Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisa Picu Perut Buncit, Hindari 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari!

KOMPAS.com - Perut buncit sering menjadi permasalahan baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Selain mengganggu penampilan, perut buncit juga bisa memicu sejumlah penyakit, seperti serangan jantung dan stroke.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, perut buncit terjadi ketika lingkar perut melebihi batas aman, yakni:

  • Pria: 80 cm
  • Wanita: 90 cm. 

Umumnya, perut buncit disebabkan oleh timbunan lemak visceral.

Lemak jenis ini bisa membahayakan tubuh karena menghasilkan bahan kimia dan hormon yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

Sayangnya, perut buncit kerap muncul tanpa disadari. Sejumlah kebiasaan sederhana ternyata bisa meningkatkan penimbunan lemak di perut, terutama kebiasaan di malam hari.

Lantas, apa saja kebiasaan di malam hari yang memicu perut buncit?

Kebiasaan di malam hari yang memicu perut buncit

Dikutip dari Eat This Not That, berikut kebiasaan di malam hari yang bisa memicu timbunan lemak di perut:

1. Minum susu

Beberapa orang sering minum susu sebelum tidur karena kandungan triptofan, asam amino yang bisa membantu tubuh rileks.

Kendati demikian, konsumsi segelas susu di malam hari ternyata bisa menambah kalori ekstra di pinggang Anda.

The Nutrition Twins memperingatkan, kebiasaan minum susu di malam hari secara rutin bisa menambah berat badan sebanyak 12 pon.

Penambahan berat badan itu sering kali muncul di area perut.

2. Minum kafein

Penelitian Journal of Clinical Sleep Medicine menyimpulkan, konsumsi minuman kafein enam jam sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur dan penambahan berat badan.

Harvard Publishing melaporkan, kekurangan tidur berkaitan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin yang meningkatkan rasa lapar.

Dikutip dari Daily Mail, salah satu efek samping yang tidak disadari dari minum kopi adalah penambahan berat badan, terutama lemak perut.

Minum kopi bisa meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Kortisol dikenal sebagai hormon stres.

Di malam hari, kadar kortisol dalam tubuh lebih rendah daripada pagi hari.

Namun, jika mengonsumsi minuman berkafein, kortisol bakal meningkat dan memicu rasa stres sehingga berakibat pada kenaikan berat badan.

3. Scrolling media sosial

Bermain media sosial di malam hari ternyata bisa memicu timbunan lemak di perut.

Cahaya yang dipantulkan dari ponsel atau komputer mampu menekan melatonin dan mengganggu ritme sirkadian yang akhirnya merusak jam tidur.

Ketika rasa kantuk itu menghilang, otak menginginkan energi yang diperoleh dari konsumsi gula.

Akibatnya, Anda akan cenderung mencari makanan manis untuk memenuhi hasrat tersebut.

4. Begadang

Dilansir dari Healthline, orang dewasa membutuhkan tidur selama 6-7 jam dalam sehari.

Penelitian jurnal JAMA Internal Medicine menyebut, kurang tidur berkaitan dengan penambahan berat badan.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa begadang bisa meningkatkan konsumsi kalori dan pola makan yang buruk.

Menurut Sleep Stasion, kurang tidur selama 10 hari dapat menyebabkan penambahan satu pon berat badan.

5. Makan menjelang tidur

Kebiasaan makan menjelang tidur juga bisa meningkatkan penambahan berat badan, terutama di area perut.

Makan menjelang tidur mengakibatkan usus berfokus mencerna makanan.

Di sisi lain, kalori yang dikonsumsi menjelang tidur tidak dimanfaatkan dengan baik sehingga berakhir pada penimbunan lemak, termasuk di sekitar perut.

Idealnya, Anda sebaiknya makan paling lambat 3 jam sebelum tidur.

Itulah beberapa kebiasaan di malam hari yang tanpa disadari bisa memicu perut buncit.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/28/180000265/bisa-picu-perut-buncit-hindari-5-kebiasaan-ini-di-malam-hari-

Terkini Lainnya

4 Suplemen yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi untuk Menurunkan Berat Badan

4 Suplemen yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Warganet Sebut Pendaftaran CPNS Sebenarnya Tidak Gratis, Ini Kata BKN

Tren
Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Potensi Khasiat Sayur Kubis untuk Menunjang Kesehatan Jantung

Tren
Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Cerita Pasien yang Hidup dengan Chip Neuralink Elon Musk...

Tren
Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Tren
Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Tren
Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Tren
10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

Tren
Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tren
Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

Tren
Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tren
Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke