Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Habis Gelap Terbitlah Terang, Habis Terang Terbitlah Gelap

Judul buku tersebut kemudian popular sebagai peribahasa yang menginspirasi bangsa Indonesia untuk senantiasa bersikap optimistis dalam maju tak gentar penuh harapan tanpa kenal putus asa ketika jatuh-bangun sampai babak-belur dalam menempuh perjuangan hidup sarat kemelut deru campur debu bertabur kerikil tajam berpercik keringat, air mata dan darah.

Jika kita lebih seksama dan cermat menyimak kenyataan siklus kehidupan di planet bumi, maka memang terpaksa harus diakui bahwa tidak ada yang kekal abadi tanpa perubahan.

Satu-satunya yang tidak berubah di alam semesta justru hanyalah sang perubahan itu sendiri. Namanya juga siklus kehidupan, maka wajar bahwa hidup mirip roda yang terus berputar, maka mustahil tetap berada di bawah atau di atas.

Termasuk apa yang disebut terang dan gelap juga mustahil kekal-abadi sama halnya dengan apa yang disebut sebagai siang dan malam.

Terbukti selama dunia ini belum kiamat, maka tidak ada siang yang terus menerus siang maupun tidak ada malam yang terus menerus malam.

Memang di kawasan kutub, matahari tampak bersinar selama 24 jam, namun ketika posisi poros bumi berubah maka matahari tidak tampak bersinar selama 24 jam.

Berarti di kawasan kutub habis gelap terbitlah terang, namun juga habis terang terbitlah gelap meski keterbitan terang dan gelap harus ditunggu secara lebih lama akibat fenomena astronomis yang niscaya berubah.

Pada hakikatnya peribahasa habis gelap terbitlah terang maupun habis terang terbitlah gelap sama-sama mengandung kearifan sak madyo sekaligus ojo dumeh serta empan papan.

Baik habis gelap terbitlah terang maupun habis terang terbitlah gelap mengajak manusia senantiasa sadar untuk bersikap sak madyo agar tidak berlebihan ketika merasa bahagia maupun merasa kecewa akibat tidak ada peristiwa yang kekal abadi pada terang dan gelap maupun perasaan kekal-abadi pada bahagia dan kecewa.

Di samping sak madyo manusia juga perlu bersikap ojo dumeh, yaitu jangan terkebur di saat berjaya akibat mustahil kekal abadi berjaya terus menerus.

Namun juga jangan putus asa di saat gagal sebab gagal juga tidak kekal abadi gagal terus menerus.

Semua itu juga tidak bisa begitu saja lepas dari kearifan empan papan yang menyadarkan kita semua bahwa segala sesuatu sebaiknya diejawantahkan pada tempat dan waktu yang tepat dan benar.

Selama planet bumi masih berputar sambil mengelilingi matahari serta planet bumi dikelilingi rembulan maka peribahasa habis gelap terbitlah terang maupun habis terang terbitlah gelap masih relevan absah dan sahih maka layak untuk dihayati demi kemudian diejawantahkan secara sak madyo sambil ojo dumeh dan empan papan pada saat manusia membutuhkannya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/27/174924665/habis-gelap-terbitlah-terang-habis-terang-terbitlah-gelap

Terkini Lainnya

6 Pilihan Ikan Lokal Bisa Bantu Otak Cerdas, Murah, dan Mudah Dijumpai

6 Pilihan Ikan Lokal Bisa Bantu Otak Cerdas, Murah, dan Mudah Dijumpai

Tren
Sarapan Apa agar Tidak Mudah Lapar? Berikut Daftarnya

Sarapan Apa agar Tidak Mudah Lapar? Berikut Daftarnya

Tren
Ramai soal Pendaftaran CPNS Dibuka 15-29 Juli 2024, Ini Penjelasan BKN

Ramai soal Pendaftaran CPNS Dibuka 15-29 Juli 2024, Ini Penjelasan BKN

Tren
Hasil Klasemem Piala AFF U-16 2024 Usai Indonesia Libas Filipina 3-0

Hasil Klasemem Piala AFF U-16 2024 Usai Indonesia Libas Filipina 3-0

Tren
Jangan Panik, Ini Cara Mengurus Salah Transfer Uang

Jangan Panik, Ini Cara Mengurus Salah Transfer Uang

Tren
Dibuka 1 Juli, Berikut Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2024

Dibuka 1 Juli, Berikut Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2024

Tren
Apa Itu 'Ransomware' yang Sebabkan PDN 'Down' Berhari-hari?

Apa Itu "Ransomware" yang Sebabkan PDN "Down" Berhari-hari?

Tren
Rincian Tarif UKT Universitas Brawijaya Jalur Seleksi Mandiri 2024

Rincian Tarif UKT Universitas Brawijaya Jalur Seleksi Mandiri 2024

Tren
Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang Selesai Dibangun 1,5 Bulan, Bagaimana Kualitasnya?

Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang Selesai Dibangun 1,5 Bulan, Bagaimana Kualitasnya?

Tren
BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 25-26 Juni 2024

BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 25-26 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge | Cara Cek NIK Jadi NPWP atau Belum

[POPULER TREN] Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge | Cara Cek NIK Jadi NPWP atau Belum

Tren
Kronologi Pesawat Korean Airlines Tujuan Taiwan Terjun BebasĀ 8.000 Meter

Kronologi Pesawat Korean Airlines Tujuan Taiwan Terjun BebasĀ 8.000 Meter

Tren
Peneliti Temukan Sungai Purba yang Aktif 40 Juta Tahun Lalu dan Mengalir di Bawah Antarktika

Peneliti Temukan Sungai Purba yang Aktif 40 Juta Tahun Lalu dan Mengalir di Bawah Antarktika

Tren
Video Viral Bocah Pesepeda Kena Pukul 'Driver' Ojol Saat Bikin Konten di Jalur Sepeda Jakpus

Video Viral Bocah Pesepeda Kena Pukul "Driver" Ojol Saat Bikin Konten di Jalur Sepeda Jakpus

Tren
Dukungan ke Palestina Terus Mengalir, Giliran Kuba Gugat Israel ke ICJ

Dukungan ke Palestina Terus Mengalir, Giliran Kuba Gugat Israel ke ICJ

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke