Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Naga Sering Diceritakan di Berbagai Budaya Dunia?

Cerita legenda kuno tersebut diwariskan secara turun-temurun selama ribuan tahun sehingga membentuk budaya, bahkan ada sebuah upacara atau ritual untuk menghormati naga.

Setiap wilayah atau benua pun mempunyai cerita, makna, dan penggambaran yang berbeda-beda mengenai naga.

Di era modern saat ini, cerita naga masuk ke dalam berbagai film aksi dan mempunyai alur yang berbeda-beda.

Lantas, mengapa naga sering ada di dalam berbagai kebudayaan dunia?

Penggambaran naga

Dikutip dari IFLScience, penggambaran naga dari Abad Pertengahan Eropa seringkali merupakan binatang seperti kadal yang mengeluarkan napas api dengan tubuh yang kuat, sayap seperti kelelawar, dan bertanduk.

Mereka sering digambarkan sebagai makhluk jahat yang dibunuh oleh seorang pahlawan pemberani demi merebut harta karun atau kebebasan kerajaan yang disertai dengan penduduk yang ketakutan.

Dalam budaya Asia Timur, naga mempunyai penggambaran yang lebih misterius sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan.

Salah satu naga terkenal dalam budaya Tiongkok adalah Tianlong, naga langit yang konon melayang di antara awan dan menjaga surga.

Sedangkan budaya Mesoamerika, memiliki dewa yang disebut Quetzalcoatl, yang berarti “ular berbulu”.

Dewa yang menyerupai naga itu berperan penting dalam kepercayaan spiritual mereka dan dianggap terlibat dalam penciptaan umat manusia.

Teori awal mula naga dalam budaya

Seorang sejarawan sains kuno dan cerita rakyat klasik di Universitas Stanford Adrienne Mayor berpendapat bahwa orang-orang kuno membayangkan makhluk mitos, setelah salah mengartikan fosil makhluk yang telah punah.

Dalam garis pemikiran ini, tidak sulit untuk membayangkan menemukan sisa-sisa prasejarah Tyrannosaurus rex dan percaya bahwa itu adalah binatang seperti naga yang menakutkan.

Teori lain, adalah bahwa naga adalah arketipe yang terkubur jauh di dalam pikiran manusia.

Dalam buku An Instinct for Dragons, antropolog David E. Jones dari University of Central Florida berpendapat bahwa mitos tentang naga sangat umum karena kita berevolusi untuk mengembangkan jejak mental predator berbahaya.

Menurut Jones, naga memiliki banyak bentuk yang "diciptakan" nenek moyang kita sebagai manifestasi takut pada hewan liar.

Naluri primal ini menghasilkan imajinasi manusia yang kemudian menciptakan makhluk dengan pola dasar yang memadukan semua ciri paling ganas dari buaya, ular, burung pemangsa, dan kucing besar.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/05/130000465/mengapa-naga-sering-diceritakan-di-berbagai-budaya-dunia-

Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke