Meskipun Indonesia tidak mengalami gelombang panas, suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas.
Melalui akun resmi Instagram @infobmkg, Sabtu (22/4/2023), BMKG mengungkapkan beberapa penyebab suhu panas yang terjadi di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:
Untuk menghadapi cuaca panas yang sedang terjadi akhir-akhir ini, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menyampaikan beberapa tips untuk menghindari cuaca panas ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Berikut beberapa di antaranya:
"Minum cukup air setidaknya 30-50 cc/ml per kilogram berat badan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
"Jadi, misalnya berat badannya 50 kg, maka dikalikan dengan 50 cc, maka kebutuhan air minumnya adalah 50x50 = 2.500 ml atau 2,5 liter per hari,” sambungnya.
2. Beraktivitas di dalam ruangan
Andi menyampaikan, jika seseorang tidak memiliki aktivitas mendesak, usahakan tetap beraktivitas di dalam ruangan. Hal ini mengingat bahwa cuaca panas dapat membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan.
Ia menyarankan, bila seseorang memiliki aktivitas di luar, perlu menambah asupan air atau cairan tubuh agar tidak dehidrasi.
Andi mengimbau agar sedikit mungkin untuk mengonsumsi minuman-minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman yang mengandung pemanis buatan.
Minum-minuman manis dan sebagainya saat cuaca panas, dapat membuat tenggorokan menjadi lebih cepat terasa kering.
4. Gunakan pakaian yang tipis
Tips selanjutnya adalah dengan memakai pakaian yang tipis, berbahan dingin, dan memiliki bahan yang cepat kering.
"Menggunakan pakaian yang cepat kering membuat badan tidak lembab dan tidak gerah," ucap Andi.
Ia mengungkapkan bahwa semakin besar angka SPF (Sun Protection Factor) maka semakin maksimal juga perlindungannya terhadap sinar UV Matahari.
Misalnya, SPF 50 artinya perlindungan sunscreen membuat kulit membutuhkan waktu 50 kali lebih lama untuk terbakar sinar matahari.
Sementara itu, sunscreen dengan SPF 30 artinya dapat memberikan perlindungan selama 300 menit.
"Jadi pemakaian SPF memang perlu diulang setelah 300 menit sekali," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
6. Kurangi konsumsi gorengan dan makanan berlemak
Tan mengungkapkan, seseorang juga perlu menghindari makanan berlemak seperti gorengan dan juga makanan pedas berminyak.
Makanan berminyak dapat menggangu tenggorokan sehingga membuat tenggorokan menjadi sakit dan bisa berpengaruh pada kesehatan seseorang.
"Mau faktor cuaca atau bukan, gorengan memang tidak sehat, jadi perlu untuk dihindari," ucapnya.
Sayur dan buah-buahan dapat dijadikan nutrisi tambahan agar tubuh tetap fit.
"Pastikan tiap makan ada sayur, buah, serta cukup minum. Untungnya, Ramadhan sudah selesai jadi seseorang bisa memenuhi asupan airnya agar tidak dehidrasi," kata Tan.
Gejala yang harus diwaspadai
Saat menjalani aktivitas di cuaca panas seperti saat ini, seseorang harus tetap waspada akan gejala yang ditimbulkan tubuh yang bisa saja mengidentifikasi suatu penyakit tertentu.
Dilansir dari akun resmi Instagram @Kemenkes_ri, berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai:
Apabila muncul gejala-gejala di atas, seseorang bisa mendinginkan tubuh dengan menggunakan kain basah atau spons basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya.
Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengimbau agar segera minum air untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi. Namun, jika gejala tak kunjung membaik, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/26/131730365/7-tips-untuk-menghadapi-cuaca-panas-dari-dokter-dan-ahli-nutrisi