Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peran Pemimpin Saat Masa Krisis di Era Digital

Krisis menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi seorang pemimpin. Krisis tidak dapat diprediksi kapan waktu terjadinya. Untuk itu, pemimpin harus selalu siap dan berani saat krisis datang.

Di sisi lain, krisis dapat menjadi peluang bagi seorang pemimpin untuk menunjukkan kemampuannya membimbing dan mengarahkan anggota organisasi melewati masa krisis.

Dari semuanya itu, organisasi lebih membutuhkan seorang pemimpin solutif, yaitu memahami segala bentuk permasalahan yang bisa berpotensi menjadi krisis, cenderung fokus pada penyelesaian masalah, dan paling penting berorientasi pada tindakan untuk mencapai tujuan serta hasil positif.

Pemimpin tidak hanya harus mampu berkomunikasi, tetapi juga berani bertindak dengan mendorong anggota organisasi mengimplementasikan solusi yang cepat dan efektif.

Tentu saja melalui kolaborasi antara tindakan dan mengomunikasikan ide, solusi serta arahan yang jelas dari seorang pemimpin dapat menciptakan budaya kerja responsif dan produktif.

Artinya, kepemimpinan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan setiap elemen melewati masa-masa krisis.

Pemimpin solutif juga dituntut memiliki kemampuan analisa situasi sebagai langkah awal menggali informasi, mampu menemukan celah dari insiden yang berpotensi menjadi krisis serta mengidentifikasi kendala.

Kemudian mengatasi kendala tersebut agar tidak menyebabkan krisis menjadi besar, yang pada akhirnya berdampak reputasi dan citra organisasi.

Untuk itu, pemimpin juga harus mampu berpikir inovatif; menemukan ide-ide baru dan melakukan pendekatan yang tepat, tidak lagi menggunakan cara-cara lama.

Sebab, kehidupan masyarakat saat ini sangat dinamis seiring dengan perkembangan teknologi digital yang tidak dapat dihindari dan masyarakat dituntut mengikuti perubahannya.

Maka, pemimpin yang berinovasi dengan memahami pergerakan masyarakat dinilai dapat dengan mudah menemukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah ataupun krisis.

Pemimpin solutif kemudian tidak akan ragu dalam mengambil keputusan untuk menangani krisis. Sebab dalam situasi mendesak, pemimpin yang solutif memahami bahwa kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan harus segera dilakukan.

Seorang pemimpin yang lamban menanggapi krisis akan mengakibatkan organisasi mengalami dampak yang lebih buruk lagi.

Di era digital sekarang ini, penyebaran informasi semakin cepat sebagai akibat dari perkembangan teknologi digital. Hal ini tentunya menjadi tantangan baru bagi organisasi saat diterpa krisis.

Penyebaran informasi yang tidak terkontrol saat krisis dapat mengakibatkan organisasi mengalami dampak lebih buruk.

Untuk itu, organisasi harus cepat memberikan informasi berupa pernyataan ataupun klarifikasi terkait krisis yang dihadapi kepada pers.

Sebab, salah satu hal yang paling “mematikan” di dunia ini adalah pemberitaan media yang “menggoreng” isu dari suatu krisis. Media massa dapat dikatakan memiliki kekuatan besar dalam mengiringi dan membentuk opini publik.

Jika tidak ada pendekatan dengan media, maka organisasi siap-siap mengalami hal-hal yang lebih buruk lagi.

Namun, di balik keharusan melakukan pendekatan dengan media, organisasi memiliki pilihan lain dengan memanfaatkan media digital seperti media sosial dan website yang dikelola oleh organisasi sendiri.

Pemanfaatan media sosial tidak hanya dilakukan pada saat krisis, tetapi sebelum krisis terjadi organisasi perlu memaksimalkan penggunaan media digital sebagai wadah penyampaian informasi dan komunikasi dengan publik.

Pada saat organisasi diterpa krisis, publik menjadikan media digital yang dimiliki organisasi sebagai referensi mereka.

Pemanfaatan media digital juga diperlukan keterbukaan dan transparansi informasi dari organisasi.

Hal ini berkaitan erat dengan kredibilitas yang dapat berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi.

Setiap organisasi atau perusahaan besar diyakini memiliki tim manajemen krisis guna merespons dengan segera saat krisis terjadi.

Kendati demikian, peran seorang pemimpin yang menggerakkan setiap elemen organisasi termasuk tim manajemen krisis dalam mengatasi masa krisis.

Pemimpin dapat dikatakan sebagai “mesin penggerak” yang mengoordinasikan setiap elemen dan anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Otto Lerbinger, profesor di College of Communication Universitas Boston mengatakan, dalam situasi krisis, pemimpin harus mampu menilai situasi dengan cepat, sering kali dengan informasi yang terbatas atau berubah-ubah.

Keputusan cepat dari seorang pemimpin membantu organisasi melakukan respons yang cepat pula terhadap krisis.

Lebih lanjut, Lerbinger menyebut pemimpin harus menggali informasi dari berbagai sumber, menerimanya, dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang berani, namun terinformasi.

Menurut Lerbinger, meski dengan informasi minim, pemimpin harus berusaha mencari informasi tambahan yang mendukung pengambilan keputusan yang berani.

Keputusan yang terinformasi dinilai dapat mengurangi risiko krisis menjadi lebih buruk, bahkan dapat meningkatkan peluang keberhasilan organisasi dalam mengatasi krisis.

Praktik kepemimpinan dalam menangani krisis dengan cepat dapat dilihat pada kasus kecelakaan kereta api di Kulon Progo, Yogyakarta pada 17 Oktober 2023 lalu.

Penanganan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada kereta Argo Semeru yang keluar rel dan anjlok, kemudian diserempet oleh kereta Argo Wilis relatif cepat.

Pihak KAI dengan cepat mengeluarkan press release yang disebar ke media-media dan juga ke media sosial serta website KAI. Ini merupakan langkah pertama KAI untuk memberikan informasi secara transparan terkait kronologi dan korban jiwa.

KAI juga meminta maaf atas insiden kecelakaan tersebut yang juga menyebabkan beberapa perjalanan kereta terganggu.

Tidak hanya itu, KAI dengan cepat menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi dan normalisasi jalur.

Hasil dari respons dan tindakan yang cepat, sehari setelah insiden tersebut atau tepatnya tanggal 18 Oktober 2023, jalur Kulon Progo sudah bisa dilewati kereta api.

Dirut KAI Didiek Hartantyo turut terjun langsung ke lokasi kejadian dan mengunjungi korban. Dirut KAI menyampaikan praduga yang proporsional terkait penyebab kecelakaan tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan investigasi.

Hal ini menunjukkan Didiek Hartantyo merupakan seorang pemimpin yang aktif terlibat dalam mengatasi krisis. Selain itu, menunjukkan kepemimpinan yang cepat tanggap terhadap krisis.

Dengan terjun langsung ke lokasi kejadian, pemimpin dapat mengumpulkan informasi secara langsung dan mendapatkan gambaran jelas tentang situasi di lapangan.

Informasi yang didapatkan langsung oleh pemimpin di lapangan membantunya dalam pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.

Pemimpin juga dapat langsung mengoordinasikan upaya penanganan krisis dengan memberikan instruksi kepada tim evakuasi dan memastikan respons tim di lapangan terhadap krisis dilakukan secara efektif.

Dari krisis yang dihadapi PT KAI dapat disimpulkan bahwa peran pemimpin sangat krusial dalam pengambilan keputusan yang cepat dan responsif serta efektif.

Pemimpin tidak hanya duduk dalam ruang kerjanya dan melakukan instruksi kepada bawahan untuk mengatasi krisis.

Respons cepat yang dilakukan setiap elemen dalam PT KAI dari atas hingga bawah menunjukkan koordinasi berjalan dengan baik.

Pemberitaan di media massa dan media digital terkait informasi yang transparan dan respons yang cepat dari KAI saat krisis tersebut membuat publik menilai Badan Usaha Milik Negara itu sangat siap menghadapi keadaan darurat.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/10/161525265/peran-pemimpin-saat-masa-krisis-di-era-digital

Terkini Lainnya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke