Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Mengusir Tikus dengan Cabai, Aman dan Efektif

Cabai mengandung bahan kimia alami bernama capsaicin. Zat ini sering menjadi bahan pengusir serangga, hewan pengerat, dan tungau. Cabai juga bisa untuk mengusir laba-laba, lebah, dan tawon.

Hewan yang terkena cabai akan menimbulkan rasa panas, tidak nyaman, bahkan keracunan. Hal tersebut membuat hewan menjauhi area yang terkena capsaicin.

Meski begitu, cabai tidak mematikan bagi hewan tersebut. Karenanya, pemilik rumah perlu meminta bantuan tenaga profesional untuk membasmi tikus secara permanen.

Cabai dikenal efektif mengusir hama, salah satunya tikus. Lalu, bagaimana cara mengusir tikus menggunakan cabai?

Cara mengusir tikus dengan cabai

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengusir tikus menggunakan cabai.

1. Bubuk cabai

Dikutip dari House Digest (11/2/2023), cabai dapat digunakan menjadi bahan semprotan pengusir tikus.

Caranya, campurkan dua sendok makan cabai rawit dan beberapa tetes sabun cuci piring dalam 3,7 liter air. Diamkan campuran tersebut semalaman. Lalu, tuang ke dalam botol semprot untuk digunakan.

2. Cabai segar

Selain itu, cabai segar juga dapat digunakan sebagai semprotan pengusir tikus.

Untuk menggunakannya, potong cabai segar kecil-kecil. Kemudian, campurkan dalam empat gelas air dan beberapa tetes sabun cuci piring. 

3. Campur air hangat

Dilansir dari Irish Star (26/9/2023), campurkan cabai bubuk dengan air panas hingga airnya tercampur rata. Tunggu air menjadi dingin. Saring serpihan bubuk cabai dan meninggalkan airnya saja.

Setelah itu, masukkan air ke botol semprot dan tambahkan sabun. Kemudian, oleskan campuran pembasmi tikus tadi ke area yang terserang hewan pengerat.

4. Tambahkan merica

Diberitakan Gardening Know How, haluskan 473 ml merica cincang dengan satu siung bawang putih dan 15 ml cabai. Kemudian, tambahkan 15 liter air.

Diamkan campuran tadi selama 24 jam. Setelahnya, saring cairan dan tambahkan 44 ml sabun cuci piring. 

Tuangkan ke botol semprot untuk digunakan sesuai kebutuhan.

5. Tambahkan bawang putih dan bombay

Haluskan satu bawang putih dan satu bawang bombay kecil dalam blender atau food processor. Tambahkan satu sendok teh  bubuk cabai dan satu liter air. Biarkan terendam selama satu jam.

Kemudian, saring dan buang potongan bawang yang besar. Tambahkan satu sendok makan sabun cuci piring. Masukkan cairan ini ke dalam penyemprot dan semprotkan ke permukaan yang terserang tikus.

6. Panaskan air cabai

Dilansir dari The Express (22/9/2023), campurkan cabai atau bubuk cabai dengan air.

Kemudian, panaskan campuran tersebut dengan api besar hingga cabai meresap ke air. Tunggu hingga air dingin dan saring serpihan cabai.

Selanjutnya, tambahkan sedikit sabun cair ke cairan tadi. Tuangkan larutan ke dalam botol semprot. Gunakan di area yang dilewati tikus.

7. Cabai dan bawang putih

Dikutip dari Taste of Home (6/6/2022), tambahkan 3,7 liter air dengan 10 cabai rawit atau tiga hingga lima sendok makan cabai bubuk. Campurkan enam siung bawang putih.

Rebus cabai dan bawang putih selama 10 hingga 15 menit untuk menghilangkan rasa panas. Tambahkan air dan didihkan selama 30 hingga 45 menit.

Dinginkan cairan selama 24 jam. Kemudian, saring dan masukkan ke botol semprot. Tambahkan beberapa tetes sabun cuci piring atau minyak zaitun.

Semrotkan cairan ini di sore hari pada dedaunan di halaman rumah. Hindari menyemprot di pagi hari, saat suasana lembab, atau cuaca terlalu panas.

Aplikasikan kembali secara konsisten setiap tiga hingga empat hari. Semprotkan ulang setiap hujan atau menyiram tanaman. Semprotan ini akan efektif digunakan dalam waktu dua hingga tiga bulan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/01/103000365/7-cara-mengusir-tikus-dengan-cabai-aman-dan-efektif

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke