untuk Aktivasi Layanan myBCA, Transaksi Perbankan Jadi Lebih Mudah

Tren
Jadwal dan Harga Tiket Kunjungan Malam Observatorium Bosscha 2024

Jadwal dan Harga Tiket Kunjungan Malam Observatorium Bosscha 2024

Tren
7 Fakta Boeing 737 Korean Air Terjun Bebas, 15 Penumpang Luka-luka

7 Fakta Boeing 737 Korean Air Terjun Bebas, 15 Penumpang Luka-luka

Tren
Pabrik Baterai Lithium Korsel Terbakar, KBRI Seoul Pastikan Tak Ada Korban WNI

Pabrik Baterai Lithium Korsel Terbakar, KBRI Seoul Pastikan Tak Ada Korban WNI

Tren
Selain 8 Planet Tata Surya, Berapa Jumlah Planet yang Ada di Alam Semesta?

Selain 8 Planet Tata Surya, Berapa Jumlah Planet yang Ada di Alam Semesta?

Tren
Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Tujuan Bangkok Putar Balik

Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Tujuan Bangkok Putar Balik

Tren
Rumahnya Terkena Sampah Antariksa, Keluarga di Florida Tuntut NASA Sebesar Rp 1,3 Miliar

Rumahnya Terkena Sampah Antariksa, Keluarga di Florida Tuntut NASA Sebesar Rp 1,3 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke