Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

YouTuber iShowSpeed Alami Cluster Headache, Apa Itu?

KOMPAS.com - YouTuber iShowSpeed ramai diperbincangkan usai menderita cluster headache hingga dilarikan ke rumah sakit.

Dalam beberapa unggahannya di media sosial, Speed mengaku menderita sakit kepala hebat hingga tak bisa membuka matanya.

"Saya mengalami salah satu pengalaman terburuk. Saya bahkan tidak bisa membuka mata. Saya menderita cluster headache," katanya dalam sebuah video.

"Penyakit sakit kepala yang mematikan. Saya tidak bisa tidur, saya tidak bisa makan, saya tidak bisa melakukan apa pun saat ini," sambungnya.

Lantas, apa itu cluster headache?

Apa itu cluster headache?

Dikutip dari WebMD, cluster headache merupakan rangkaian sakit kepala yang datang tiba-tiba tetapi sangat menyakitkan dan berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Penderita cenderung mendapatkannya pada waktu yang sama setiap tahun, seperti di musim semi atau musim gugur.

Karena itu, orang sering salah mengira cluster headache sebagai gejala alergi atau stres kerja.

Cluster headache terjadi ketika jalur saraf di dasar otak terpicu.

Sinyal itu tampaknya datang dari bagian otak yang lebih dalam yang disebut hipotalamus atau rumah dari jam biologis internal yang mengontrol siklus tidur dan bangun manusia.

Saraf yang terpengaruh, saraf trigeminal, bertanggung jawab atas sensasi seperti panas atau nyeri di wajah Anda.

Itu terletak di dekat mata dan bercabang ke dahi, melintasi pipi, ke bawah rahang, dan di atas telinga Anda di sisi yang sama.

Kondisi otak, seperti tumor atau aneurisma, tidak akan menyebabkan sakit kepala ini.

Ciri-ciri cluster headache

Ada beberapa hal yang membedakan jenis sakit kepala ini dengan sakit kepala lain.

Kecepatan

Cluster headache umumnya mencapai kekuatan penuh dengan cepat, dalam waktu 5 atau 10 menit.

Nyeri

Nyeri hampir selalu di satu sisi kepala Anda, dan tetap di sisi yang sama selama periode tertentu, saat Anda mendapat serangan harian.

Ini sering digambarkan sebagai rasa terbakar atau menusuk. Kondisi tersebut bisa menyebar ke dahi, pelipis, hidung, pipi, atau gusi bagian atas di sisi tersebut.

Durasi pendek

Cluster headache biasanya hanya berlangsung 30 sampai 90 menit. Bahkan bisa sesingkat 15 menit atau selama 3 jam, tapi kemudian menghilang.

Anda mungkin akan mengalami satu hingga tiga kali sakit kepala ini setiap hari. Beberapa orang mengalami sekali sehari, dan sementara yang lain mendapatkannya hingga delapan kali sehari.

Dapat diprediksi

Serangan tampaknya terkait dengan ritme sirkadian, jam 24 jam tubuh Anda.

Mereka terjadi begitu teratur, umumnya pada waktu yang sama setiap hari, sehingga disebut "sakit kepala jam alarm".

Sering

Kebanyakan orang akan mengalami sakit kepala setiap hari selama 2 minggu hingga 3 bulan. Di antara periode ini, mereka akan bebas rasa sakit setidaknya selama 2 minggu.

Gejala cluster headache

Dikutip dari Cleveland Clinic, cluster headache cenderung memiliki gejala yang sangat mudah dikenali.

Ketika gejala muncul, biasanya hanya membutuhkan waktu 5 hingga 10 menit untuk mencapai yang terburuk.

Gejala umum termasuk sakit kepala satu sisi dan gejala lain yang melibatkan mata, hidung dan kulit di sisi yang sama dengan rasa sakit.

Sayangnya, para ahli masih belum tahu banyak tentang kondisi ini, termasuk penyebabnya.

Namun, saraf di wajah Anda terlibat, sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat di sekitar salah satu mata.

Kondisi ini sangat buruk dan membuat kebanyakan orang tidak bisa duduk diam serta sering mondar-mandir selama serangan.

Cluster headache bisa lebih parah daripada migrain, tetapi biasanya tidak berlangsung lama.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/01/070000465/youtuber-ishowspeed-alami-cluster-headache-apa-itu-

Terkini Lainnya

Ada 'Strawberry Moon' di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Ada "Strawberry Moon" di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Tren
Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Tren
Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Tren
Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Tren
Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Tren
Manfaat 'Torpedo Kambing' bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Manfaat "Torpedo Kambing" bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Tren
Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Tren
Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Tren
Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Tren
Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Tren
Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Tren
Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke