KOMPAS.com - Dendam adalah keinginan keras untuk membalas, umumnya kejahatan atau perlakuan buruk, yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Sebagai manusia, tindakan balas dendam merupakan hal yang lumrah dan umumnya bersumber dari kemarahan. Bagaimana dengan kucing?
Beberapa orang beranggapan bahwa kucingnya akan melakukan sesuatu yang tidak disukai pemiliknya sebagai balas dendam, jika mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Lantas, benarkah kucing bisa menyimpan dendam?
Apakah kucing menyimpan dendam?
Dilansir dari laman Cornell Cat Watch, kucing tidak menyimpan dendam. Kemarahan yang melibatkan dendam atau balas dendam hanyalah emosi manusia.
Dendam melibatkan perilaku jahat yang memerlukan pemikiran sebelumnya, dan ada juga niat moral. Namun tidak ada bukti bahwa kucing berpikir seperti itu.
Seekor kucing mungkin menjadi agresif, saat Anda melakukan tindakan yang tidak mereka sukai. Tetapi mereka tidak marah dan dendam dalam pengertian manusia.
Meski dalam pandangan pemiliknya, hal tersebut tampak seperti balas dendam kucing.
Sebenarnya, kucing Anda lebih cenderung bereaksi secara emosional terhadap apa pun yang dia rasakan saat itu.
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Patience for Cat, kucing bisa merasakan emosi. Tapi balas dendam bukanlah emosi.
Itu lebih kepada proses berpikir kompleks yang digerakkan sebagai respons terhadap emosi, dan kucing tidak memiliki kekuatan otak untuk merencanakan balas dendam.
Para ilmuwan umumnya sepakat bahwa semua mamalia, termasuk kucing, memiliki emosi.
Sebuah penelitian mempelajari neurologi tikus, melihat bagian otak mana yang terpengaruh oleh berbagai rangsangan.
Otak tikus distimulasi dan secara khusus merangsang bagian amigdala dan hipotalamus. Ini adalah bagian otak yang ditemukan pada banyak hewan primitif, serta mamalia.
Disimpulkan bahwa semua mamalia mempunyai tujuh emosi dasar, yaitu keinginan, nafsu, perhatian, bermain, marah, takut, dan panik/duka. Dan dendam tidak termasuk.
Anggapan bahwa kucing adalah hewan pendendam bisa disebabkan karena kucing memiliki ingatan yang cukup baik, itu berupa ingatan jangka pendek dan panjang.
Dilansir Animal Path, ingatan jangka pendek terjadi saat kucing peliharaan Anda menghubungkan aktivitas tertentu dengan apa yang mereka cium, lihat, atau dengar.
Ini menjadi alasan mengapa Anda tidak boleh menghukum kucing akibat tindakannya, seperti menggaruk perabot atau yang lainnya.
Mereka tidak tahu mengapa Anda marah dan membentaknya, tetapi itu akan mengaitkan tindakan tersebut dengan hukuman dan akan terus mengingatnya.
Ketika orang yang “dipercaya” memarahi atau melakukan tindakan kasar kepada kucing, mereka akan mengingatnya dan sulit untuk memercayai orang tersebut lagi.
Kucing juga memiliki ingatan jangka panjang yang disimpan di otaknya dan dapat diambil kembali jika kucing menginginkannya.
Teman berbulu ini dapat mengingat orang yang berbuat baik, seperti memberi makan dan merawatnya, maupun orang yang mengganggunya.
Ini alasan mengapa kucing disebut dapat menyimpan dendam, karena mereka memiliki ingatan jangka panjang yang sangat baik.
Karena ingatan inilah sebaiknya Anda tidak membentak atau berperilaku kasar kepada kucing, karena akan memengaruhi perilakunya di masa depan.
Ketika mereka bertemu kembali dengan Anda, kucing akan menghubungkan dengan ingatan negatif yang terjadi di masa lalu.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/19/154500865/benarkah-kucing-bisa-menyimpan-dendam