Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu agar Tak Tertipu Saat Investasi

KOMPAS.com - Cara membedakan emas asli dan palsu penting diketahui masyarakat. Baik yang membeli untuk dipakai sehari-hari atau yang ingin terjun dalam dunia investasi logam mulia.

Investasi emas kerap dianggap lebih aman dan menguntungkan lantaran harga yang stabil, bahkan cenderung naik seiring waktu.

Meskipun terbilang aman, maraknya emas palsu membuat pembeli harus lebih berhati-hati sebelum membawa pulang logam mulia ini.

Lantas, bagaimana cara mengetahui perbedaan emas asli dan palsu?

Cara membedakan emas asli dan palsu

Cara membedakan antara penampakan emas asli dan imitasi merupakan hal yang mudah dan dapat dilakukan secara manual.

Kendati demikian, logam mulia asli tidak hanya dapat dilihat dari warnanya yang tampak lebih mengkilap.

Adapun beberapa cara membedakan emas asli dan palsu secara manual, sebagai berikut:

1. Perhatikan ciri fisik

Cara mengecek emas asli atau palsu paling mudah adalah dengan melihat ciri-ciri fisiknya, seperti menurut laman Antam.

Biasanya, pada logam mulia atau perhiasan, terdapat tanda yang menunjukkan berapa kadar emas yang terkandung di dalamnya.

Tanda tersebut dapat dalam bentuk fineness, seperti 1-999 atau 1-0.999. Selain itu, bisa juga bentuk karat, seperti 10K, 14K, 18K, 22K, dan 24K.

Namun, tidak semua logam mulia memiliki tanda khusus tersebut, terutama untuk jenis emas model lama.

2. Gosok dengan tangan

Cara membedakan logam mulia asli dan tidak selanjutnya, yakni dengan menggosokkan permukaan emas dengan telapak tangan atau telunjuk.

Warna emas asli tidak akan pudar meski telah digosok menggunakan tangan.

Sebaliknya, jika setelah digosok warna menjadi pudar dan tidak seragam, dapat dipastikan itu merupakan emas palsu.

Serupa dengan cara kedua, membedakan emas asli dan palsu dapat dilakukan dengan menggoresnya pada keramik atau kertas.

Pertama, seperti dilansir laman Pegadaian, goreskan emas ke permukaan keramik atau kertas secara hati-hati agar tidak merusak lapisan.

Jika timbul goresan hitam pada keramik atau kertas, kemungkinan termasuk emas tiruan atau imitasi.

Jika tidak meninggalkan jejak hitam pada permukaan keramik, maka kemungkinan besar emas tersebut asli.

4. Gigit emas

Emas merupakan logam mulia lunak yang mudah sekali untuk dibentuk, termasuk menjadi perhiasan seperti kalung atau cincin.

Jika penjual menawarkan emas dengan kadar tinggi, pembeli dapat mengecek kelunakannya dengan mudah. Sebab, semakin tinggi kadar karat, akan semakin lunak pula emas tersebut.

Adapun cara mudah mengetahui asli dan palsunya emas adalah dengan menggigit bagian permukaan.

Emas asli dengan kadar tinggi umumnya akan meninggalkan bekas gigitan di permukaan.

Namun setelah mencoba cara tersebut, Anda jangan langsung terburu-buru untuk membelinya. Sebab perlu dicek pula dengan cara lainnya. 

Hal itu lantaran bisa jadi material penyusun emas tersebut merupakan timah, yang juga tergolong logam lunak.

Emas adalah logam yang tidak bersifat magnetis. Artinya, jika didekatkan dengan magnet, emas asli tidak akan tertarik atau pun menempel.

Kendati demikian, sebagai catatan, pengujian ini juga tak selalu menandakan emas terjamin keasliannya.

Sebab masih banyak jenis logam lain yang turut memiliki sifat non-magnetis selain emas.

6. Teteskan asam

Cara membedakan emas asli dan palsu lain yang kerap diterapkan pedagang, yakni meneteskan cairan asam nitrat.

Sebenarnya, asam nitrat merupakan cairan tidak berwarna yang cukup berbahaya bagi tubuh, karena mampu meninggalkan bekas luka bakar pada kulit.

Oleh karena itu, penggunaan cairan asam nitrat pada permukaan emas harus dilakukan hati-hati agar tidak terkena bagian tubuh.

Adapun langkahnya, teteskan cairan asam nitrat ke permukaan emas, kemudian amati reaksinya.

Permukaan yang berubah warna menjadi hijau menandakan "emas" adalah besi yang diberi lapisan emas.

Jika permukaan berubah warna menjadi kuning, berarti perhiasan merupakan kuningan yang diberi lapisan emas.

Namun, jika warna berganti menyerupai susu, maka logam tersebut merupakan perak yang diberi lapisan emas.

Sementara itu, emas asli tidak akan menunjukkan perubahan warna meski telah diberi cairan asam nitrat.

7. Uji densitas

Cara selanjutnya tidak dilakukan secara manual, melainkan mengukur kepadatan logam untuk mengetahui keaslian dari emas.

Sangat jarang logam dengan kepadatan (densitas/massa jenis) yang melebihi kepadatan emas.

Kepadatan emas murni 24 karat sendiri adalah sekitar 19,3 g/ml, jauh melebihi kebanyakan logam lain. Untuk itu, semakin tinggi kepadatannya, semakin murni pula sebuah logam mulia.

Caranya dengan menggunakan gelas berisi air sebagai media pengujiannya. Sebagai contoh, jika emas memiliki berat 38 gram, ketika dimasukan ke dalam gelas, volume air bergeser 2 ml.

Kemudian, hitung dengan rumus massa (38 g) / pergeseran volume (2 ml), maka hasilnya adalah 19 g/ml. Angka tersebut sangat mendekati massa jenis emas asli.

Namun perlu diingat, kemurnian emas yang berbeda akan memiliki rasio g/ml yang berbeda pula. Misalnya:

  • 14K = 12,9-14,6 g/ml
  • 18K emas kuning = 15,2-15,9 g/ml
  • 18K emas putih = 14,7-16,9 g/ml
  • 22K = 17,7-17,8 g/ml.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/24/140000465/7-cara-membedakan-emas-asli-dan-palsu-agar-tak-tertipu-saat-investasi

Terkini Lainnya

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke