Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbandingan Film Barbie Vs Oppenheimer, Pilih Menonton yang Mana?

Penayangan kedua film ini mendapatkan perhatian dari khalayak. Salah satunya berupa istilah "Barbenheimer" yang muncul di media sosial.

Tayang bersamaan, film Barbie buatan Greta Gerwig dan Oppenheimer karya Christopher Nolan memiliki alur cerita yang jauh berbeda.

Dilansir dari iMDb, Barbie menceritakan perjalanan boneka Barbie yang mengalami krisis identitas sehingga mulai mempertanyakan dunianya.

Sementara Oppenheimer akan membawa penonton mengenal kehidupan ilmuwan J. Robert Oppenheimer yang berperan mengembangkan bom atom.

Karena tayang perdana di Indonesia pada hari yang sama, film Barbie dan Oppenheimer dapat dibandingkan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan film mana yang akan ditonton.

Barbie vs Oppenheimer

Simak perbandingan film Barbie dan Oppenheimer berikut:

1. Durasi film

Film Barbie dan Oppenheimer memang memiliki alur cerita dan tokoh yang berbeda. Namun, hal yang perlu menjadi perhatian adalah perbedaan durasi filmnya.

Berdasarkan informasi resminya, film Barbie tayang selama 1 jam 54 menit. Sedangkan Oppenheimer berdurasi 3 jam.

2. Batas usia penonton

Menurut iMDb, asosiasi perdagangan film AS MPA memberikan rating R atau restricted untuk Oppenheimer. Alasanya, karena ada adegan seks dan gaya bahasa yang digunakan dalam film.

Selain itu, film biografi ini menampilkan adegan kekerasan, kata-kata kotor, penggunaan alkohol, narkoba, dan rokok, serta adegan menakutkan.

Karena itu, orang dewasa Indonesia perlu memberikan pengawasan pada penonton di bawah usia 17 tahun.

Sementara Barbie memiliki rating PG-13 atau pengawasan perlu diberikan pada penonton usia di bawah 13 tahun. Ini karena terdapat sedikit adegan yang menunjukkan kata kotor dan seksualitas.

Hingga Kamis (20/7/2023) pagi, Oppenheimer memiliki nilai lebih tinggi, yakni 92 persen dari 144 penonton yang memberikan penilaian. Sebanyak 132 orang menyukai film ini sementara sisanya kurang suka.

Sementara itu, Barbie mendapatkan nilai 89 persen dari 167 penonton. Total 148 penonton menyukainya sedangkan 19 orang tidak suka.

4. Pendapat kritikus

The Hollywood Reporter mengumpulkan pendapat para kritikus terhadap kedua film ini, Rabu (19/7/2023).

Menurut para kritikus, Barbie menampilkan cerita komedi yang dibuat dengan seni estetika, namun mengandung pesan politik yang jelas. Meski begitu, film ini tetap bermakna cerdas, lucu, hangat, dan seru ditonton.

Sementara itu, Oppenheimer dinilai penuh dengan peristiwa sejarah yang digambarkan melalui adegan dua warna, yaitu berwarna dan hitam-putih, serta musik yang sensasional.

Film ini juga disebut karya terbaik sang sutradara.

5. Modal dan target pemasukan

Diberitakan Variety, Selasa (18/7/2023), Barbie menelan biaya pembuatan sebesar 145 juta dollar AS. Karena itu, film ini diproyeksikan mampu mendulang 75 juta hingga 140 juta dollar AS di minggu pertama penayangannya di Amerika.

Sementara Oppenheimer yang yang menelan biaya 100 juta dollar AS ditargetkan meraup 50 juta dollar AS di minggu pertamanya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/20/133000065/perbandingan-film-barbie-vs-oppenheimer-pilih-menonton-yang-mana-

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA  Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

Tren
Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Tren
Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Tren
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Tren
Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Tren
Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan 'Unlimited', BSI Pastikan Hoaks

Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan "Unlimited", BSI Pastikan Hoaks

Tren
Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Tren
Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Tren
Marak Uang Palsu Dijual di Marketplace dengan Harga Beragam, BI Buka Suara

Marak Uang Palsu Dijual di Marketplace dengan Harga Beragam, BI Buka Suara

Tren
Sedang Merebak di Jepang, Kenali Gejala Awal Bakteri 'Pemakan Daging'

Sedang Merebak di Jepang, Kenali Gejala Awal Bakteri "Pemakan Daging"

Tren
Dikira Ramen, Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge, Ini Reaksinya

Dikira Ramen, Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge, Ini Reaksinya

Tren
Menteri Agama Tunisia Dicopot Usai 49 Warganya Meninggal Saat Haji

Menteri Agama Tunisia Dicopot Usai 49 Warganya Meninggal Saat Haji

Tren
6 Efek Samping Goji Berry, Gula Darah dan Tekanan Darah Berpotensi Turun Drastis

6 Efek Samping Goji Berry, Gula Darah dan Tekanan Darah Berpotensi Turun Drastis

Tren
Tak Pernah Dipakai, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Dinonaktifkan?

Tak Pernah Dipakai, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Dinonaktifkan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke