Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal 4 Siklus Tidur Seekor Kucing

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang suka tidur. Jika tidak ada hal yang membuatnya tertarik, kucing biasanya menghabiskan waktunya untuk tidur.

Teman berbulu ini tidur rata-rata 15 jam per hari, sebagian bahkan ada yang menghabiskan waktu tidur hingga 20 jam, terutama kucing tua dan anak kucing.

Namun, sekitar tiga perempat dari tidur mereka merupakan istirahat dangkal atau setengah terbangun, yang disebut slow-wave sleep.

Jenis tidur ini adalah ketika kucing tertidur dalam posisi siap, indra penciuman dan pendengarannya masih dalam mode "aktif", biasanya berlangsung selama 15-30 menit.

Seperempat waktu lainnya, kucing akan tertidur nyenyak dan benar-benar tidak aktif, sering kali mencapai tidur rapid eye movement (REM).

Siklus tidur kucing

Dilansir dari laman Cats.com, siklus tidur kucing dapat dibagi ke dalam 4 tahap, yakni:

1. Bermalas-malasan

Anda mungkin menemukan kucing Anda tidur dengan cakar terselip di bawah tubuhnya, yang mampu menerkam kapan saja.

Dia menikmati salah satu dari tidur siangnya ini selama 15-20 menit dan mungkin akan tertidur lelap sebentar.

2. The zoomies

Setelah seharian tidur siang, kucing Anda yang penuh semangat siap berburu hingga larut malam.

Teman berbulu Anda ini adalah makhluk krepuskular, jadi fajar dan senja adalah waktu paling aktif mereka dalam sehari.

Senja merupakan salah satu dari dua waktu paling aktif bagi kucing, dan ini dipengaruhi oleh naluri berburunya.

3. Tidur nyenyak

Kucing juga dapat mengalami tidur fase REM yang nyenyak seperti manusia, dan ini biasanya terjadi di malam hari setelah naluri predator kucing terpuaskan.

Anda mungkin memperhatikan kucing tergeletak selama fase tidur nyenyak, sehingga kecil kemungkinannya untuk bangun dan menerkam.

Kucing yang tertidur pulas juga dapat terlihat ketika mereka meringkuk dan tidur dengan menutupi wajahnya.

4. Zoomies pagi

Setelah tidur nyenyak di malam hari dan sedikit sarapan, kucing siap untuk putaran zoomies berikutnya.

Fajar adalah waktu kedua dari dua waktu paling aktif bagi kucing. Mereka akan menyelesaikan “perburuannya”, sebelum memasuki siklus tidur siang.

Dikutip dari laman Daily Paws, berikut adalah beberapa alasan mengapa kucing menghabiskan banyak waktu untuk tidur:

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman PetMD, kucing cenderung bergerak aktif karena naluri berburu dan menjelajahnya, dan ini adalah aktivitas yang menghabiskan energi.

Sebagai predator, kucing membutuhkan lebih banyak istirahat dibandingkan manusia agar tetap waspada dan fokus.

Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk tidur juga bergantung pada tahap kehidupan atau usia kucing.

Anak kucing yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, membutuhkan tidur hingga 20 jam per hari, sedangkan kucing dewasa membutuhkan 15 jam atau kurang.

Kucing tua (yang berusia minimal 10 tahun) biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dibandingkan kucing yang lebih muda.

Hal tersebut karena kucing tua biasanya kurang aktif dan bisa juga karena masalah kesehatan atau kehilangan mobilitas.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/151500865/mengenal-4-siklus-tidur-seekor-kucing

Terkini Lainnya

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke