Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMKG Ungkap Tanda-tanda Musim Hujan di Indonesia

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Indonesia akan tiba lebih lambat dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, terlambatnya musim hujan tiba di Indonesia diprediksi karena Angin Timuran uang diperkirakan masih tetap aktif hingga November 2023, utamanya di Indonesia bagian selatan.

Sementara itu, Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.

“Meskipun demikian ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami curah hujan yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya,” kata Dwikorita, dilansir dari laman BMKG.

Adapun periode puncak musim hujan diprediksi umumnya terjadi di Januari dan Februari 2024.

Lantas, apa tanda-tanda datangnya musim hujan di Indonesia?

Tanda-tanda musim hujan

Perlu diketahui, musim hujan di Indonesia tidak terjadi secara serentak.

Masing-masing wilayah diprediksi akan mengalami musim hujan yang berbeda. Hal ini karena tingginya keragaman iklim di Indonesia.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, A Fachri Radjab menerangkan, musim hujan ditandai oleh beberapa hal.

“Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di ekuator. Salah satu indikator mulai adanya musim hujan adalah ketika massa udara yang masuk itu adalah masuk udara basah,” terang dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/9/2023).

Sementara untuk saat ini, Fachri menjelaskan masih terjadi massa udara kering yang dikenal sebagai angin monsun Australia atau Angin Timuran.

“Kita mulai musim hujan ketika anginnya berubah menjadi angin monsun Asoa atau angin baratan kita kenalnya,” lanjut Fachri.

Dengan kata lain, apabila angin baratnya sudah mulai terdeteksi masuk ke wilayah Indonesia, itu menjadi tanda bahwa musim hujan telah tiba di Indonesia.

BMKG sendiri mengategorikan musim hujan sudah tiba ketika intensitasnya lebih dari 50 milimeter (mm) dalam tiga dasarian berturut-turut.

Musim hujan diperkirakan mulai September 2023

Diberitakan Kompas.com, Senin (11/9/2023), BMKG memprediksi bahwa sejumlah wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan secara bertahap mulai pada September-Desember 2023.

Adapun periode puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari 2024.

Meskipun begitu, ada beberapa daerah yang diprediksi akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan biasanya.

Berikut wilayah yang diprediksi memasuki musim hujan terlebih dulu:

1. September

  • Sebagian Sumatera Barat
  • Riau bagian selatan

2. Oktober

  • Jambi
  • Sumatera Selatan bagian utara
  • Jawa Tengah bagian selatan
  • Sebagian wilayah Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah bagian barat
  • Sebagian besar Kalimantan Timur

3. November

  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Sebagian besar Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Sebagian besar Jawa Tengah
  • Sebagian Jawa Timur
  • Bali
  • Sebagian kecil NTB
  • Sebagian kecil NTT
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sebagian Sulawesi Tengah
  • Sebagian besar Sulawesi Selatan
  • Maluku Utara bagian utara
  • Papua Selatan bagian selatan

4. Desember

  • Sebagian besar Jawa Timur bagian utara
  • Sebagian wilayah NTB
  • Sebagian NTT
  • Sebagian besar Sulawesi Tenggara
  • Sebagian Maluku.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/12/110000765/bmkg-ungkap-tanda-tanda-musim-hujan-di-indonesia

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke