Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bakteri: Pengertian, Struktur, dan Klasifikasinya

KOMPAS.com - Bakteri merupakan organisme hidup bersel tunggal yang memiliki ukuran sangat kecil.

Diketahui terdapat banyak sekali bakteri yang tersebar di dunia, termasuk yang ada di dalam dan di tubuh manusia.

Mereka ada di kulit, saluran pernapasan, dan mulut. Mereka juga ada di sistem pencernaan, sistem reproduksi, bahkan saluran kemih Anda.

Bakteri cenderung dikenal sebagai penyebab dari berbagai macam penyakit. Namun, sebagian dari mereka juga membentuk mikrobioma dan menjaga kesehatan tubuh manusia.

Pengertian bakteri

Dilansir dari laman National Human Genome Research Institute NIH, bakteri adalah organisme mikroskopis bersel tunggal.

Bakteri tidak mempunyai inti sehingga tergolong prokariotik. Mereka adalah mikroba dengan struktur sel yang sangat sederhana.

Bakteri ditemukan hampir di semua tempat di bumi dan termasuk bagian yang sangat penting bagi ekosistem planet ini.

Tubuh manusia penuh dengan bakteri, dan bahkan diperkirakan ada lebih banyak sel bakteri dibandingkan sel manusia.

Ada bakteri jahat yang disebut patogen dan menyebabkan penyakit. Untungnya, Sebagian besar bakteri dalam tubuh manusia tidak berbahaya, dan justru bermanfaat bagi tubuh.

Misalnya dalam sistem pencernaan, khususnya pada usus, manusia memiliki bakteri yang sangat diperlukan untuk membantu tubuh berfungsi secara normal.

Bakteri merupakan mikroorganisme yang bentuknya bermacam-macam. Bentuknya bisa berupa bola, bisa berupa batang, atau bisa juga berbentuk spiral.

Kebanyakan bakteri berkembang biak melalui pembelahan biner. Artinya, setiap sel bakteri menggandakan DNA-nya dan membelah menjadi dua bagian, dengan setiap sel baru menerima satu salinan DNA.

Sel bakteri berbeda dengan sel tumbuhan maupun hewan. Bakteri termasuk dalam kategori sel prokariotik, yang berarti mereka tidak memiliki inti.

Dikutip dari laman Medical News Today, struktur sel bakteri meliputi:

Ada banyak jenis bakteri, dan salah satu cara untuk mengklasifikasikannya adalah berdasarkan bentuknya.

Secara umum, ada tiga bentuk dasar bakteri, yaitu:

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa metode lain yang dilakukan ilmuwan dalam mengklasifikasikan bakteri.

1. Berdasarkan nama ilmiah

Nama ilmiah mencakup genus (berdasarkan karakteristik bakterinya) dan di dalam genus tersebut, ada spesiesnya.

Misalnya, Clostridium botulinum adalah nama ilmiah untuk bakteri penyebab botulisme. Dalam suatu spesies, para ilmuwan mungkin menemukan berbagai jenis suatu bakteri.

2. Kebutuhan akan oksigen

Bakteri yang membutuhkan oksigen disebut aerob, dan bakteri yang tidak dapat hidup atau tumbuh ketika ada oksigen disebut anaerob.

Ada juga bakteri tertentu dapat hidup atau tumbuh dengan atau tanpa oksigen, mereka disebut bakteri fakultatif.

3. Susunan genetika

Cara lain para ilmuwan dalam mengklasifikasikan bakteri adalah berdasarkan susunan genetiknya.

Setiap bakteri mengandung susunan genetik yang berbeda, yang disebut genotipe. Tes khusus dapat mengetahui perbedaan genotipe setiap bakteri.

4. Berdasarkan warna

Para ilmuwan mengklasifikasikan bakteri berdasarkan warna yang berubah setelah mereka mengoleskan bahan kimia khusus pada bakteri tersebut.

Salah satu proses pewarnaan yang umum disebut pewarnaan Gram. Bakteri dapat diklasifikasikan menjadi gram positif atau gram negatif.

Pewarnaan Gram juga membantu memandu pengobatan karena bakteri gram positif dan gram negatif memberikan respons yang berbeda terhadap jenis antibiotik tertentu.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/04/094500765/bakteri--pengertian-struktur-dan-klasifikasinya

Terkini Lainnya

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Tren
Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Tren
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Tren
7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Tren
Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Tren
Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Pilihan Ikan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bantu Cegah Serangan Jantung

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 8-9 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

[POPULER TREN] Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan | Tapera Ditunda

Tren
Jelang Puncak Haji, Bus Selawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Selawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke