KOMPAS.com - Anak kucing masih sangat rentan unutk terkena penyakit-penyakit tertentu. Terlebih ketika mereka yang berasal dari tempat adopsi.
Idealnya, saat Anda mengadopsi anak kucing baru, ia harus sehat dan tanpa masalah medis.
Namun dalam beberapa kasus, anak kucing mungkin tampak baik-baik saja pada awalnya dan mengalami masalah kesehatan dalam beberapa hari setelah tiba di rumah barunya.
Dilansir dari laman PetMD, berikut adalah 5 penyakit yang sering diderita anak kucing:
1. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi saluran pernapasan atas adalah salah satu penyakit paling umum yang didiagnosis dokter hewan pada anak kucing.
Ditandai dengan bersin, mata berair, pilek, kurang nafsu makan, dan lesu, infeksi saluran pernapasan atas sangat mudah ditularkan dari satu anak kucing ke anak kucing lainnya.
Bahkan, kucing dewasa juga dapat ikut terinfeksi ketika berada dalam jarak dekat satu sama lain.
Namun, banyak anak kucing yang sembuh dari infeksi saluran pernapasan atas dalam waktu satu atau dua minggu dengan perawatan yang baik.
Misalnya istirahat, makan dan minum, atau menyeka kotoran dari mata dan hidung dengan kain basah yang hangat.
2. Tungau telinga
Tungau telinga juga sangat umum terjadi pada anak kucing, meskipun kucing dewasa pun dapat terinfeksi. Sebab, parasit ini juga dapat menular ke kucing lain.
Tanda paling umum dari infestasi tungau telinga adalah keluarnya cairan hitam atau coklat di telinga yang tampak mirip dengan bubuk kopi.
Anak kucing biasanya akan merasa gatal pada telinganya hingga mungkin ada luka dan radang di sekitar kepala atau leher jika anak kucing itu menggaruk.
Untuk membasmi tungau telinga dari rumah Anda, pastikan semua hewan peliharaan mendapatkan perawatan.
Diare pada anak kucing dapat terjadi karena banyak penyebab. Dalam beberapa kasus, stres anak kucing dapat berkontribusi menjadi faktor penyebab diare.
Misalnya terpisah dari induk, pindah ke rumah baru, hingga bertemu orang baru bisa berpotensi membuat anak kucing stres. Selain itu, perubahan pola makan dapat menyebabkan diare.
Ketika diare disebabkan oleh jenis faktor tersebut, biasanya tidak akan berlangsung lama begitu mendapat obat dan perawatan yang baik.
Namun, diare juga bisa menjadi tanda penyakit serius pada anak kucing. Itu jika disebabkan oleh parasit usus, infeksi bakteri dan virus, hingga gangguan kekebalan.
4. Kutu
Secara alami, kutu dapat menyerang kucing dari segala usia, tetapi serangan kutu dapat sangat mengganggu bagi anak kucing yang masih kecil.
Anak kucing kecil yang penuh dengan kutu dapat menyebabkannya terkena anemia akibat kehilangan darah.
Kutu juga dapat menyebarkan penyakit lain ke anak kucing yang terinfestasi, termasuk infeksi Bartonella dan Mycoplasma.
Parasit usus cukup umum pada anak kucing sehingga memerlukan pemeriksaan feses dan pemberian obat cacing secara rutin.
Cacing gelang dan cacing tambang adalah parasit usus yang paling sering terlihat, dan banyak anak kucing tertular cacing ini bahkan saat baru lahir.
Hal itu baik melalui susu induknya atau melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi.
Untuk mendiagnosis cacing usus, bawa anak kucing Anda ke dokter hewan. Dokter akan memberikan obat jika terdeteksi ada parasit. Pastikan untuk mengikuti petunjuk resep dokter dengan cermat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/06/191500165/5-penyakit-yang-umum-diderita-anak-kucing