Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Manggis?

Buah yang memiliki rasa manis dengan sedikit asam ini sering kali digunakan dalam pengobatan tradisional untuk sejumlah penyakit.

Pasalnya, manggis kaya akan antioksidan dan vitamin yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mendukung kesehatan usus, dikutip dari Medicine Net.

Akan tetapi, tak jarang orang menganggap bahwa manggis tidak baik untuk penderita diabetes lantaran rasanya yang manis.

Lantas, bolehkah penderita diabetes makan manggis?

Apakah penderita diabetes boleh makan manggis?

Meskipun memiliki rasa manis, manggis termasuk makanan dengan nilai indeks glikemik rendah, yakni hanya 25.

Dengan demikian, manggis tidak akan meningkatkan gula darah dengan cepat setelah makan.

Peran buah manggis dalam mengontrol kadar gula darah disebabkan oleh senyawa xanthone dan serat yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah, serta meningkatkan kontrol diabetes.

Dilansir dari VN Express (21/6/2023), peneliti dari Sapienza University, Roma melakukan penelitian terhadap sekelompok wanita gemuk dengan diabetes yang mengonsumsi 400 mg manggis per hari selama 26 minggu pada 2018.

Hasilnya, konsumsi manggis pada penderita diabetes dapat mengurangi resistensi insulin.

Penelitian juga menunjukkan adanya sel-sel tubuh berkurang sebagai respons terhadap efek hormon insulin.

Kendati demikian, penderita diabetes juga harus membatasi konsumsi manggis.

Pasalnya, meskipun nilai GI  dalam manggis rendah, kandungan gula alami yang ada di dalamnya juga dapat membuat lonjakan pada kadar gula darah bila dikonsumsi berlebihan.

Penderita diabetes dianjurkan untuk memilih manggis segar, matang, kulit halus, dengan jumlah daging yang bisa dimakan sekitar 100-150 gram sehari.

Selain itu, hindari makan manggis kalengan atau beku, karena berpotensi menyebabkan kenaikan gula darah setelah makan.

Selain bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, konsumsi manggis juga bermanfaat untuk kesehatan lainnya, seperti:

1. Melindungi tubuh dari radikal bebas

Manggis mengandung sekelompok metabolit sekunder, yakni senyawa yang tidak terlibat langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Senyawa ini memiliki sifat antioksidan yang kuat termasuk alfa, gamma mangostin, dan xanthones isoprenylated.

Antioksidan ini memiliki kemampuan untuk menetralkan molekul yang berpotensi berbahaya yang disebut radikal bebas dan terlibat dalam berbagai penyakit kronis.

2. Mengurangi peradangan

Manggis memiliki senyawa anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada tubuh.

Selain itu, kandungan antioksidannya yang tinggi membuat manggis dapat mengurangi peradangan melalui penghambatan pelepasan oksida nitrat, prostaglandin E2, dan sitokin proinflamasi.

Manggis juga mengandung tinggi serat yang memberikan berbagai manfaat, termasuk mengurangi peradangan.

3. Menghambat akumulasi lemak

Kandungan alpha glucosidase yang ada dalam buah ini memiliki sifat menurunkan glukosa (gula) dan meningkatkan produksi sel beta pankreas.

Selain itu, alpha mangostin di dalamnya juga mirip dengan obat antiobesitas yang menghambat sintesis asam lemak, serta menghambat akumulasi lemak dalam tubuh.

4. Meningkatkan imunitas

Manggis kaya akan vitamin C dan serat yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Serat mendukung bakteri usus yang sehat, bagian penting untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sementara vitamin C, menyediakan fungsi sel kekebalan tubuh.

Selain itu, terdapat zat lain yang ada dalam manggis yang juga memiliki sifat antibakteri. Zat ini nantinya juga dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh dengan melawan bakteri berbahaya.

5. Menjaga kesehatan kulit

Paparan sinar matahari adalah penyebab utama penuaan dan kanker kulit.

Kandungan alpha mangostin yang ada dalam buah manggis adalah antioksidan yang memiliki kemampuan untuk mengurangi keriput yang disebabkan oleh efek sinar UVA dan UVB dan meningkatkan elastisitas kulit.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/25/210000765/bolehkah-penderita-diabetes-makan-manggis-

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke