Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Situs Omegle, Resmi Tutup Setelah 14 Tahun

Lewat situs ini, warganet akan disambungkan ke pengguna lain secara acak untuk bertukar pesan atau melakukan panggilan video.

Mulai digunakan sejak 2009, Omegle resmi menutup situsnya tahun ini setelah 14 tahun beroperasi.

Dalam perjalanannya, Omegle kerap terlibat dalam berbagai kontroversi termasuk dugaan pelecehan. Masalah tersebut menyebabkan Omegle secara resmi berhenti beroperasi.

Diciptakan untuk menjalin hubungan baru

Leif K-Brooks menciptakan Omegle pada 2009 saat berusia 18 tahun dan masih tinggal bersama orangtuanya di Vermont, AS.

Diberitakan NPR (9/11/2023), situs itu resmi beroperasi secara umum setahun kemudian dari Oregon, AS. Leif terakhir menjalankan Omegle dari luar Florida.

Omegle memiliki slogan "Bicara dengan Orang Asing!"

Leif menciptakan situs tersebut untuk memungkinkan setiap orang berbagi ide dan membentuk hubungan baru secara daring dengan orang yang belum dikenal.

Omegle akan memasangkan penggunanya dengan orang asing dari seluruh dunia melalui obrolan teks pada 2009. Setahun kemudian, metode komunikasinya bertambah melalui video.

Leif memiliki orang-orang yang bekerja sebagai moderator untuk memantau situs itu. Namun mereka melakukannya sebagai sukarelawan.

“Saya telah menjadi satu-satunya karyawan Omegle sejak awal berdirinya,” kata Leif.

Awal tahun ini, situs Omegle menarik lebih dari 70 juta kunjungan dalam sebulan.

Sayangnya, Omegle menjadi tempat predator seksual beraksi. Kondisi makin parah saat Omegle bisa menghubungkan anak di bawah umur dengan orang dewasa.

Biaya operasional besar

Dikutip dari Fast Company (9/10/2023), Lief mengklaim melakukan banyak upaya bertahun-tahun untuk mengatur cara pengguna dipasangkan.

“(Namun) tekanan dan biaya dari upaya ini, ditambah dengan tekanan dan biaya yang ada untuk mengoperasikan Omegle, dan memerangi penyalahgunaannya terlalu besar,” katanya.

Saat beroperasi di 10 tahun pertamanya, Omegle mengizinkan setiap orang berusia 13 tahun ke atas mengakses situs ini. 

Persyaratan layanan berubah pada 2022. Pengguna Omegle harus berusia 18 tahun ke atas atau 13 tahun ke atas dengan izin dan pengawasan orangtua

Namun, hal ini tampaknya tidak memperlambat penyalahgunaan Omegle.


Digunakan untuk tindak pelecehan

Pada 2021, perempuan muda berinisial AM melaporkan situs tersebut dengan dugaan sengaja memasangkan dirinya saat masih berusia 11 tahun dengan pria yang mengeksploitasinya secara seksual.

Saat AM berusia 11 tahun di 2014, Omegle memasangkannya dengan pria bernama Ryan Scott Fordyce yang berusia tiga puluhan akhir.

AM sering diminta mengirim foto-foto vulgar kepada Ryan. Dia diancam fotonya disebarkan. Kejadian ini berlangsung hinga dia berusia 15 tahun.

Peristiwa itu membuat AM mengalami berbagai gangguan kesehatan. Dia pun menuntut ganti rugi 22 juta dollar atau setara dengan Rp 344,8 miliar ke Omegle.

Ryan pada 2021 dijatuhi hukuman penjara di Kanada karena mengeksploitasi AM dan perempuan-perempuan lain.

Tak hanya satu kasus itu, dilansir dari Wired (9/11/2023), terdapat 608.601 laporan eksploitasi anak lewat Omegle pada 2022.

Seharusnya, Omegle mempunyai desain yang mencegah anak di bawah umur bertemu orang dewasa saat menggunakan situs tersebut.

Carrie Goldberg pengacara yang mewakili AM mengungkapkan, Lief setuju Omegle ditutup agar gugatan tersebut dicabut.

“Penutupan permanen Omegle adalah persyaratan yang dinegosiasikan antara Omegle dan klien kami," katanya.

Lief sendiri mengeluhkan dirinya harus bersusah payah mendeteksi pelaku penyalahgunaan Omegle sekaligus menjaga situsnya tetap beroperasi.

Pada akhirnya, tekanan dan biaya untuk menjaga Omegle tetap beroperasi sangat besar.

“Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis. Sejujurnya, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/10/210000665/perjalanan-situs-omegle-resmi-tutup-setelah-14-tahun

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke