Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Masalah LRT Jabodebek, Terbaru Roda Cepat Aus dan Banyak Kereta Masuk Bengkel

KOMPAS.com - LRT Jabodebek yang melayani daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, kembali menuai sorotan usai beragam permasalahan teknis bermunculan.

Sejak beroperasi untuk pertama kali pada 28 Agustus 2023, LRT Jabodebek diharapkan dapat menjadi pilihan moda transportasi yang memudahkan penglaju dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lain.

Beroperasinya LRT pun mengakhiri penantian panjang pembangunan proyek sejak 2014 yang menghabiskan dana hingga Rp 32,6 triliun, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Namun dalam perjalanannya, kehadiran kereta api ringan yang menghubungkan kawasan Jabodebek ini masih mengalami berbagai kendala teknis.

Berikut masalah LRT Jabodebek sejak awal peresmiannya:

1. Roda LRT Jabodebek cepat aus

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023), kepingan roda LRT Jabodebek dilaporkan cepat mengalami aus.

Kondisi ini berimbas pada penurunan kecepatan laju LRT hingga 50 persen di beberapa titik untuk membantu mengurangi gaya gesek antara roda dan rel.

"Saat ini kami menerapkan pembatasan kecepatan di seluruh train set atau rangkaian kereta," kata Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardoyo di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Kuswardoyo mencontohkan, kecepatan kereta yang biasanya mencapai 80 kilometer per jam dibatasi menjadi 40 kilometer per jam.

Pembatasan kecepatan pun menyebabkan LRT Jabodebek membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tujuan.

"Dengan adanya pembatasan kecepatan, otomatis kedatangan kereta ke stasiun akan lebih lama. Katakan dari titik A ke B biasanya hanya 2 menit, karena dibatasi waktu tempuhnya bisa menjadi 4 menit," lanjutnya.

2. Banyak kereta masuk bengkel

Menurut Kuswardoyo, total terdapat 18 rangkaian kereta dengan kondisi roda sudah aus akibat gesekan dengan rel.

Akibatnya, belasan rangkaian LRT tersebut tak lagi dapat digunakan dan harus masuk bengkel untuk diperbaiki.

Banyaknya rangkaian kereta yang masuk bengkel pada akhirnya berpengaruh pada operasional LRT selama beberapa hari ke depan.

Kuswardoyo mengungkapkan, pihaknya terpaksa memangkas ratusan perjalanan karena hanya sedikit rangkaian kereta yang tersedia.

Sebab normalnya, LRT Jabodebek menjalankan 16 rangkaian kereta setiap hari dengan total 234 perjalanan di seluruh stasiun.

"Kini hanya sembilan train set yang tersedia. Artinya ada 103 perjalanan yang kami batalkan saat ini," tutur dia, dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Baru sehari setelah peresmian, penumpang mengeluhkan pintu LRT Jabodebek yang dianggap terlalu rendah.

Dinilai mempersulit orang dengan postur tubuh tinggi, penumpang terpaksa menundukkan kepala saat masuk dan keluar rangkaian kereta.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (29/8/2023), Kuswardoyo menyebutkan, tinggi pintu telah disesuaikan dengan ukuran rata-rata warga Indonesia, yakni 160 sentimenter.

Sayangnya, persoalan ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sebab, operasional LRT Jabodebek menggunakan sistem yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

"Jadi ketika mengubah salah satu paling dekat pintu saja sistem harus berubah. Ketika diubah harus semua diubah dan update lagi butuh waktu lama," ujarnya.

4. Rem terlalu kasar

Selain pintu yang terlalu rendah, sistem pengereman kereta juga dikeluhkan oleh para pengguna. Menurut mereka, pengereman LRT Jabodetek terlalu kasar dan kurang mulus.

Kendati demikian, Kuswardoyo memastikan kondisi tersebut tidak akan memengaruhi keamanan LRT.

Pihaknya juga memiliki catatan terkait masalah pengereman. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh jarak perjalanan kereta yang pendek.

"Kalau sistem pengereman, memang ada beberapa catatan yang harus kami perbaiki. Kenapa sistem remnya masih terasa keras? Memang karena jarak perjalanan kereta pendek," kata dia.

5. Pintu tak bisa ditutup

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (31/8/2023), pintu otomatis salah satu kereta mengalami gangguan hingga berimbas pada perjalanan LRT.

Lantaran pintu tak bisa ditutup, LRT yang berangkat dari Jatimulya menuju Dukuh Atas terpaksa berhenti di Stasiun Cikunir 1.

Gangguan yang terjadi pada Rabu (30/8/2023) itu menyebabkan para penumpang dialihkan ke rangkaian kereta lain.

Sementara kereta yang bermasalah, telah ditarik dan diserahkan kepada PT Industri Kereta Api (INKA) selaku produsen.

6. Listrik padam

Bukan hanya pintu yang bermasalah, listrik pada rangkaian kereta lain pada Rabu (30/8/2023) pagi juga dilaporkan mengalami gangguan.

Hal tersebut mengakibatkan pendingin ruangan (AC) mati dan lampu kereta padam total.

Menurut Kuswardoyo, padamnya listrik disebabkan gangguan pada Traction Power Supply Substant (TPSS).

"Jadi kalau di (Stasiun LRT) Halim itu terjadi gangguan pada pembangkit listriknya, TPSS yang ada. Jadi terjadi gangguan sehingga TPSS-nya drop," ungkapnya.

(Sumber: Kompas.com/Dzaky Nurcahyo, Isna Rifka Sri Rahayu, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Erlangga Djumena, Jessi Carina, Akhdi Martin Pratama, Sari Hardiyanto)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/26/171500165/6-masalah-lrt-jabodebek-terbaru-roda-cepat-aus-dan-banyak-kereta-masuk

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke