Mengenal 5 Samudra yang Ada di Dunia? Pasifik Menjadi yang Paling Luas

KOMPAS.com - Samudra adalah kumpulan air asin yang sangat besar yang menutupi sekitar hampir seluruh permukaan bumi.

Pada dasarnya Bumi mempunyai satu samudra besar, yang kemudian oleh para ahli kelautan dan negara di dunia secara tradisional membaginya menjadi beberapa samudra.

Beberapa samudra tersebut antara lain Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, Arktik dan Antartika (Samudra Selatan).

Samudra Pasifik jadi yang terbesar

Dikutip dari laman National Ocean Service, Samudra Pasifik menjadi yang paling besar dengan luas sekitar 165 juta kilometer persegi.

Samudra Pasifik adalah cekungan Samudra tertua yang ada dan mengandung lebih dari separuh air bebas yang ada di Bumi.

Saking luasnya, jika Anda dapat menggabungkan seluruh daratan bumi, Samudra Pasifik masih akan tetap lebih luas.

Dilansir dari laman National Geographic, nama “Pacific” berasal dari kata “pacify” yang berarti “damai”.

Nama ini diberikan oleh penjelajah Ferdinand Magellan pada 1520 saat ia berlayar melalui perairan yang tenang di lautan.

Namun, terlepas dari namanya, Samudra Pasifik adalah perairan luas yang penuh dengan aktivitas.

Samudera Pasifik menimbulkan beberapa badai terkuat yang pernah terjadi, seperti Topan Super Mangkhut, yang mencapai kecepatan 265 kilometer per jam.

Selain itu, cekungan Pasifik yang dikenal dengan nama ring of fire menjadi wilayah gempa dan aktivitas vulkanik di sekitar tepinya.

Luas wilayah yang menakjubkan menjadikan Samudra Pasifik sebagai samudra terbesar dan juga terdalam di dunia.

Dilansir dari laman Ocean Info, berikut adalah daftar 5 samudra yang ada di dunia yang diurutkan sesuai luasnya:

1. Samudra Pasifik

Samudra Pasifik memiliki luas sekitar 165 juta kilometer persegi yang mencakup sekitar 28 persen luas permukaan dunia.

Di samudra ini juga merupakan tempat bagi tempat terdalam di bumi, yakni Challenger Deep yang ada di Palung Mariana.

Samudra Pasifik juga menjadi tempat bagi ring of fire, yang merupakan rangkaian 450 gunung berapi berbentuk U.

Mereka menjangkau dari Amerika Selatan, sepanjang pantai Jepang, Amerika Serikat bagian barat, hingga ke Selandia Baru.

2. Samudra Atlantik

Samudra Atlantik berada pada posisi kedua sebagai samudra terbesar di dunia dengan luas mencapai 106 juta kilometer persegi.

Lautan luas ini diperkirakan terbentuk pada Periode Jurassic dan menutupi sekitar 20 persen permukaan bumi.

Garis khatulistiwa membagi lautan menjadi dua bagian, Atlantik Utara dan Atlantik Selatan. Di Samudra Atlantik terdapat Laut Sargasso, Karibia, dan Mediterania.

Pulau terbesar di dunia, Greenland, terletak di antara Samudra Atlantik dan Arktik.

3. Samudra Hindia

Samudra terbesar berikutnya adalah Samudra Hindia dengan luas sekitar 70 juta kilometer persegi atau sekitar 1/5 permukaan bumi dan mencakup banyak pulau tropis.

Lautan luas ini berbatasan dengan Afrika di barat laut, Antartika di selatan, India dan Asia di sisi utara, serta Australia di bagian timur.

Samudra Hindia adalah lautan luas yang terhangat di dunia, dan banyak jenis kehidupan laut tidak dapat hidup di perairan yang lebih hangat.

4. Samudra Antartika

Samudra Antartika atau disebut juga sebagai Samudra Selatan, memiliki luas sekitar 20 juta kilometer persegi.

Ekspedisi paling terkenal adalah saat James Cook melakukan penelitian seputar Samudra Antartika pada tahun 1770-an, dan membuktikan bahwa seseorang dapat mengelilingi garis lintang selatan di perairannya.

Titik terdalam di lautan ini adalah 7,434 meter. Ekosistemnya telah berubah dengan cepat selama beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim.

Perairan Samudra Antartika adalah rumah bagi hewan seperti anjing laut, penguin, dan orca atau paus pembunuh.

5. Samudra Arktik

Samudra terbesar di dunia pada daftar terakhir adalah Samudra Arktik dengan luar perairan sekitar 14 juta kilometer persegi.

Berada di posisi kelima, Samudra Arktik menjadi samudra terkecil dan terdangkal di dunia. Ini mencakup Kutub Utara dan merupakan lautan terdingin dengan salinitas paling rendah.

Lautan di samudra ini biasanya tertutup oleh es, terutama tertutup selama bulan-bulan musim dingin.

Kehidupan laut jauh lebih sulit dilihat dibandingkan di lautan lain. Setiap tahun sejak pencatatan dimulai pada tahun 1979, lapisan es Samudra Arktik terus menyusut.