Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Minyak Kayu Putih Ampuh Mencerahkan Ketiak Gelap?

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan minyak kayu putih dapat mencerahkan kulit ketiak, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini, Minggu (6/8/2023). Dalam video, pengunggah mengatakan, rahasianya mencerahkan ketiak adalah menggunakan minyak kayu putih.

Namun pengunggah mengaku tidak mengetahui penjelasan medis mengapa bahan tersebut dapat mengubah lipatan ketiak menjadi lebih cerah.

Tidak hanya untuk ketiak, minyak kayu putih juga diyakini membantu mencerahkan area lipatan lain seperti lutut dan lengan.

"Saran ibu bengkung: cerahin ketiak pakai minyak kayu putih," tulis pengunggah.

Hingga Sabtu (2/9/2023) pagi, video tersebut telah mendapat lebih dari 8 juta tayangan, 497.000 suka, dan 2.100 komentar pengguna.

Lantas, benarkah minyak kayu putih dapat mencerahkan ketiak?

Penjelasan ahli: tidak ada bukti ilmiah

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti menjelaskan, tidak ada bukti ilmiah terkait minyak kayu putih dapat mencerahkan ketiak.

Sebaliknya, sejumlah bukti ilmiah justru menyebutkan jika minyak kayu putih dapat menyebabkan iritasi kulit.

Hal itu karena kandungan Eucalyptus atau tanaman eukaliptus pada minyak kayu putih menghasilkan gas dan efek panas.

Efek tersebut dapat mengiritasi kulit, terlebih jika dioleskan pada area lipatan yang lebih tipis dari area lain.

"Alih-alih dapat kulit lebih terang, malah dapatnya kulit makin gelap karena efek hiperpigmentasi pascainflamasi," kata Ismiralda saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/9/2023).

Efek samping pada kulit

Dia menambahkan, di dalam minyak kayu putih juga terdapat bahan campuran lain yang dapat memicu efek samping untuk kulit.

Oleh karena itu, penggunaan minyak kayu putih untuk membersihkan maupun mencerahkan kulit sebaiknya tidak dilakukan.

Kondisi tersebut berbeda dengan micellar water yang memang berfungsi untuk membersihkan kotoran pada kulit, termasuk ketiak.

Bukan mencerahkan, penggunaan micellar water untuk membersihkan sisa-sisa deodoran dapat dilakukan selama tidak digosok secara berlebihan.

"Syaratnya ya tadi tidak boleh digosok berlebihan, karena kulit akan mengalami iritasi dan lecet," lanjut Ismiralda.

Ismiralda mengatakan, jika ingin mencerahkan kulit ketiak, pihaknya menyarankan sebaiknya berkonsultasi dengan ahli. 

"Lebih baik konsultasikan ke Sp.KK (spesialis kulit dan kelamin) atau Sp.DVE (spesialis dermatovenereologi) untuk membantu mencerahkan area lipatan," kata dia.

Sementara itu, dilansir dari Healthline, terdapat beberapa langkah sebelum memulai perawatan mencerahkan ketiak.

Langkah-langkah tersebut meliputi:

  • Berhenti bercukur dan ganti dengan waxing atau metode menghilangkan rambut dengan laser.
  • Eksfoliasi untuk mengangkat sel kulit mati, yakni dengan menggunakan lulur bertekstur lembut sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.
  • Kenakan pakaian yang longgar.
  • Cobalah untuk berhenti merokok.

Selanjutnya, perawatan kulit ketiak dapat dilakukan menggunakan bahan alami maupun bantuan medis.

Beberapa bahan yang dapat membantu mencerahkan, termasuk kentang, lemon, campuran lemon dan kunyit, serta minyak kelapa.

Namun, cara mencerahkan ketiak secara alami ini berpotensi menimbulkan iritasi.

Oleh karenanya, perlu pengetesan dengan mengaplikasikan bahan alami ke sebagian kecil area ketiak untuk mengetahui kemungkinan reaksi negatif.

Jika ingin perawatan lebih intens, dokter biasanya akan meresepkan krim atau losion dengan kandungan bahan-bahan seperti:

  • Hidrokuinon
  • Tretinoin (asam retinoat)
  • Asam azelaat
  • Asam kojat.

Selain itu, mencerahkan kulit bisa juga melalui eksfoliasi kimia menggunakan produk yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) dan asam beta hidroksi (BHA).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/02/130000265/benarkah-minyak-kayu-putih-ampuh-mencerahkan-ketiak-gelap-

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke