Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tokoh Dunia yang Tewas Karena Diracun

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Belakangan ini film dokumenter Netflix bertajuk Ice Cold ramai diperbincangkan karena mengangkat sisi lain kasus kematian seorang wanita usai minum kopi khas Vietnam.

Pihak kepolisian menyebutkan bahwa korban tewas karena menyeruput kopi yang mengandung zat racun sianida. Kasus orang tewas diracun juga ternyata terjadi di berbagai belahan dunia.

Hal tersebut pun diangkat dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Awas! Obat Bisa Mematikan” dengan tautan akses s.id/TNS7E4. 

Selain kasus tersebut, berikut beberapa kasus orang tewas karena diracun yang pernah terjadi di dunia.

Yasser Arafat

Yasser Arafat merupakan mantan pemimpin Palestine Liberation Organization (PLO) yang meninggal dunia pada 11 November 2004, beberapa pekan setelah ia menjalani pengobatan di Prancis.

Dilansir dari BBC, ketika Arafat meninggal, otoritas Prancis menolak untuk mengungkap sebab kematian Arafat dengan alasan privasi. Namun, kabar yang berkembang adalah Arafat diracun menggunakan senyawa thallium, salah satu unsur kimia radioaktif yang mematikan.

Alexander Litvinenko

Alexander Valterovich Litvinenko adalah mantan agen intelijen KGB dan Federal Security Service (FSB) Rusia yang tewas ada 23 November 2006. Ia sempat membelot ke Inggris dan bekerja untuk dinas intelijen MI6.

Dilansir dari BBC, Litvinenko meninggal tiga pekan setelah bertemu agen rahasia Rusia di London pada November 2006. Kepolisian Inggris menemukan unsur radioaktif polonium-210 dalam cangkir teh ia minum.

Dua agen Rusia bernama Andrei Lugovoi dan Dmitry Kovtun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Ibnu Emir Al-Khattab

Samir Saleh Abdullah Al-Suwailem atau yang biasa dikenal sebagai Emir Khattab adalah seorang gerilyawan yang bekerja sebagai penasihat keuangan dalam perjuangan di Chechnya. ia juga turut andil dalam Perang Chechnya I dan II.

Emir ditemukan tewas pada 20 Maret 2002, diduga akibat racun yang terbungkus dalam surat yang dikirimkan kurir agen Rusia.

Belakangan diketahui kurir tersebut adalah agen ganda bernama Ibrahim Alauri yang bekerja untuk FSB. Pihak Rusia dituding telah menyiapkan racun tersebut selama enam bulan.

Amplop surat tersebut diduga telah disemprot zat neurotoksin yang mampu menyerap dengan cepat pada tubuh korban melalui kulit dan menyebabkan serangan jantung.

Munir Said Thalib

Dilansir dari Kompas.com, Munir Said Thalib adalah aktivis Hak Asasi Manusia yang tewas di atas pesawat dengan nomor penerbangan GA-947. Awalnya, kematian Munir dianggap karena terkena serangan jantung.

Pemerintah Belanda pun segera melakukan autopsi atas jenazah almarhum. Namun setelah penyelidikan lebih lanjut, Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa Munir meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah yang fatal.

Banyak nama yang dijadikan tersangka dalam kasus ini. Namun hingga saat ini, masih belum diketahui identitas pembunuh dan dalang dari kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Lantas, kasus apa yang diangkat dalam siniar Tinggal Nama? Simak episode lengkapnya dalam audio drama “Awas! Obat Bisa Mematikan” dengan tautan akses s.id/TNS7E4 di Noice.

Dengarkan juga kisah-kisah seru dan mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/12/210000765/4-tokoh-dunia-yang-tewas-karena-diracun

Terkini Lainnya

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Tren
Sidang Isbat Idul Adha 2024: Link, Susunan Acara, dan Lokasi Pemantauan Hilal

Sidang Isbat Idul Adha 2024: Link, Susunan Acara, dan Lokasi Pemantauan Hilal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke