Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Buah untuk Diabetes, Ketahui Cara Makan Sehat Tanpa Takut Gula Darah Naik!

KOMPAS.com - Anggapan penderita diabetes perlu mengurangi konsumsi buah karena dapat meningkatkan kadar gula darah kerap beredar.

Buah-buahan secara alami mengandung karbohidrat yang disebut fruktosa. Kandungan fruktosa inilah yang dapat membuat gula darah melonjak.

Namun, dilansir dari laman Eating Well, buah juga mengandung nutrisi lain, seperti serat yang membantu memperlambat penyerapan gula ke aliran darah.

Buah-buahan pun memberikan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga tak menjadi masalah jika dinikmati penderita diabetes.

Lantas, apa saja buah untuk diabetes?

Buah untuk diabetes

Buah-buahan dengan nilai indeks glikemik rendah sangat cocok dikonsumsi penderita diabetes lantaran memicu kenaikan gula darah lebih lambat dari buah lainnya.

Indeks glikemik merupakan angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah saat mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat.

Secara umum, nilai indeks glikemik terbagi menjadi tiga, yakni kurang dari 55 untuk kategori rendah, 56 hingga 69 untuk sedang, serta nilai 70 ke atas untuk indeks glikemik tinggi.

Semakin rendah skor indeks glikemik, kenaikan gula darah akan semakin lambat, sehingga relatif aman untuk penderita diabetes.

Dikutip dari Healthline, sebagian besar buah utuh memiliki skor indeks glikemik rendah hingga sedang.

Mayoritas buah-buahan juga memberikan nutrisi penting lain, seperti vitamin A, C, antioksidan, dan serat.

Berikut beberapa buah dengan nilai indeks glikemik rendah untuk penderita diabetes:

1. Apel

Apel dapat menjadi camilan manis sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk menunjang kesehatan tubuh.

Buah ini memiliki nilai indeks glikemik rendah tetapi kaya akan serat, sehingga cocok dikonsumsi orang dengan masalah kadar gula darah tinggi.

Bukan hanya itu, apel juga dapat berkontribusi untuk memelihara bakteri usus yang baik, salah satu faktor agar saluran pencernaan tetap lancar dan sehat.

Setidaknya, satu buah apel berukuran sedang menyediakan:

Buah untuk diabetes selanjutnya adalah jeruk, yang kaya akan vitamin C dan nilai indeks glikemik rendah.

Jeruk asli cenderung tidak meningkatkan gula darah. Namun, jeruk yang diolah menjadi jus dapat membuat gula darah melonjak berkat gula tambahannya.

Meski ada beberapa jenis jeruk, secara umum jeruk berukuran 154 gram menyediakan nutrisi sebesar:

3. Persik

Persik enak dikonsumsi secara langsung, dibuat smoothie atau jus, maupun dicampur dengan buah-buahan lain.

Selain rasa yang enak, buah ini juga cocok untuk penderita diabetes karena memiliki skor indeks glikemik rendah dengan serat cukup tinggi.

Satu buah persik seberat 150 gram menyediakan:

  • Karbohidrat: 15,2 gram, sebanyak 12,6 gram di antaranya adalah gula.
  • Serat: 2,3 gram.
  • Kalori: 69.

4. Anggur

Tak hanya memiliki nilai indeks glikemik rendah, anggur juga mengandung berbagai antioksidan, seperti proanthocyanidins, anthocyanin, flavonol, dan asam fenolik.

Kandungan berbagai antioksidan itu dapat membantu mengelola peradangan, serta mencegah terkena penyakit kardiovaskular.

Setengah cangkir anggur dengan berat 75 gram sendiri setidaknya mengandung:

Buah beri, termasuk stroberi, cenderung memiliki nilai indeks glikemik yang rendah, sehingga aman untuk orang dengan kadar gula darah tinggi.

Stroberi juga menyediakan vitamin C, antioksidan, dan serat yang membantu memperlambat penyerapan gula.

Setidaknya, setengah cangkir stroberi seberat 75 gram mengandung:

  • Karbohidrat: 11,4 gram, 80 gram di antaranya adalah gula.
  • Serat: 2,7 gram.
  • Kalori: 52,5.

6. Pir

Pir adalah salah satu buah untuk diabetes yang memiliki rasa segar dan banyak manfaat untuk tubuh.

Selain indeks glikemik rendah, mengonsumsi buah ini tanpa mengupas kulitnya juga menambah kandungan serat yang baik untuk mengontrol gula darah.

Satu buah pir ukuran sedang sendiri menyediakan nutrisi sekitar:

7. Jambu biji

Buah untuk penderita diabetes berikutnya, yaitu jambu biji yang mengandung serat dan antioksidan.

Membantu mencegah kenaikan gula darah, buah ini memiliki skor indeks glikemik yang rendah.

Mengonsumsi buah biji juga menambah asupan berbagai nutrisi dan mineral penting untuk tubuh, seperti protein dan natrium.

Sementara itu, sebanyak 165 gram jambu biji setidaknya menyediakan:

Sebuah langkah kecil dapat membuat perbedaan besar pada kadar gula darah.

Oleh karena itu, penderita diabetes perlu memperhatikan beberapa hal sebelum mengonsumsi buah-buahan.

Dilansir dari laman WebMD, berikut cara sehat mengonsumsi buah untuk menjaga gula darah tetap stabil:

1. Perhatikan porsi

Mengonsumsi buah dengan nilai indeks glikemik rendah dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tidak melonjak.

Namun, memakannya dalam jumlah banyak atau berlebihan pun tetap dapat memicu kenaikan gula darah.

2. Pilih buah segar

Buah-buahan olahan, seperti buah kalengan, sirup, atau jus sering kali memiliki lebih banyak karbohidrat daripada buah segar.

Tak hanya itu, mengonsumsi buah-buahan olahan juga dapat meningkatkan gula darah lebih tinggi dibandingkan buah-buahan segar.

Jika mengonsumsi buah kaleng atau buah kering, periksa pula label kemasannya untuk memastikan berapa banyak gula tambahan yang dicampurkan.

3. Tidak makan sekaligus

Cara sehat makan buah untuk diabetes selanjutnya, yakni tidak mengonsumsi buah dalam satu waktu.

Cobalah untuk membagi porsi buah sepanjang hari guna menghindari makan terlalu banyak buah.

Misalnya, daripada langsung makan dua porsi buah saat sarapan, makanlah satu porsi saat pagi dan satu lagi saat makan siang atau sebagai camilan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/07/070000165/7-buah-untuk-diabetes-ketahui-cara-makan-sehat-tanpa-takut-gula-darah-naik-

Terkini Lainnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke