Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena "Joko Kendil", Saat Pengelana dari Antah-berantah Mendapat Sambutan Positif di Masyarakat

KOMPAS.com - Dalam satu bulan terakhir, media sosial diramaikan dengan unggahan video berisi seorang pria berpakaian hitam, memakai caping kayu, dan membawa tongkat layaknya seorang pesilat lawas yang tengah berkelana.

Bukan hanya sekali muncul. Beberapa video bernarasi serupa juga diunggah, tiap kali sang pengelana tersebut tiba di sebuah kota atau wilayah tertentu dan bertemu dengan masyarakat.

"Joko Kendil", begitulah warga menamai sang pengelana itu.

Dalam berbagai narasi yang tersebar di media sosial, "Joko Kendil" disebut menaiki macan putih. Inilah alasan mengapa pria itu selalu terlihat berjalan cepat, tanpa kenal lelah.

Akan tetapi, keanehan yang ditampilkan "Joko Kendil" justru mendapat sambutan besar dari masyarakat di daerah yang dilewatinya.

Banyak video yang menampilkan "Joko Kendil" sedang dijamu layaknya seorang tokoh ketika sampai di daerah tertentu.

Tak tanggung-tanggung, polisi pun ikut menyambut "Joko Kendil" dan memberikan tumpangan di mobil Patwal, seperti tergambar dalam video yang banyak beredar di media sosial.

Fenomena social fiction

Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menilai, fenomena "Joko Kendil" di media sosial ini cukup menarik.

Menurutnya, "Joko Kendil" telah menjadi tokoh yang dibentuk oleh media sosial, meski sebelumnya tak diketahui asal-usulnya.

"Joko Kendil itu orang biasa yang kemudian menjadi viral di dalam media, karena kebetulan ada orang yang tertarik melihat sepak terjangnya, yaitu berjalan cepat dan memakai atribut-atribut seperti tokoh-tokoh klasik dalam persilatan," kata Drajat kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).

"Tapi kemudian ada beberapa isu menarik yang diangkat, yaitu dia berjalan keliling dunia dan naik macan putih yang semua itu sebenarnya tidak bisa dibuktikan," sambungnya.

Kendati belum tentu benar, Drajat menganggap cerita itu menarik di mata masyarakat sebagai social fiction, yaitu fiksi yang diterima secara sosial, bukan scientific fiction.

Social fiction ini kemudian menyebar di media sosial dan disambut warganet.

Bandwagon effect

Kondisi tersebut diikuti dengan bandwagon effect, yakni fenomena atau tindakan yang dilakukan karena mengikuti orang lain, terlepas dari keyakinannya.

"Jadi karena dia diungkap dengan karakteristik khas, sebuah realitas tentang social fiction ini, sehingga kemudian orang ikut-ikutan untuk mengangkat ini juga," jelas dia.

"Ketika dia bertemu polisi dan diajak naik mobil polisi, itu berarti polisi ikut bagian dari bandwagon effect ini. Maka kemudian terjadi artikulasi-artikulasi di dalam media," lanjutnya.

Drajat menyebut fenomena "Joko Kendil" ini sebenarnya suatu hal yang biasa, tapi kemudian menyebar di media sosial. Maka, jadilah pengelana itu sebagai tokoh di media sosial.

Karena media sosial juga, fenomena "Joko Kendil" ini pun semakin meluas dan banyak orang mengambil bagian bandwagon effect ketika bertemu pria itu di daerahnya.

Sentimen positif

Dalam berbagai unggahan video, terlihat bahwa "Joko Kendil" mendapat sambutan positif di masyarakat.

Hal ini bukan tanpa alasan. Drajat menuturkan, kondisi tersebut menggambarkan bahwa masyarakat sedang mengalami kejenuhan atau krisis figur-figur tulus dan tampil apa adanya, tanpa membawa embel-embel kepentingan dan kekuasaan.

"Media sosial kita ini terlalu dipenuhi oleh perilaku-perilaku yang lebih banyak diselimuti oleh kepalsuan-kepalsuan," ujarnya.

"Misalnya, berbicara kepentingan masyarakat padahal sebenarnya hanya untuk mendapat simpati, pergi ke sana sini padahal untuk publikasi," tambahnya.

Karena itu, "Joko Kendil" dengan segala social fiction-nya membuat banyak orang tertarik.

Namun, Drajat juga tak menampik adanya sentimen atau respons negatif terhadap fenomena "Joko Kendil" dan menganggapnya sebagai irasionalitas.

Hal ini tampak dari berbagai video parodi yang menirukan gaya "Joko Kendil", dengan caping dan cara berjalannya yang khas.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/31/170400765/fenomena-joko-kendil-saat-pengelana-dari-antah-berantah-mendapat-sambutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke