Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Diperbincangkan Usai Letusan Gunung Marapi, Apa Itu "Ring of Fire"?

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan pembahasan mengenai ring of fire usai erupsi gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023).

Salah satu warganet yang membahas ring of fire adalah akun TikTok @istme*** pada Selasa (5/12/2023).

"Cincin api Pasifik (Ring of fire). Cincin api pasifik atau lingkaran api pasifik adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik," tilis akun tersebut.

Hingga Rabu (6/12/2023) sore, unggahan ini telah ditonton oleh lebih dari 7.000 pengguna.

Lantas, apa itu ring of fire?

Mengenal apa itu ring of fire

Dikutip dari National Geographic, cincin api atau ring of fire disebut juga sebagai sabuk Sirkum-Pasifik.

Ini merupakan jalur di sepanjang Samudera Pasifik yang ditandai dengan banyaknya gunung berapi aktif dan seringnya terjadi gempa bumi.

Ring of fire memiliki panjang sekitar 40.000 kilometer dan membentang melewati batas-batas antara beberapa lempeng tektonik, seperti Lempeng Pasifik, Juan de Fuca, Cocos, Indian-Australia, Nazca, Amerika Utara, dan Filipina.

Diketahui, lebih dari 450 gunung berapi atau 75 persen dari total gunung berapi yang ada di Bumi berada di sepanjang jalur cincin api ini.

Selain itu, 90 persen gempa yang terjadi di Bumi juga berada di sepanjang jalur ini dan sering kali menjadi peristiwa seismik yang dahsyat.

Penyebab banyaknya gunung berapi

Banyaknya gunung berapi dan gempa ini disebabkan oleh besarnya pergerakan lempeng tektonik di kawasan tersebut.

Di sebagian besar jalur ring of fire, lempeng-lempeng saling tumpang tindih pada batas konvergen yang disebut zona subduksi.

Artinya, lempeng yang berada di bawahnya terdorong ke bawah (tersubduksi) oleh lempeng di atasnya. Dalam kondisi itu, batuan akan meleleh dan menjadi magma.

Melimpahnya jumlah magma yang berada dekat dengan permukaan Bumi akan menimbulkan kondisi yang siap untuk aktivitas vulkanik.

Lebih lanjut, ring of fire juga menjadi tempat lempeng-lempeng saling bergerak ke samping melewati satu sama lain.

Ini akan menghasilkan gempa dalam jumlah besar, seiring meningkatnya ketegangan pada kerak Bumi.

Rentetan bencana besar di ring of fire

Dikutip dari Kompas.com (10/2/2022) sabuk ring of fire mengikuti rantai busur pulau, seperti Tonga dan News Hebrides, Indonesia, Filipina, Jepang, Kepulauan Kuril, dan Aleutians, serta busur lainnya.

Selain terdapat rangkaian gunung api, ring of fire juga dibingkai oleh palung laut di bagian sisi samudera. Bahkan, palung laut terdalam di dunia, palung Mariana berada di jalur ini.

Ada sejumlah bencana besar yang tercatat pernah terjadi di zona ring of fire sejak 1800, termasuk letusan Gunung Tambora (1815), Gunung Krakatau (1883), Gunung Novarupta (1912), Gunung Saint Helens (1980), Gunung Ruiz (1985), dan Gunung Pinatubo (1991).

Ring of fire juga telah menjadi tempat terjadinya beberapa gempa terbesar dalam sejarah yakni gempa Chili (1960), gempa Alaska (1964), gempa Chili (2010), gempa Jepang (2011), serta gempa yang memicu tsunami Samudera Hindia (2004).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/06/210000865/ramai-diperbincangkan-usai-letusan-gunung-marapi-apa-itu-ring-of-fire-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke