Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hiu Goblin Langka yang Sedang Mengandung Tertangkap Nelayan, Nyaris Jadi Hidangan di Restoran

Hiu goblin tersebut menjadi hiu goblin terbesar yang pernah tertangkap nelayan di perairan tersebut.

Menurut Museum Seni Laut Taiwan, tempat hiu goblin tersebut kini disimpan, para nelayan awalnya berencana untuk menjual hasil tangkapan mereka ke sebuah restoran.

"Hiu itu hampir dibeli oleh sebuah restoran," tulis staf museum dalam sebuah unggahan Facebook dilansir dari Live Science.

"Setelah memperjuangkannya, Museum Seni Kelautan Taiwan membelinya sebagai sumber daya pendidikan kelautan di masa depan," tambahnya.

Dalam unggahan tersebut juga disebutkan bahwa museum akan memajang "hiu laut dalam prasejarah yang langka" tersebut.

Mengenal hiu goblin

Hiu goblin (Mitsukurina owstoni) adalah salah satu hiu teraneh di lautan.

Makhluk yang memiliki moncong panjang ini adalah salah satu penghuni dasar laut dengan kedalaman bisa mencapai 3.940 kaki (1.200 meter).

Rahang hiu goblin penuh dengan gigi seperti jarum yang menjulur ke luar untuk menyambar mangsa berupa ikan bertulang, cumi-cumi, dan krustasea, menurut Australian Museum.

Hiu goblin adalah satu-satunya anggota keluarga hiu Mitsukurinidae yang masih hidup dan berasal dari 125 juta tahun lalu selama periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).

Meskipun biasanya berwarna keabu-abuan, spesimen yang diangkut dari laut dalam dapat terlihat berwarna ungu kemerahan jika pembuluh darahnya rusak akibat alat tangkap.

"Spesies ini memiliki kulit tembus pandang, tubuh berwarna merah muda, dan taring yang jahat," tulis staf museum di Facebook.

"Ia termasuk dalam keluarga hiu purba dan merupakan fosil hidup yang sangat langka," tambahnya.

Sedang mengandung enam anak

Sebuah foto yang diunggah di Facebook Museum Seni Laut Taiwan menunjukkan perut bulat hiu goblin sepanjang 15,4 kaki (4,7 m) yang berisi enam anak hiu.

Hiu goblin kawin melalui pembuahan internal dan bersifat ovovivipar. Ini berarti betina bertelur dan tetap berada di dalam tubuhnya sampai menetas, kemudian melahirkan bayi hiu yang masih hidup.

Para nelayan secara tidak sengaja menangkap hiu tersebut saat melakukan pukat dasar dan praktik penangkapan ikan yang meluas di mana kapal menarik jaring berbobot di dasar laut.

Para ahli konservasi laut mengecam praktik tersebut karena tidak pandang bulu dalam menangkap ikan dan menyapu sejumlah besar spesies bukan target yang kemudian dibuang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fisheries Research menunjukkan bahwa pukat dasar menyumbang hampir 60 persen dari limbah perikanan tahunan yang berjumlah sekitar 6,6 juta ton (6 juta metrik ton) setiap tahun.

Selain itu, pukat harimau juga merusak dasar laut, mengganggu liang binatang, dan mengaduk sedimen, yang dapat mengubah kimiawi air dan mengurangi cahaya yang dibutuhkan tanaman laut untuk berfotosintesis.

Penangkapan hiu goblin dilarang di beberapa negara

Praktik penangkapan hiu goblin sebenarnya sudah dilarang di beberapa wilayah di dunia, termasuk 90 persen dasar laut di sepanjang pantai barat AS, tetapi tidak di Taiwan.

Hiu goblin jarang sekali diamati atau difilmkan di alam liar. Sebagian besar informasi yang diperoleh para peneliti tentang makhluk misterius ini berasal dari spesimen yang tertangkap secara tidak sengaja.

Selain itu, spesies tersebut juga tidak dianggap terancam punah oleh aktivitas manusia.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/17/160000365/hiu-goblin-langka-yang-sedang-mengandung-tertangkap-nelayan-nyaris-jadi

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke