Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disebut Menginfeksi Ponsel Android Berbagai Merek, Apa Itu Malware Guerilla dan Bahayanya?

KOMPAS.com - Ponsel Android dari berbagai merek di sejumlah negara termasuk Indonesia dilaporkan terinfeksi malware Guerilla.

Informasi ini berdasarkan laporan perusahaan keamanan Jepang Trend Micro yang menyebut setidaknya ada 8,9 juta ponsel Android yang terinfeksi malware Guerilla.

Laporan itu menambahkan, handset lebih dari 50 produsen juga terpengaruh.

Adapun laporan tersebut dipresentasikan dalam Konferensi Keamanan Black Hat 2023 sebagaimana dikutip dari laman gadgets360.

Menurut laporan mereka, smartphone dari Asia dan Amerika Utara adalah yang paling terpengaruh dengan presentase masing-masing 55,26 persen dan 16,93 persen.

Adapun 10 negara yang paling banyak terkena malware ini, yakni:

  1. Angola
  2. Argentina
  3. India
  4. Indonesia
  5. Meksiko
  6. Rusia
  7. Afika Selatan
  8. Thailand
  9. Filipina
  10. Amerika Serikat

Lantas, apa itu malware Guerilla yang menginfeksi jutaan ponsel Android di berbagai negara termasuk Indonesia?

Apa itu malware Guerilla?

Malware Guerilla merupakan malware yang diduga sengaja disebarkan oleh organisasi kejahatan dunia maya bernama Lemon Group.

Dikutip dari Indiatoday, Trend Micro pertama kali mengetahui mengenai Lemon Group sekitar 2022. Grup tersebut diduga mengubah namanya menjadi "Durian Cloud SMS" tidak lama kemudian, namun servernya masih sama dan utuh.

Malware Guerilla pertama kali terdeteksi di smartphone pada 2018 di aplikasi yang diunduh melalui Google PlayStore.

Malware ini menginfeksi berbagai jenis perangkat Android termasuk smartphone, jam tangan, TV, dan TV Box.

Dalam laporan Trend Micro, malware ini membahayakan akun dan data pribadi pengguna Android.

Bahaya malware Guerilla

Malware Guerilla disebut dapat meng-update dirinya sendiri dan menanamkan perangkat lunak tambahan pada ponsel korban untuk mengumpulkan data pribadi, serta menyuntikkan iklan ke dalam aplikasi biasa.

Jika malware sudah terinstal di ponsel, bisa berdampak negatif, termasuk menguras baterai dan penggunaan sumber daya lain, seperti kekuatan pemrosesan ponsel.

Malware ini juga disebut mampu mengendalikan aplikasi WhatsApp yang memungkinkannya mengirim teks terkait iklan luar negeri.

Diperkirakan malware Guerlilla telah menghasilkan banyak keuntungan untuk Lemon Group.

Lebih lanjut, malware Guerilla bisa memuat plugin tambahan untuk menjalankan tugas sebagai berikut:

Cara mencegah

Guna menghindari ponsel terinfeksi malware Guerilla, berikut beberapa cara untuk mencegahnya:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/24/113000665/disebut-menginfeksi-ponsel-android-berbagai-merek-apa-itu-malware-guerilla

Terkini Lainnya

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Tren
6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke