Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei: Sejarah, Tema, dan Tujuannya

Perayaan ini sebagai pengingat betapa bahayanya tembakau dan juga untuk mengajak masyarakat dunia tidak merokok tembakau selama satu hari.

Selain itu, kampanye ini bertujuan untuk perbaikan di segala bidang untuk membatasi produksi tembakau yang merugikan masyarakat.

Lantas bagaimana sejarah, tema tahun ini, dan tujuannya?

Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Dilansir dari situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara-negara anggota WHO mencetuskan Hari Tanpa Tembakau sedunia pada tahun 1987.

Hal itu dilakukan untuk menarik perhatian global terhadap masalah tembakau dan kematian akibat penyakit yang ditimbulkannya.

Pada tahun yang sama, World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia mengesahkan Resolusi WHA40.38. Resolusi itu berisi seruan agar tanggal 7 April 1988 menjadi “Hari Tanpa Rokok Sedunia”.

Kemudian pada 1988, mereka kembali mengesahkan Resolusi WHA42.19 yang menyerukan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk dirayakan setiap tanggal 31 Mei.

Perayaan tahunan ini untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau, dan apa yang dilakukan WHO untuk memerangi tembakau

Selain itu, perayaan ini juga untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan orang-orang di seluruh dunia untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan dan hidup sehat serta untuk melindungi generasi masa depan.


Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023

Dikutip dari WHO, tema yang diusung pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah “Kita butuh makanan, bukan tembakau” atau "We need food, not tobacco".

Kampanye global ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau dan mendorong mereka untuk menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi.

Pertumbuhan dan produksi produk tembakau dapat memperburuk kerawanan pangan, sehingga hal itu menjadi salah satu yang berkontribusi terhadap krisis pangan global.

Badan Kesehatan Dunia itu juga mengungkapkan bagaimana tembakau dapat memicu terhadap krisis pangan global, antara lain:

  • Di seluruh dunia sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun. Menanam tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200.000 hektar per tahun.
  • Penanaman tembakau bersifat intensif sumber daya dan membutuhkan penggunaan pestisida dan pupuk dalam jumlah besar, yang berkontribusi terhadap degradasi tanah.
  • Lahan yang digunakan untuk menanam tembakau kemudian memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menanam tanaman lain, seperti tanaman pangan, karena tembakau mengurangi kesuburan tanah.
  • Dibandingkan dengan kegiatan pertanian lainnya seperti penanaman jagung dan bahkan penggembalaan ternak, pertanian tembakau memiliki dampak yang jauh lebih merusak ekosistem karena lahan pertanian tembakau lebih rentan terhadap penggurunan.

WHO juga menyebut, setiap keuntungan yang diperoleh dari tembakau sebagai tanaman komersial mungkin tidak dapat mengimbangi kerusakan yang terjadi pada produksi pangan berkelanjutan di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kampanye WNTD 2023 kepada pemerintah

Melalui kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO juga menyerukan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan atau memperbaiki undang-undang, mengembangkan kebijakan dan strategi yang sesuai mengenai tembakau.

Selain itu, juga untuk memungkinkan kondisi pasar bagi petani tembakau untuk beralih ke menanam tanaman pangan yangkan memberi mereka dan keluarga mereka untuk kehidupan yang lebih baik.

Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau memberikan prinsip-prinsip dan pilihan kebijakan untuk mempromosikan alternatif yang layak secara ekonomi bagi pekerja tembakau, petani, dan penjual perorangan yang diatur dalam Pasal 17.

Selain itu juga diuraikan mengenai peningkatan perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia yang tertuang di dalam Pasal 18.

Pelaksanaan ketentuan ini harus diperkuat di tiap-tiap negara untuk menghindari krisis pangan global dan menuju kehidupan yang lebih baik.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/31/061500865/hari-tanpa-tembakau-sedunia-31-mei--sejarah-tema-dan-tujuannya

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke