Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap pada Sepatu, Apa Saja?

Bau tak sedap tersebut muncul dari bakteri yang tumbuh karena lembab dari keringat atau air yang menumpuk di dalam sepatu.

Kabar baiknya, bau tak sedap tersebut bisa dihilangkan dengan sejumlah cara yang mudah untuk dilakukan.

Lantas apa saja caranya?

6 Cara menghilangkan bau tak sedap sepatu

Berikut cara untuk menghilangkan bau tak sedap yang muncul dari sepatu:

1. Gunakan soda kue

Dikutip dari Kompas.com, Senin (27/8/2023), soda kue atau baking soda merupakan bahan yang bisa berguna untuk menyerap bau tak sedap seperti pada sepatu.

Cukup campurkan setengah gelas soda kue dan setengah gelas tepung maizena dalam mangkuk. Kemudian tuangkan campuran itu ke dalam dua kaus kaki.

Ikat atau simpul kaus kaki untuk menutupnya. Setelah itu, masukkan kaus kaki ke dalam sepatu dan diamkan selama setidaknya semalaman.

Setiap bulan, kosongkan campuran tersebut, cuci kaus kaki, dan isi kembali dengan campuran segar.

2. Gunakan cuka putih

Selain sebagai bahan masakan, cuka putih juga berguna untuk membantu menghilangkan bau sepatu karena memiliki sifat asam yang dapat menetralkan bakteri penyebab bau.

Pertama-tama, campurkan cuka putih dan air ke dalam botol semprot. Semprotkan campuran tersebut ke bagian dalam sepatu setelah digunakan.

Tempatkan sepatu di tempat yang berventilasi baik hingga kering. Selain itu, bisa menambahkan kipas sirkulasi untuk membantu mempercepat proses pengeringan.

Jika campuran habis, ulanglah untuk membuatnya dan simpan sebagai stok jika dibutuhkan bila perlu.

3. Manfaatkan sinar matahari

Sinar ultraviolet matahari dapat membantu menghilangkan bau sepatu karena dapat membunuh bakteri penyebab bau.

Sebelum itu, bukalah sepatu selebar mungkin untuk memungkinkan sinar matahari masuk ke bagian dalam.

Sebaiknya, tempatkan sepatu di bawah sinar matahari langsung selama dua hingga tiga jam.

4. Gunakan garam

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/4/2023), secara alami garam bersifat antibakteri dan menyerap kelembapan dan bau berlebih sehingga bisa membuat sepatu beraroma segar kembali.

Cukup taburkan bahan dapur ini secukupnya ke dalam sepatu, goyangkan sepatu, dan gosokkan garam ke seluruh bagian dalam sepatu.

Diamkan garam tersebut selama 24 jam, lalu bersihkan dengan penyedot debu atau sikat.

5. Gunakan teh hitam

Teh hitam diketahui mengandung tanin yang merupakan senyawa pemberi rasa pahit.

Senyawa ini dapat bekerja untuk membunuh bakteri yang menumpuk di sepatu, kemudian membantu menghilangkan baunya.

Sebaiknya gunakan kantong teh celup karena mudah menyerap kelembapan dan praktis untuk digunakan.

Cukup dengan letakkan satu kantong teh celup di setiap sepatu. Biarkan di tempat yang kering selama 24 jam untuk mendapatkan hasil sempurna.

6. Gunakan minyak esensial

Minyak esensial seperti lavender, eukaliptus, atau pepermin dapat berfungsi sebagai pembasmi bau tak sedap di sepatu.

Caranya, cukup teteskan beberapa kali minyak esensial ke selembar kertas tisu. Kemudian remas-remas tisu dan letakkan di dalam sepatu.

Tisu akan membantu menyerap bakteri dan kelembapan, sementara minyaknya akan membuat sepatu wangi.

Periksa setelah beberapa jam. Jika masih terdapat bau, biarkan semalaman.

(Sumber: Kompas.com/Anggita Budi Pratiwi, Dominikus Wirawan Kuncorojati | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/17/110000565/6-cara-menghilangkan-bau-tak-sedap-pada-sepatu-apa-saja-

Terkini Lainnya

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke