Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Efek Samping Konsumsi Nangka, Waspadai Potensi Kantuk Berlebih

KOMPAS.com - Nangka, buah dengan kulit berduri, adalah salah satu buah eksotik yang mudah dijumpai di Indonesia.

Berbeda dengan kulit luar yang kasar, isi buah ini memiliki tampilan lembut yang terdiri dari serat-serat berwarna kuning saat matang.

Saat belum masak, masyarakat kerap mengolah nangka menjadi pengganti daging karena teksturnya yang mirip dengan daging suwir.

Rasa manis daging buah dari pohon buah terbesar di dunia ini pun mirip dengan kombinasi beragam bahan pangan, seperti apel, nanas, mangga, dan pisang.

Dilansir dari laman Healthline, nangka tidak hanya menawarkan rasa manis dan nikmat, tetapi juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan.

Nangka dapat menjadi sumber energi karena mengandung lebih dari 90 persen kalori yang berasal dari karbohidrat.

Buah ini juga memiliki skor indeks glikemik (GI) yang cukup rendah, sehingga relatif tidak menaikkan kadar gula darah.

Selain itu, nangka menyediakan sejumlah protein yang dapat membantu mencegah kadar gula darah naik terlalu cepat setelah makan.

Kandungan vitamin A dan C dalam buah bernama ilmiah Artocarpus heterophyllus ini turut meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu mencegah infeksi penyakit.

Buah nangka juga dilengkapi kandungan kalium yang membantu menurunkan tekanan darah, sehingga memperkecil risiko penyakit jantung.

Lantas, adakah efek samping nangka?

Efek samping nangka bagi kesehatan

Umumnya, tidak ada risiko besar terkait mengonsumsi nangka. Dengan demikian, buah ini relatif aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang.

Namun, beberapa orang mungkin perlu membatasi atau bahkan menghindari untuk mengonsumsi nangka.

Berikut beberapa efek samping nangka yang mungkin terjadi:

1. Alergi

Meski mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, orang-orang tertentu yang memiliki alergi terhadap nangka perlu menghindarinya.

Dilansir dari laman WebMD, alergi nangka biasanya terjadi pada orang-orang yang sensitif terhadap serbuk sari pohon birch atau betula.

Reaksi alergi tersebut meliputi sensitivitas terhadap apel, almond, wortel, seledri, ceri, dan hazelnut.

Artinya, jika seseorang mengalami gejala mulut gatal atau bibir bengkak saat mengonsumsi makanan tersebut, kemungkinan akan merasakan tanda serupa saat makan nangka.

Salah satu potensi manfaat buah nangka adalah membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah.

Namun, khasiat tersebut mungkin perlu diperhatikan penderita diabetes yang rutin mengonsumsi obat-obatan.

Sebab, konsumsi nangka dan obat-obatan pengontrol gula darah dalam waktu berdekatan dapat memicu interaksi yang tidak diinginkan.

Penderita diabetes juga mungkin perlu berkonsultasi ke dokter untuk mengubah dosis obat jika mengonsumsi buah ini secara teratur.

3. Hiperkalemia

Konsumsi nangka dapat memicu efek samping bagi orang yang memiliki masalah ginjal, seperti penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal akut.

Dikutip dari Everyday Health, efek samping tersebut dikarenakan kandungan kalium yang cukup banyak pada buah ini.

Satu cangkir buah nangka, sekitar 165 gram, dapat memenuhi 14 persen dari rekomendasi asupan kalium harian.

Jika dikonsumsi berlebihan, nangka dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam darah, suatu masalah kesehatan yang dikenal sebagai hiperkalemia.

Jarang diketahui, makan nangka dapat mengundang rasa drowsiness atau kantuk berlebihan, terutama jika dikombinasikan dengan obat-obatan selama dan setelah operasi.

Oleh karena itu, menurut WebMD, cobalah untuk berhenti mengonsumsi nangka minimal dua minggu sebelum jadwal operasi.

5. Gangguan pencernaan

Konsumsi nangka dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sering buang air besar atau diare.

Efek samping nangka ini dapat terjadi karena kandungan seratnya yang cukup melimpah.

Jika tak dihentikan dan diobati, diare yang terjadi berkelanjutan dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan.

Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala, termasuk haus berlebih, wajah pucat, hingga penurunan kesadaran.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/02/120000165/5-efek-samping-konsumsi-nangka-waspadai-potensi-kantuk-berlebih

Terkini Lainnya

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke