Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekor Laga dengan Gol Terbanyak di Piala Dunia, Tercipta pada 1954

Sejak kali pertama digelar pada 1930, Piala Dunia telah melahirkan delapan juara berbeda.

Selain itu, Piala Dunia telah menciptakan banyak peristiwa dan drama dalam perjalanannya.

Beragam drama tersebut bisa lahir lewat gol menit akhir, momen kebangkitan atau comeback, hingga aksi saling berbalas gol dari kedua tim yang bertanding.

Tidak jarang juga kedua tim yang bertanding mampu menghasilkan banyak gol dalam satu laga.

Seperti yang terjadi pada partai puncak di dua edisi terakhir Piala Dunia (2018 dan 2022).

Pada final Piala Dunia 2018 di Rusia, tim nasional Perancis mampu mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 dan menjadi juara.

Lalu, Argentina bisa memaksa sang juara bertahan, Perancis, bermain imbang dengan skor 3-3 hingga babak tambahan waktu sebelum menang lewat drama adu penalti pada Piala Dunia 2022 Qatar.

Artinya, final Piala Dunia dalam dua edisi terakhir selalu menghasilkan lebih dari lima gol.

Hal itu berbanding terbalik dengan dua edisi sebelumnya, ketika final Piala Dunia 2010 dan 2014 selalu berakhir dengan skor 1-0.

Meski telah membuat perbedaan, final edisi 2018 dan 2022 masih belum tercatat sebagai laga dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Sebelum itu, Piala Dunia telah menghasilkan sederet laga dengan jumlah gol yang lebih banyak.

Rekor laga dengan gol terbanyak di Piala Dunia

Dilansir dari laman Olimpiade, jumlah gol terbanyak yang pernah tercipta dalam satu pertandingan di pentas Piala Dunia adalah 12.

Pertandingan yang menghasilkan 12 gol itu mempertemukan timnas Austria dan Swiss.

Kala itu, Austria dan Swiss bertanding pada perempat final Piala Dunia 1954. Mereka melakoni laga di Stadion Oympique Pontaise, Lausanne, Swiss, pada 26 Juni.

Menurut keterangan di laman The Analyst, laga antara Austria dan tuan rumah Swiss ketika itu berlangsung di tengah cuaca panas dengan tinggi suhu dilaporkan mencapai 40 derajat celsius.

Saking panasnya, pertandingan tersebut dikenal dengan julukan "Pertempuran Panas di Lausanne".

Julukan itu juga berkaitan dengan banyaknya gol yang tercipta. Kedua tim tercatat mampu menghasilkan 12 gol sebelum laga berakhir.

Timnas Austria sukses meraih kemenangan dengan torehan 7 gol. Sementara itu, 5 gol lainnya dicetak oleh Swiss.

Sampai saat ini, duel Austria vs Swiss pada edisi 1954 masih menjadi laga dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Hal itu ditegaskan dengan pernyataan yang tertulis di laman Guinness World Records.

"Gol terbanyak yang dicetak dalam pertandingan Piala Dunia adalah gabungan 12 gol pada edisi 1954 di Swiss, ketika Austria mengalahkan tim tuan rumah 7-5," demikian tertulis dalam laman Guinness World Records.

Di bawah laga Austria vs Swiss, masih terdapat sederet pertandingan yang tercatat menghasilkan banyak gol.

Berikut daftar 10 laga dengan jumlah gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia:

12 gol

  • Austria 7-5 Swiss (Piala Dunia 1954 Swiss).

11 gol

  • Hongaria 10-1 El Savador (Piala Dunia 1982 Spanyol).
  • Hongaria 8-3 Jerman (Piala Dunia 1954 Swiss).
  • Brasil 6-5 Polandia (Piala Dunia 1938 Perancis).

10 gol

  • Perancis 7-3 Paraguay (Piala Dunia 1958 Swedia).

9 gol

  • Yugoslavia 9-0 Kongo (Piala Dunia 1974 Jerman).
  • Perancis 6-3 Jerman (Piala Dunia 1958 Swedia).
  • Jerman 7-2 Turki (Piala Dunia 1954 Swiss).
  • Hongaria 9-0 Korea Selatan (Piala Dunia 1954 Swiss).
  • Argentina 6-3 Meksiko (Piala Dunia 1930 Uruguay).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/21/210000965/rekor-laga-dengan-gol-terbanyak-di-piala-dunia-tercipta-pada-1954

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke