KOMPAS.com - Penyanyi jebolan X Faktor Indonesia, Shena Malsiana, meninggal dunia karena menderita lupus nefritis pada Rabu (25/10/2023) sore.
Adik Shena, Dhea mengatakan, kakaknya telah mengidap penyakit itu sejak 2021 silam.
Penyakit lupus nefritis juga menyerang organ ginjal Shena, hingga mengharuskannya rutin melakukan cuci darah.
"Lupus nefritis dia sudah mengidap sejak tahun 2021 dan lupus nefritis ini mengincarnya ke ginjal. Satu tahun sudah dilakukan cuci darah," kata Dhea, dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023).
Menurut Dhea, sekitar satu bulan sebelum meninggal dunia, Shena sempat mengalami batuk-batuk, demam, dan lemas.
Shena juga sempat sesak napas dengan saturasi 93-94, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Siloam.
"Dari Senin (23/10/2023) itu dia ada di ICU sampai akhirnya Rabu dinyatakan meninggal jam 15.37 di Rumah Sakit Siloam,” tutur Dhea.
Diidap Shena Malsiana sejak 2021, apa itu penyakit lupus nefritis?
Lupus nefritis
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit lupus nefritis adalah masalah yang sering terjadi pada penderita lupus eritematosus sistemik atau kerap disebut lupus.
Lupus merupakan penyakit autoimun, saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan organ tubuh sendiri.
Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi protein bernama autoantibodi, yang menyerang jaringan serta organ dalam tubuh, termasuk ginjal.
Lupus nefritis sendiri terjadi saat autoantibodi memengaruhi ginjal, orang yang berfungsi menyaring dan membuang limbah dari tubuh.
Kondisi ini lama-kelamaan memicu peradangan atau pembengkakan dan iritasi pada organ tersebut.
Imbasnya, ginjal penderita tidak dapat menjalankan fungsi dengan baik, termasuk gagal menyaring darah dan protein dalam urine.
Jika tak kunjung mendapat penanganan yang tepat, kondisi tersebut dapat mengundang masalah kesehatan serius, termasuk gagal ginjal.
Gejala lupus nefritis cenderung berkembang sekitar lima tahun setelah gejala lupus pertama kali muncul.
Dikutip dari Cleveland Clinic, tanda dan gejala penyakit ini meliputi:
Sama seperti gejala lupus pada umumnya, Institut Nasional Diabetes, Penyakit Pencernaan, dan Ginjal (NIDDK) mengatakan, penderita juga akan mengalami ruam merah di bagian wajah.
Ruam merah tersebut lebih sering tampak di hidung dan pipi dengan bentuk menyerupai kupu-kupu.
Faktor risiko lupus nefritis
Sementara itu, sekitar 50 persen penderita lupus dewasa akan mengembangkan penyakit lupus nefritis.
Di kalangan anak-anak, sebanyak 80 persen penderita lupus berpotensi mengalami masalah kesehatan ginjal ini.
Hanya dapat menyerang penderita lupus, seseorang lebih mungkin terkena penyakit lupus nefritis jika memiliki kondisi sebagai berikut:
Sebelum memberikan perawatan yang tepat, dokter akan meninjau gejala dan mengevaluasi riwayat kesehatan penderita guna mendiagnosis lupus nefritis.
Biasanya, tes darah dan urine yang digunakan untuk mendeteksi lupus nefritis meliputi:
Dokter juga mungkin akan melakukan biopsi ginjal, suatu prosedur untuk memeriksa sepotong kecil jaringan atau sampel sel dari organ ini.
Biopsi dapat membantu dokter dalam menentukan seberapa tinggi tingkat keparahan kerusakan ginjal.
Cara mengobati lupus nefritis
Masih dari Cleveland Clinic, pengobatan dan perubahan pola makan adalah perawatan paling umum untuk penyakit lupus nefritis.
Dokter dan penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan jenis obat-obat berikut untuk mengatasi lupus nefritis:
1. Obat tekanan darah
Obat tekanan darah seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) akan membantu mengatur tekanan darah serta mengurangi kehilangan protein.
2. Kortikosteroid dan obat imunosupresif
Jenis obat-obatan ini akan membantu mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah di ginjal.
3. Diuretik
Jenis obat-obatan ini akan membantu mengatasi edema karena menambah frekuensi buang air kecil penderita. Diuretik juga dapat menurunkan tekanan darah.
4. Perubahan pola makan
Penderita mungkin perlu mengurangi asupan natrium atau garam, serta mengonsumsi lebih sedikit protein, termasuk daging dan susu, guna mempermudah kerja ginjal.
Kendati demikian, penderita lupus nefritis berpotensi mengalami komplikasi berupa gagal ginjal. Bahkan, sebanyak 10-30 persen penderita sangat mungkin menderita komplikasi ini.
Jika lupus nefritis berkembang menyebabkan gagal ginjal, penderita mungkin perlu menjalankan prosedur medis berikut:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/27/151500265/penyebab-shena-malsiana-meninggal-apa-itu-lupus-nefritis-