Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tempat dengan Penularan Flu Paling Tertinggi, Mana Saja?

KOMPAS.com - Saat pergantia musim atau pancaroba, tubuh akan lebih rentan terserang penyakit, salah satunya adalah flu.

Agar terhindar dari flu, Anda bisa melakukan berbagai cara, seperti rutin berolahraga, istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan menghindari tempat tertentu.

Diketahui, beberapa lokasi yang ada di sekitar kita ternyata menjadi tempat dengan potensi penularan flu cukup tinggi.

Lantas, mana saja tempat dengan penularan flu paling tinggi?

Tempat dengan penularan flu paling tinggi

1. Bandara dan pesawat terbang

Dilansir dari Eat This Not That, bandara dan pesawat dapat menjadi tempat berkembang biaknya virus flu.

Dokter keluarga yang bersertifikat di Fort Benning, Georgia, Laura Purdy menjelaskan alasan bandara dan pesawat menjadi tempat penularan flu paling tinggi.

“Perpindahan wisatawan yang tinggi pada hari tertentu meningkatkan kemungkinan kita tertular flu, karena bertemu begitu banyak orang dari berbagai tempat,” kata Purdy.

Selain itu, ruang terbatas, sirkulasi udara yang kurang baik, dan kedekatan dengan sesama pelancong juga akan meningkatkan risiko terpapar flu.

2. Sekolah dan tempat penitipan anak

Sekolah dan tempat penitipan anak terkenal sebagai tempat penyebaran penyakit, termasuk flu.

Jarak yang berdekatan, makan bersama, dan interaksi siswa menciptakan lingkungan yang tepat untuk penularan flu.

“Semua anak akan berbagi mainan, banyak aktivitas kelompok, dan banyak kuman yang tersebar di kelompok usia ini,” ungkapnya.

Untuk mencegah penularan flu di sekolah, Purdy menyarankan agar mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, dan menggalakkan vaksinasi.

Kontak dekat dengan penumpang dan duduk di kursi yang sama tanpa dibersihkan di antara penumpang secara berkala, akan meningkatkan risiko tertular flu.

Untuk mencegah flu, jagalah jarak sosial dengan penumpang lain. Tak lupa, gunakan hand sanitizer ketika di transportasi umum.

4. Cafe dan coffee shop

Sering kali, kita berada di ruang tertutup kecil di cafe atau coffee shop dan akan menyentuh beberapa barang seperti buku menu, peralatan makan, dan lain.

Meskipun terlihat aman, benda tersebut ternyata dapat menularkan virus flu ke dalam tubuh kita.

Untuk mengurangi risiko ini, pilihlah tempat duduk di luar ruangan, jaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah makan, dan hindari penggunaan bumbu bersama.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi pengunjung yang ingin olahraga di tempat tersebut.

Selain itu, area umum di gym, seperti ruang ganti dan kamar mandi biasanya cukup lembap dan dapat menjadi area berkembangnya virus flu.

6. Kantor

Lingkungan kantor, terutama yang berkonsep tertutup termasuk area penyebaran flu yang ada di sekitar kita.

Karyawan yang bekerja dengan jarak berdekatan dan berbagi ruang, seperti ruang istirahat dan ruang rapat akan meningkatkan penyebaran flu.

Virus dapat dengan mudah bersirkulasi dan menetap di beberapa barang yang digunakan bersama seperti telepon, keyboard, dan mesin kopi.

Selain itu, pekerjaan kantor yang berada lama di dalam ruangan dan kurang mendapat udara segar dapat melemahkan imun dan lebih mudah terserang flu.

7. Konser, festival, dan kegiatan sosial lainnya

Konser, acara olah raga, acara keagamaan, dan festival merupakan tempat utama penularan virus flu.

Tempat ini rentan penyebaran flu karena banyaknya manusia yang berada di ruangan yang sifatnya terbatas.

Selain itu, orang yang bersorak-sorai, bernyanyi, atau berbicara dengan suara keras, dapat meningkatkan risiko penularan melalui udara.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/24/080000165/7-tempat-dengan-penularan-flu-paling-tertinggi-mana-saja-

Terkini Lainnya

Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Indonesia 2024, Lengkap dari Aceh Sampai Makassar

Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Indonesia 2024, Lengkap dari Aceh Sampai Makassar

Tren
Hari Tanpa Bayangan Terjadi 21 Juni 2024, Apa Dampaknya?

Hari Tanpa Bayangan Terjadi 21 Juni 2024, Apa Dampaknya?

Tren
Apa Itu Beasiswa LPDP? Berikut Sejarah dan Beberapa Programnya

Apa Itu Beasiswa LPDP? Berikut Sejarah dan Beberapa Programnya

Tren
4 Kelompok Orang yang Tak Dianjurkan Makan Pisang, Siapa Saja?

4 Kelompok Orang yang Tak Dianjurkan Makan Pisang, Siapa Saja?

Tren
Daftar PTS Penerima KIP Kuliah 2024, Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Uang Saku

Daftar PTS Penerima KIP Kuliah 2024, Bisa Kuliah Gratis dan Dapat Uang Saku

Tren
Kisah Naufal, Peserta SNBT Tunarungu yang Diminta Lepas Alat Bantu Dengar dan Berakhir Gagal

Kisah Naufal, Peserta SNBT Tunarungu yang Diminta Lepas Alat Bantu Dengar dan Berakhir Gagal

Tren
15 Anggota Polrestabes Medan Buron Kasus Perampokan, Ini Kronologi dan Daftar Namanya

15 Anggota Polrestabes Medan Buron Kasus Perampokan, Ini Kronologi dan Daftar Namanya

Tren
Tawarkan Kursi Cawagub Jakarta untuk PKS, Koalisi Prabowo Disebut Ingin Hentikan Langkah Anies

Tawarkan Kursi Cawagub Jakarta untuk PKS, Koalisi Prabowo Disebut Ingin Hentikan Langkah Anies

Tren
Pendaftaran LPDP 2024 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Simak Link, Syarat, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran LPDP 2024 Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Simak Link, Syarat, dan Cara Daftarnya

Tren
Klasemen Sementara Euro 2024 Setelah Putaran Pertama Babak Penyisihan Grup

Klasemen Sementara Euro 2024 Setelah Putaran Pertama Babak Penyisihan Grup

Tren
Ragam Tempat Suci di Mekkah-Madinah yang Bisa Dijelajahi Jemaah Haji dan Umrah

Ragam Tempat Suci di Mekkah-Madinah yang Bisa Dijelajahi Jemaah Haji dan Umrah

Tren
Asal-usul Penamaan Hari Tasyrik dan Amalan yang Dianjurkan

Asal-usul Penamaan Hari Tasyrik dan Amalan yang Dianjurkan

Tren
Update Gunung Merapi Usai Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

Update Gunung Merapi Usai Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km

Tren
Tak Disarankan Minum Kopi Setelah Makan Daging, Mengapa?

Tak Disarankan Minum Kopi Setelah Makan Daging, Mengapa?

Tren
Tabungan Siswa SD di Indramayu Tak Cair, Nominal Mencapai Rp 516 Juta

Tabungan Siswa SD di Indramayu Tak Cair, Nominal Mencapai Rp 516 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke