Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Abad Ke-16, Istri di Turkiye Bisa Gugat Suami karena Kopi yang Kurang Enak

Kopi yang awalnya ditemukan di Mesir, meluas ke Afrika Utara dan Yaman, serta mencapai Turkiye pada abad ke-16.

Saat Turkiye berada di bawah Kekaisaran Ottoman, kedai kopi pertama berdiri di Istanbul pada tahun 1554.

Sejak saat itu, kopi semakin populer di antara masyarakat di sana.

Meski populer, hanya laki-laki yang diperbolehkan meminum kopi di kedai-kedai kopi. Sementara perempuan, harus puas meminum kopi pemberian suaminya di dalam rumah saja.

Seakan tertindas, kondisi ini justru memberikan "kewenangan" tersendiri bagi pihak wanita.

Di masa itu, istri yang tidak puas dengan kopi pemberian suaminya, bisa menggugat pasangannya, seperti dilansir dari laman Mashed (11/1/2023).

Kepopuleran kopi di Turkiye

Kedai kopi pertama didirikan di Istanbul, ibu kota Turkiye di era Kekaisaran Ottoman pada tahun 1554.

Dilansir dari Yemek (13/6/2018), kedai kopi lantas mulai buka satu demi satu di setiap wilayah kekaisaran tersebut.

Setiap kedai juga memiliki kosep yang berbeda, misalnya kedai kopi porter, kedai kopi artisan, kedai kopi janisari, dan kedai kopi tulumbac.

Semakin lama, kedai-kedai ini tidak hanya menjadi tempat minum kopi. Kedai kopi juga menjadi tempat warga berkumpul dan bersosialisasi, membicarakan berbagai hal hingga urusan politik.

Kebebasan obrolan saat meminum kopi memicu kekhawatiran bagi Kekaisaran Ottoman.

Sultan Suleiman yang Agung mencoba melarang dan menutup kedai-kedai kopi di seluruh kekaisaran pada pertengahan abad 16. Namun, cara ini gagal menghentikan budaya minum kopi di kalangan masyarakat.

Sultan Suleiman kemudian memerintahkan sastrawan kekaisaran menulis cerita dengan nilai sastra dan sejarah mengenai kedai kopi.

Cara ini membuat masyarakat lebih fokus dengan budaya setempat daripada membicarakan politik di kedai kopi. Hingga akhirnya, kedai kopi pun memiliki peran ganda sebagai perpustakaan di era tersebut.

Namun, dilansir dari Young Isthan (22/9/2021), Sultan Murad IV yang menggantikan Sultan Suleiman lantas melarang peredaran kopi. Minuman ini dianggap ilegal dan orang yang mengonsumsinya terancam hukuman mati.

Kopi dilarang semata untuk menjauhkan masyarakat dari pemikiran atau gagasan baru yang mengancam kekaisaran. 

Larangan ini berdampak pada terbatasnya penjualan kopi. Meski begitu, banyak orang tetap berusaha mendapatkan dan mengonsumsi kopi. 

Untuk mendapatkan kopi, para istri bergantung pada pemberian suaminya.

Karena itu, istri yang merasa tidak cukup puas dengan pemberian kopi dari sang suami, dapat menceraikan pasangannya sesuai aturan hukum.

Kekaisaran Ottoman mengeluarkan aturan yang menyatakan bahwa para laki-laki bisa mengonsumsi kopi.

Namun, jika seorang suami tidak membawa cukup kopi ke rumahnya, maka istrinya berhak menggugatnya.

Di abad itu, istri yang memiliki rumah penuh dengan kopi favoritnya diyakini sebagai pasangan paling beruntung dan paling bahagia dalam budaya Turkiye.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/11/081500365/di-abad-ke-16-istri-di-turkiye-bisa-gugat-suami-karena-kopi-yang-kurang

Terkini Lainnya

Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Menang Pemilu, Narendra Modi Bakal Jadi PM India 3 Periode

Tren
Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Alami Auto Brewery Syndrome, Wanita Asal Kanada Mabuk 2 Tahun meski Tak Minum Alkohol

Tren
Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Orang Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Apa Bahayanya?

Tren
Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Duduk Perkara Hasto Kristiyanto Diperiksa Polda Metro Jaya, Diduga Sebarkan Berita Bohong

Tren
Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Cara Login Menggunakan Fingerprint atau Face Recognition di Aplikasi Mobile JKN

Tren
Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Kartu Lansia Jakarta Cair Juni 2024, Berikut Jadwal, Besaran, dan Cara Ceknya

Tren
Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Bikin SIM Harus Punya BPJS Kesehatan mulai 1 Juli 2024, Bagaimana jika Tunggak Iuran?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Head to Head Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Terakhir Menang 24 Tahun Lalu

Tren
Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Pendaftaran Jalur Mandiri Undip Dibuka, Klik Pendaftaran.undip.ac.id

Tren
UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

UU KIA Disahkan, Berikut 7 Poin Penting yang Harus Diketahui

Tren
Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Twitter Kini Izinkan Konten Porno, Kominfo Ancam Tutup

Tren
Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan, Berikut Instansi yang Kuotanya Paling Banyak

Tren
AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

AI untuk Kemaslahatan dan Ramah Penyandang Disabilitas

Tren
Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Puluhan Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius Saat Terbang, Ini Dugaan Penyebabnya

Tren
Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Kisah Pria yang Menyelam ke Dasar Lautan Selama Satu Dekade untuk Temukan Jasad Istrinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke