KOMPAS.com - Hutan hujan secara sederhana dapat disebut sebagai hutan yang berada pada wilayah dengan curah hujan yang tinggi.
Hutan hujan tumbuh subur di setiap benua (kecuali Antartika) dan umumnya banyak ditumbuhi pepohonan hijau.
Keanekaragaman hayati hutan hujan sangat kaya dan memiliki peranan penting bagi kesejahteraan manusia dan kehidupan di bumi secara umum.
Hutan hujan membantu mengatur iklim di bumi dan menyediakan berbagai macam kebutuhan bagi semua organisme.
Pengertian hutan hujan
Dikutip dari laman Britannica, hutan hujan (rainforest) adalah hutan lebat yang umumnya terdiri dari pohon-pohon tinggi berdaun lebar.
Hutan hujan biasanya ditemukan di dataran tinggi tropis basah dan dataran rendah di sekitar Khatulistiwa.
Hutan hujan biasanya terdapat di wilayah dengan curah hujan tahunan tinggi, lebih dari 1.800 milimeter, dan iklim yang panas dan beruap. Pepohonan yang ditemukan di wilayah ini selalu hijau.
Hutan hujan juga ada di daerah tropis yang mengalami musim kemarau. Di mana curah hujan tahunan berkisar 800 dan 1.800 milimeter dan sebanyak 75 persen pepohonan meranggas.
Topografi hutan hujan sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah datar dengan perbukitan batu kecil hingga lembah dataran tinggi yang dilintasi sungai.
Gunung berapi yang menghasilkan tanah subur, cukup umum di hutan tropis lembab.
Kondisi tanah bervariasi menurut lokasi dan iklim, meskipun sebagian besar tanah hutan hujan cenderung lembab dan basah secara permanen.
Hutan hujan dibedakan dalam dua jenis, berdasarkan karakteristik wilayahnya. Dilansir dari laman National Geographic, berikut adalah dua jenis hutan hujan:
1. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis adalah ekosistem terestrial dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia.
Sinar matahari dan kelembapan yang melimpah merupakan unsur penting bagi keanekaragaman flora dan fauna hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika bagian barat dan tengah, India bagian barat, Asia Tenggara, pulau New Guinea, dan Australia.
Sinar matahari menyinari daerah tropis hampir secara langsung, menghasilkan energi matahari yang kuat yang menjaga suhu tetap tinggi, antara 21 dan 30 derajat celsius.
Suhu tinggi membuat udara tetap hangat dan basah, dengan kelembapan rata-rata antara 77 dan 88 persen. Udara lembab tersebut menghasilkan curah hujan yang ekstrim dan sering, berkisar antara 200-1000 sentimeter per tahun.
Hutan hujan tropis begitu hangat dan lembap sehingga menghasilkan 75 persen hujan melalui evaporasi dan transpirasi.
2. Hutan hujan iklim sedang
Hutan hujan beriklim sedang terletak di garis lintang tengah, yang suhunya jauh lebih sejuk dibandingkan di daerah tropis.
Hutan hujan jenis ini dapat ditemukan di pesisir Pasifik Barat Laut di Amerika Utara, Chili, Inggris, Norwegia, Jepang, Selandia Baru, dan Australia bagian selatan.
Sesuai dengan namanya, hutan hujan iklim sedang jauh lebih sejuk dibandingkan hutan hujan tropis, dengan suhu rata-rata antara 10 dan 21 derajat celsius.
Daerah ini juga kurang cerah dan jarang hujan, dengan curah hujan antara 150-500 sentimeter per tahun.
Meski tidak memiliki keanekaragaman hayati sekaya hutan hujan tropis, namun hutan ini merupakan rumah bagi produktivitas biologis yang luar biasa besar.
Banyak spesies tanaman tumbuh dalam jangka waktu yang sangat lama dan hewan di sini sebagian besar terdiri dari mamalia besar, burung kecil, serangga, dan reptil.
Dikutip dari laman Earth.org, berikut adalah beberapa contoh hutan hujan yang ada di dunia:
Daftar di atas terbatas pada beberapa hutan hujan terbesar. Beberapa contoh lainnya adalah Hutan di Himalaya Timur, Kepulauan Melanesia Timur, hutan hujan Filipina, dan lain-lain.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/08/191500465/pengertian-hutan-hujan-jenis-dan-contohnya