Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral, Video Perempuan Meninggal Usai Berjoget di Acara Organ Tunggal

Video tersebut awalnya dibagikan akun Instagram @memomedsos, Kamis (8/2/2024).

Dalam video yang diunggah, tampak seorang perempuan sedang berjoget diiringi musik organ tunggal. Namun dalam video berikutnya, dia tiba-tiba disebutkan kejang-kejang diduga akibat overdosis hingga meninggal dunia.

"Tubuhnya yang mendadak tumbang sempat diangkat oleh beberapa pria," tulis akun tersebut.

Hingga Kamis (8/2/2024), video tersebut sudah diputar hampir 100.000 kali, disukai 3.400 kali dan dikomentari ratusan warganet. 

Lalu bagaimana kronologi meninggalnya perempuan tersebut, benarkah karena overdosis?

Penjelasan polisi

Terkait video tersebut, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa mengonfirmasi peristiwa seorang perempuan meninggal saat acara organ tunggal di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Menurutnya, perempuan yang identitasnya masih dirahasiakan itu meninggal dalam acara organ tunggal yang berlangsung pada Minggu (4/2/2024).

"Benar, ada wanita meninggal diduga overdosis," ujarnya saat dihubungi Kompa.com, Kamis (8/2/2024).

Ferly menyebutkan, kejadian itu berada di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sementara perempuan yang meninggal berasal dari Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Namun, hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk pemilik hajatan, organ tunggal, maupun kepala desa mengungkapkan tidak ada orang di sana yang mengenali korban.

"Perempuan tersebut mengalami kejang kejang di tempat acara organ tunggal. Kemudian dibawa oleh orang yang belum diketahui (identitasnya) menuju rumah sakit dan meninggal dunia," jelas Ferly.

Saat jenazah korban masih di rumah sakit, keluarga juga enggan dilakukan visum atau autopsi.

"Keluarga korban bersikeras akan langsung membawa jenazah untuk dikebumikan," kata dia.

Ferly menjelaskan, keluarga korban memang mendatangi Polsek Banyuasin. Namun, sebelum anggota Polsek sampai di rumah sakit, ibu korban sudah membawa pulang jenazah anaknya untuk dimakamkan.

Polisi tetap melakukan pemeriksaan

Meski begitu, Ferly memastikan pihak kepolisian akan tetap melanjutkan pemeriksaan kejadian ini. Pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi serta mencari keberadaan orang yang pertama kali membawa korban ke rumah sakit

"Kami dalam proses menuju rumah korban dan memeriksa saksi-saksi. Kita tetap dalami," tuturnya. 

Sementara itu, pihak Polres Banyuasin kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak memainkan musik remix pada acara hajatan.

Larangan musik remix di hajatan

Ferly mengimbau masyarakat tidak memutar musik remix atau house musik saat mengadakan hajatan. Tujuannya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Larangan ini sesuai dengan instruksi Kapolda Sumatera Selatan.

Menurutnya, pihak kepolisian Sumatera Selatan telah mensosialisasikan larangan ini kepada seluruh masyarakat melalui Polsek, Babinkamtibmas, dan kepala desa di Banyuasin.

“Ada pidananya, hukuman penjara 3 bulan dan denda Rp 5 juta. Itu apabila tetap melaksanakan house musik atau musik remix,” tegas Ferly Rosa Putra, dikutip dari situs Humas Polri (8/2/2024).

Pihaknya juga mengimbau pemilik organ tunggal dan penyelenggara kegiatan untuk tidak memenuhi permintaan masyarakat dengan memainkan house musik atau musik remix.

Ferly beralasan, aliran musik tadi akan memicu tindakan buruk ketika diputar di acara hajatan atau pesta pernikahan. Selain itu, juga memicu keributan karena tamu undangan saling senggol saat musik dimainkan.

“Bila tetap tidak mengindahkan himbauan yang sudah kamu berikan, sanksi pidana menunggu dan juga peralatan organ tunggal akan kami sita. Silahkan menggunakan organ tunggal, tetapi tidak memainkan musik remix,” tegas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/08/170000365/viral-video-perempuan-meninggal-usai-berjoget-di-acara-organ-tunggal

Terkini Lainnya

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke