Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jarak Celah Peron KRL Jadi Sorotan Usai Insiden Penumpang Jatuh, Ini Tanggapan KCI

KOMPAS.com - Jarak celah peron KRL menjadi sorotan warga usai adanya insiden penumpang KRL yang jatuh di celah peron Stasiun Sudirman.

Salah satu warganet yang menyoroti celah peron stasiun KRL adalah akun ini, Jumat (20/1/2023).

Melalui video yang berdurasi pendek, pengunggah menyebutkan bahwa jarak celah peron, kali ini peron Stasiun Tambung, cukup lebar dan membahayakan penumpang.

"Celah peron selebar ini berbahaya. Lokasi Stasiun Tambun," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (20/1/2023) sore, unggahan vdieo tersebut telah dikomentari 102 warganet dan disukai hingga 1.021 pengguna Instagram.

Lantas, bagaimana pembangunan celah peron stasiun KRL selama ini? Apakah sudah memenuhi standar keamanan?

Penjelasan KCI

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan bahwa jarak hingga tinggi celah peron selama ini telah menjadi perhatian KAI dan KCI.

Hal itu menanggapi beberapa kritik penumpang yang mengeluhkan soal perbedaan tinggi celah peron kereta.

"Perbedaan tinggi dan celah peron tersebut sudah menjadi perhatian khusus oleh KAI Commuter sebagai operator commuterline," terangnya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (20/1/2023).

Leza menuturkan bahwa KAI Commuter secara bertahap akan menambahkan fasilitas bancik atau tangga portable untuk mengatasi kendala celah peron tersebut.

"Beberapa waktu lalu di Stasiun Kampungbandan yang sebagai stasiun transit, KAI Commuter menambahkan bancik di peron 5 dan 6 Stasiun untuk membantu naik dan turun pengguna karena terdapat jarak celah peron dengan pintu commuterline," jelas Leza.

Hingga saat ini proses pengerjaan bancik masih dilakukan di beberapa stasiun, di antaranya di Stasiun Tenjo, Stasiun Kemayoran, dan Stasiun Pasar Senen.

KCI meminta maaf

Terkait adanya perbedaan tinggi antara celah peron tunggu pengguna dengan pintu commuterline, KAI Commuter menyampaikan permohonann maaf.

Sebagai upaya keselamatan dan kenyamanan bersama, KAI Commuter menghimbau kepada seluruh pengguna commuterline untuk mendahulukan pengguna dan tidak berdiri menghalangi pengguna yang hendak keluar dari commuterline.

"Kami juga mengimbau kepada pengguna untuk tidak memaksakan diri untuk naik jika kondisi commuterline sudah terlalu penuh," kata Leza.

Bukan pertama kali terjadi

Insiden penumpang kereta yang jatuh di celah peron Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat pada Rabu (18/1/2023) sore bukan pertama kali terjadi.

Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di peron Stasiun Manggarai pada 2022 lalu.

Dilansir dari Kompas.com (2022), penumpang saat itu hendak masuk ke dalam KRL 551 ruter Cikarang-Kampung Bandan di peron 6-7 Stasiun Manggarai.

Namun, penumpang tersebut terperosok ke celah peron dan segera ditangani oleh petugas keamanan.

Penumpang segera dibawa ke Pos Kesehatan Stasiun untuk diberi pertolongan pertama.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/20/191500765/jarak-celah-peron-krl-jadi-sorotan-usai-insiden-penumpang-jatuh-ini

Terkini Lainnya

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Gaduh soal Lumba-Lumba Pink, Asli atau Rekayasa? Ini Kata Peneliti Mamalia Laut

Tren
Istilah 'Khodam' Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Istilah "Khodam" Ramai di Media Sosial, Apa Itu? Ini Penjelasan Budayawan

Tren
5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

5 Perilaku Aneh yang Umum Dilakukan Anjing Peliharaan dan Alasannya

Tren
28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

28 Wilayah DIY Berpotensi Kekeringan 21-30 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Viral, Video Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari Bogor: Sedang Dicari Identitasnya

Tren
Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Profil 10 Stadion yang Menggelar Pertandingan Euro 2024 Jerman

Tren
'Wine' Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

"Wine" Tertua di Dunia yang Ditemukan di Spanyol Mengandung Abu Kremasi Manusia

Tren
5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

5 Hewan yang Melakukan Kanibalisme Seksual dengan Memakan Pasangannya Sendiri

Tren
Mengenal Pohon 'Penghasil' Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter

Tren
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko di Libur Sekolah 2024

Tren
Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke